——— ⚠️can you give me 100 stars? If u like my story ❤️ 🔞🔞🔞
Ini beneran mature guys yg belum cukup umur jgn baca dulu deh PLIS PLIS
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark menatap mata gue bergantian. Wajah polosnya itu menggeleng. Udah gue duga Mark ga mungkin punya benda itu.
Sekarang wajah gue memelas. "Tapi aku pengin."
Mark memejamkan matanya, dia sedikit menunduk membuat surainya menusuk wajah gue. "Nara, let me show you,"
"Apa?"
"Aku pernah nonton ini, y-ya okey kamu tau laki - laki kan, mereka ga akan ga pernah nonton film biru. Termasuk aku, aku pernah nonton film kaya gitu." Mark bicara kaya gitu sambil melepas celana gue.
Gue dengan wajah memerah hanya bisa menahan napas ketika sekarang gue hanya menggunakan celana dalam berwarna cream.
Gue pernah bilang sama Jeno kan, gue cuma mau kasi keperawanan gue untuk Mark doang. Astaga. Tapi sekarang gue malah deg - degan.
"Terus, kamu mau apa?" Tanya gue pelan.
Jari - jarinya berada dipaha gue. Gue dapat melihat dia menelan salivanya, lalu beralih untuk menatap gue. "Kalau kamu ga keberatan, aku akan puasin kamu."
Gue ga bisa bicara apa - apa sekarang. Perlahan Mark menarik celana dalam gue ke bawah. Gue langsung saja menutup wajah ketika milik gue sudah dapat dilihat jelas oleh dia.
"O-oh.." suara dia yang terdengar, terkejut namun merasa kagum?
Dia menarik tangan gue. "Its okay, kamu sama aku, bukan laki - laki lain."
Mark lalu mendekat dan mencium gue kembali. Mungkin ini cara supaya gue ga merasa malu, yaitu memulai dengan perlahan.
Karena Mark yang berada diatas gue, gue menjadi mengangkang— hingga merasakan dingin yang menyapu milik gue dibawah.
Ciumannya semakin kasar. Gue sampai kewalahan membalas ciuman dia.
"Hmnhhh— ahh.."
"Moan for me, baby.."
Bisiknya ditelinga gue. Gue merasa merinding ketika jari - jari Mark menyentuh dan gerakannya seperti mencolek lubang gue.
"M-mark—"
"Hm? Kamu yang minta ini kan?" Tangannya lalu mengangkat kaos gue hingga sebatas dada karena dia ingin mengecup perut gue, hingga turun ke vagina gue.
Gue mengadah keatas dan menutup mulut gue karena merasa geli dan juga nikmat yang sangat melebihkan.
Gue merasa Mark melumat klitoris gue sampai - sampai gue membuka mulut gue dan menekan kepalanya.