Esok harinya mereka tetap sama menjalani hari dengan saling merebut Juk-yung, tidak bertambah mulus malah bertambah buruk, hanya saja Seo-jun semakin gencar ingin mendapatkan Juk-yung entah hanya perasaan Su-ho atau memang rasa cemburunya meningkat.Su-ho yang selalu menerima pandangan yang tidak diinginkannya, seperti Seo-jun tiba tiba menyerahkan kunci motornya ke Juk-yung dengan alasan ia akan menuruti semua perkataan Juk-yung termasuk tidak menggunakan motor.
Dan pagi hari ini ia disuguhi oleh pandangan yang sangat ia benci, entah ini sengaja atau tidak disengaja namun hatinya tetap teriris, didepan toilet pria Seo-jun berada diatas tubuh Juk-yung sangat dekat bahkan seperti adegan drama sang pria dan wanita skinship kiss tidak sengaja terpleset.
"Sudahku bilang jangan bermain main!" Teriak Juk-yung lalu ia meninggalkan Seo-jun yang menatapnya kaget.
"Kau tidak apa-apa?"
Juk-yung mengangguk lalu melewati Su-ho, ia mengikuti langkah Juk-yung dari belakang. Lalu dia duduk dikelas mengamati Juk-yung yang sudah berceloteh dengan kedua temannya.
Ia memilih memasang earphonenya, pikirannya terganggu akhir-akhir ini apalagi setelah Seo-jun mengajaknya ke Lotte world, itu membuat dirinya semakin yakin bahwa dirinya menyukai Seo-jun, namun Su-ho tidak yakin karna Seo-jun terlihat semakin gencar mendapatkan Juk-yung.
#
Malamnya Su-ho meminta Juk-yung untuk menemuinya di taman bermain dengan alasan mengambil pakaiannya dan Juk-yung menyetujuinya dengan cepat.
Sesampainya di sana ia berjongkok melihat kucing yang hanya sendirian dipinggir lapangan, beberapa menit kemudian Juk-yung sampai di sana ia tidak sadar entah kapan Juk-yung sudah berada disampingnya mengelus kucing itu dengan lembut.
"Kau menungguku lama?" tanyanya dengan wajah cengengesan.
"Tidak."
Juk-yung tampak sumringah saat menyentuh kucing itu lagi, seakan terhipnotis oleh Juk-yung kucing itu mengeong manja seperti menginginkan sentuhan halus dari Juk-yung lebih banyak.
"Aku merasa kasihan pada kucing ini sebab dia sendirian."
Su-ho terdiam, "Mirip aku," lalu beranjak berdiri diikuti oleh Juk-yung.
"Setidaknya kau punya keluarga tapi kucing itu..."
"Aku tidak punya keluarga," potong Su-ho.
Juk-yung melotot kaget lalu takut takut ia bertanya kembali, "Kau tinggal sendirian?"
"Ya, sendiri."
"Lalu kau..." Juk-yung yang melihat mimik wajah Su-ho langsung terdiam.
"Maaf seharusnya aku tidak bertanya apapun."
"Tak apa."
"Apa aku mengganggumu?" Su-ho mengalihkan percakapan tadi karna terlalu awkward untuk dibahas.
"Apa?"
"Tadi, adikmu bilang kau sedang mandi."
"Ahh itu, aku terbiasa mandi sebelum tidur," Jawab Juk-yung canggung.
Su-ho mengangguk paham.
"Kau datang jauh-jauh kesini hanya untuk mengambil pakaianmu?"
Ini pertanyaan yang dihindari oleh Su-ho, sebenarnya ia tidak tahu tujuan apa mengajak Juk-yung bertemu disini, mengambil pakaian hanya sebagai alasannya saja.
"Tentu, untuk apa lagi aku harus datang kesini ditengah malam?" Jawab Su-ho asal lalu melirik random kearah pepohonan.
"Benar"
KAMU SEDANG MEMBACA
enemy love
FanfictionSedikit ubahan kata kata hanya sama dalam tempat dan topik (18+/BL) Karya tulis ini dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada maksud lebih untuk menjatuhkan atau merugikan pihak manapun. Dan segala masalah yang terpaut pada cerita ini tidak ada hubu...