10

4.3K 428 29
                                    

"Sekarang lepas jaket dan bajumu."

Seo-jun menyeringai Su-ho, "Kau..?"

"Jangan berpikir mesum."

"Cih, siapa juga yang tertarik dengan tubuh krempengmu."

Su-ho menghela nafas, jika seperti ini terus, bisa-bisa jam tidurnya kembali tidak normal.

"Cepatlah sudah malam."

"Besok libur kalau kau lupa."

Su-ho terdiam, "Maksudku lebih cepat lebih baik."

Dengan seringai jahil Seo-jun membuka pakaiannya, menampilkan tubuh kekar walau dirinya kurus. Perut six-pack menjadi salah satu daya tarik mata Su-ho.

Pipinya memerah, melihat itu Seo-jun berniat mengodanya.

"Apa disini panas? Pipimu memerah."

"Apa kau tidak malu?" desis Su-ho mengalihkan percakapan.

"Kenapa harus malu? Kita sama-sama pria, lagipula kau yang menyuruhku untuk membukanya."

Su-ho kembali terdiam, "Berbalik, aku akan mengobati bagian belakangmu."

"Seperti ini saja, aku malas bergerak."

Maksudnya Su-ho harus mengobati dari arah depan, seperti memeluknya? Dia rasa itu bahaya.

"Sudahlah, jangan bermain main aku sudah mengantuk."

Seo-jun dengan tiba-tiba mendekati wajahnya, membuatnya mematung dan menahan nafasnya.

"Pfttt! Wajahmu itu sangat lucu," tawa Seo-jun pecah hanya karna melihat wajah polos milik Su-ho.

"Apa? Apa itu lucu?" tanya Su-ho kesal.

"Jangan, jangan pernah kau pasang wajah seperti itu di depan Lim Juk-yung, bisa-bisa kau ditolak olehnya," ucap Seo-jun dalam tawanya.

Su-ho ingin marah namun pipinya sudah kepalang memerah, membuatnya kembali mamasang wajah datar.

Melihat itu Seo-jun membalikkan badannya, takut-takut Su-ho marah.

Saat melihat punggung Seo-jun, tentu saja ia terkejut, banyak memar disana.

"Apa kau tidak ingin pergi ke rumah sakit saja?"

"Untuk apa? Hanya memar seperti inj para dokter akan menertawakanku."

Su-ho menggelengkan kepalanya hanya memar katanya? Ia tidak tahu bahwa Su-ho sudah naik pintam melihat memar ini.

Setelah nya hening, Su-ho yang sibuk dengan memar Seo-jun sedangkan yang diobati hanya diam.

Malam ini baru pertama kali Seo-jun kembali tidur satu atap bersama Su-ho, suatu kemajuan yang begitu cepat bukan? Entahlah tiba-tiba hatinya seperti tersangkut oleh Su-ho, membuat dia akhir-akhir ini selalu memikirkan Su-ho.

Dan pada akhirnya, ia ada kesempatan untuk melangkahkan kakinya kembali disini.



28/01/21
Kamu itu kebalikan dari pait

enemy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang