Eps. A

1.7K 54 0
                                    

Wanita itu berjalan dengan langkah yang pasti menuju sebuah ruangan. Mata Gold nya melirik celah celah pintu yang terbuka sedikit. Lalu tatapannya bertemu dengan seseorang yang berada didalam ruangan itu. Segera wanita itu menegakan kembali tubuhnya, ia ketahuan.

"Irish masuklah, kenapa mengintip ngintip seperti itu."

Mendengar namanya di sebut wanita bermana Irish itu melangkah masuk lalu tersenyum lebar pada semua orang yang berada di practical room itu.

"Aku pikir kalian masih latihan, jadi aku memastikan nya dulu tadi." Gumam Irish dengan senyum manisnya.

"Aigo! Kenapa kekasih mu menggemaskan sekali Jaemin."

Salah satu dari mereka mendekat merangkul pinggang ramping itu setelah mengecup dahinya. Na Jaemin tak malu, lagian itu sudah biasa member lain lihat.

"Apa aku terlambat?" Irish mendongak menatap kekasihnya. Mata bulat itu sangat menggemaskan di mata Jaemin.

"Tidak sayang." Jaemin mencubit pipi chubby itu dengan pelan lalu memeluk kekasih nya dengan sayang. "Aku merindukan mu."

Irish terkekeh lalu membalas pelukan erat prianya. Memang sudah satu minggu ia dan Jaemin tidak bertemu karena kesibukan di Kafe miliknya yang kembali membuka cabang dan Jaemin yang sibuk dalam pekerjaannya juga.

"Aku juga merindukan mu Nana."

Jaemin tersenyum lebar mendengar nama panggilan nya yang terdengar manis dari bibir kekasihnya.

Lagi-lagi pintu practical room dibuka terlihat seorang pria tinggi berdiri mematung melihat pemandangan di depannya.

"Jisungie kau sudah kembali. Bagaimana?"

Tepukan pada bahunya menyadarkan Jisung dari lamunan nya. Mata bulatnya mengerjap lalu menatap hyung nya. "Tidak ada yang serius hyung."

"Baguslah. Ayo makan siang. Tinggalkan kedua kekasih yang sedang merindu itu."

Jisung mengangguk, kembali keluar dengan Renjun yang merangkulnya sebelum itu mata hitamnya bertemu tatap dengan mata gold indah itu, hanya sebentar karena mata gold itu mengalihkan tatapannya.

Irish menenggelamkan wajahnya di bahu Jaemin dan memeluknya semakin erat.

"Kau akan terus memelukku seperti ini sayang, tidak mau ikut makan siang?" Jaemin mengusap rambut hitam Irish lembut. "Kita akan berpelukan lagi sampai di apartemen nanti."

Irish hanya mengikuti Jaemin yang merangkul nya untuk keluar dari practical room untuk bergabung dengan member lain yang sudah makan siang.

"Jisung kemana? Bukanya tadi ikut bergabung." tanya Jaemin setelah duduk dan tak melihat Maknae mereka.

"Dia bilang ada urusan penting jadi tidak bisa makan siang bersama."

"Bocah itu, tidak biasanya melewatkan makan."

"Ya, jika itu bukan sesuatu yang sangat penting untuk Jisung selesaikan."

Diam diam Irish mendengar percakapan mereka. Pegangan nya pada sumpit mengerat.

•••••

Mobil mewah itu berhenti disebuah gedung apartemen.

"Maaf, aku masih harus kembali ke agensi untuk rapat."

"Aku mengerti." Irish mengusap lengan kekar kekasihnya lembut.

Jaemin menarik tengkuk Irish menanamkan kecupan di dahi lalu turun ke bibir merah itu. Irish ikut membalas lumatan kekasihnya, meremas erat kemeja yang dikenakan Jaemin dan menepuk bahu itu saat nafasnya mulai menipis.

IRISH [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang