Tiba tiba kepikiran mereka kalo real bikin channel yt, kaya gitu gambarannya.
#
Setelah trip mereka menjalani hari dengan biasa, hanya Seo-jun semakin dekat dengan Su-ho membuat semua murid menaruh rasa curiga dengan mereka, tentu saja siapa yang tidak curiga dua kucing dan tikus tiba-tiba menjadi teman akrab seperti anak ayam.
Hari ini Su-ho tidak semangat entah kenapa, mungkin karna Seo-jun memilih keluar kelas dan kemana ia tidak tahu, biasanya setiap pagi Seo-jun akan menghampiri mejanya, menarik bangku nya sendiri lalu duduk di sebelah bangku Su-ho setelah itu akan menggodanya hingga bel berbunyi nyaring.
Padahal hari ini ia ingin mengajak kekasihnya itu pergi mencari angin ditaman, mungkin menghabiskan waktunya dengan kekasihnya itu? Semenjak kejadian di tenda ia belum bertemu Seo-jun hanya "berdua" selalu ada gangguan dan masalah.
Bel sudah bunyi sejak 5 menit yang lalu, namun sepertinya Pak Han belum menampakkan batang hidungnya, ia memilih untuk memainkan ponselnya, siapa tahu Seo-jun mengirimnya pesan atau ia bisa melihat postingan Instagram Seo-jun? Itu kebiasaannya.
"Selamat pagi anak anak!" Sapaan pagi Pak Han membuat semua murid duduk ditempatnya, dan Su-ho baru menyadari Seo-jun telah duduk manis dibangkunya.
"Pagi pak!" Jawab semua murid.
"Kalian tahu bapak akan konseling kalian untuk masuk perguruan tinggi, mulai Minggu depan kan?"
"Ya."
Setelah itu mereka diberikan secarik kertas tentu tentang minat karir mereka.
##
"Su-ho?"
Panggilan itu mengalihkan perhatian Su-ho dari buku yang masih ia isi dengan sebuah huruf dari pena nya.
"Ya?"
"Sore ini kau ada waktu?"
"Mungkin, memangnya ada apa?"
"Bisakah kau mengantarkanku untuk membeli beberapa kado untuk kakakku?"
Su-ho berpikir sejenak, jika ia menemani wanita ini tidak salah kan? Lagipula ia tidak mempunyai janji dengan seseorang apalagi dengan Seo-jun.
"Tentu"
"Kita bertemu di cafe biasa saja ya!"
Su-ho mengangguk sebagai jawaban.
Ini waktu istirahat namun ia belum juga berbicara dengan kekasihnya itu, saat bel berbunyi sebagai tanda waktu istirahat Seo-jun langsung keluar tergesa-gesa tanpa meliriknya sedikit pun, ia merasa takut jika ia memiliki salah pada Seo-jun.
Biarlah, mungkin saja Seo-jun lelah dan butuh waktu sendiri, ia tidak ingin menganggu istirahat Seo-jun, apalagi menjadi kekasih yang menuntut ini itu dia tidak mau, mungkin jika waktu berkencan mereka sudah lama ia akan berani menuntut dan melarang hal yang buruk untuk kekasih tampannya.
###
"Eoh, kau sudah sampai?"
Su-ho mengangguk.
"Maaf lama, jalan sekarang atau nanti?"
"Sekarang saja, aku ada janji malam ini."
"Baiklah, ayo!"
Ya, benar sesuai percakapan tadi siang, sore ini Su-ho menemani Juk-yung pergi mencari kado sesuai yang dia katakan, sekaligus ia ingin mencari barang yang cocok untuk di berikan pada kekasihnya, sedari mereka memutuskan untuk mengungkapkan perasaan mereka masing-masing, keduanya belum pernah memberikan barang ataupun benda tanda mereka resmi ,maka dari itu ia ingin mencari suatu yang tahan lama bahkan bisa disimpan sampai kapan tahun.
"Oh! Satu hari ini aku tidak melihat kalian bersama, apa kau dan Seo-jun sedang perang dingin lagi?"
"Tidak, aku dan dia sama-sama sedang sibuk jadi sulit menentukan waktu bertemu ataupun sekedar berbincang."
Juk-yung mengangguk, "Aku heran, bagaimana bisa kalian akur dalam waktu singkat?"
Pertanyaan Juk-yung membuat nya salah tingkah, "Ahh, itu mungkin kami lelah selalu berusaha menjatuhkan satu sama lain."
"Bagus! Hidupku jadi tentram tanpa mendengar kalian bertengkar, tapi terkadang aku juga rindu saat kalian satu sama lain mengumpat karna tidak ada yang ingin mengalah ,ke ke ke," kekehnya.
Su-ho tersenyum, mengingat Seo-jun seharian mengabaikannya ia rasa itu berat.
Mereka sampai di toko yang Juk-yung maksud, setelah berjalan melewati beberapa toko juga akhirnya mereka disapa oleh hawa dingin penyegar ruangan.
Disana memang banyak barang atau pakaian tertata, seperti pakaian couple, atau gelang magnet, dan lainnya. Yang mungkin juga ide bagus untuk diberikan pada orang terdekat dan kesayangan.
"Menurutmu mana yang lebih bagus?" Tanya Juk-yung membawa dua pakaian wanita,disebelah tangan kiri Juk-yung ia membawa pakaian feminim dan sangat terbuka, sedangkan sebelah kanan gaun pendek dan tertutup, lantas Su-ho memilih gaun pendek bewarna pink itu, yang menurutnya lucu saat dipakai oleh kalangan wanita.
"Kalau begitu aku akan memilih ini!"
Su-ho mengangguk, lalu kembali melirik kearah satu set gelang couple disana, tidak terlalu ramai dan tidak mencolok, simple dan mungkin Seo-jun akan menyukai nya?Ia segera mengambil dan membeli gelang itu
"Sudah?"
Juk-yung mengangguk, "Seharusnya kau tidak perlu membayar pakaian itu Su-ho!ini kado untuk kakakku."
"Tidak apa, anggap saja itu kado dari kita berdua, setelah ini kau ingin pulang?"
"Belum, belum! Bagaimana jika aku meneraktirmu sebelum pulang?"
"Hanya itu kan?"
"Tentu, hanya itu."
"Baiklah dimana kau ingin makan?"
"Hei! Aku yang harusnya bertanya padamu."
"Terserah kau saja."
"Un, bagaimana tangsuyuk dengan daging babi?"
"Daging sapi lebih baik, ayo kesana."
"Tidak! Daging babi yang terbaik!"
Sembari jalan kaki mereka memperdebatkan tangsuyuk lebih lezat menggunakan daging babi atau daging sapi, menurut orang lapar mereka pikir keduanya enak-enak saja.
"Oh! Ini sangat enak~"
"Ku rasa kau menyukai semua makanan."
"Tentu saja!! Berilah aku makanan, dalam sekejap makanan itu akan habis."
Su-ho terkekeh, "Seperti babi."
"Babi cantik?"
Kemudian mereka sama sama tertawa, menghabiskan waktu makannya diselingi dengan percakapan yang sesuai dengan humor mereka.
"Su-ho?"
Jantungnya seakan berhenti berdetak sekarang.
"Seo-jun?"
25/03/21
![](https://img.wattpad.com/cover/256073092-288-k841466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
enemy love
FanfictionSedikit ubahan kata kata hanya sama dalam tempat dan topik (18+/BL) Karya tulis ini dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada maksud lebih untuk menjatuhkan atau merugikan pihak manapun. Dan segala masalah yang terpaut pada cerita ini tidak ada hubu...