"Sekarang lepas jaket dan bajumu."
Seo-jun menyeringai Su-ho, "Kau..?"
"Jangan berpikir mesum."
"Cih, siapa juga yang tertarik dengan tubuh krempengmu."
Su-ho menghela nafas, jika seperti ini terus, bisa-bisa jam tidurnya kembali tidak normal.
"Cepatlah sudah malam."
"Besok libur kalau kau lupa."
Su-ho terdiam, "Maksudku lebih cepat lebih baik."
Dengan seringai jahil Seo-jun membuka pakaiannya, menampilkan tubuh kekar walau dirinya kurus. Perut six-pack menjadi salah satu daya tarik mata Su-ho.
Pipinya memerah, melihat itu Seo-jun berniat mengodanya.
"Apa disini panas? Pipimu memerah."
"Apa kau tidak malu?" desis Su-ho mengalihkan percakapan.
"Kenapa harus malu? Kita sama-sama pria, lagipula kau yang menyuruhku untuk membukanya."
Su-ho kembali terdiam, "Berbalik, aku akan mengobati bagian belakangmu."
"Seperti ini saja, aku malas bergerak."
Maksudnya Su-ho harus mengobati dari arah depan, seperti memeluknya? Dia rasa itu bahaya.
"Sudahlah, jangan bermain main aku sudah mengantuk."
Seo-jun dengan tiba-tiba mendekati wajahnya, membuatnya mematung dan menahan nafasnya.
"Pfttt! Wajahmu itu sangat lucu," tawa Seo-jun pecah hanya karna melihat wajah polos milik Su-ho.
"Apa? Apa itu lucu?" tanya Su-ho kesal.
"Jangan, jangan pernah kau pasang wajah seperti itu di depan Lim Juk-yung, bisa-bisa kau ditolak olehnya," ucap Seo-jun dalam tawanya.
Su-ho ingin marah namun pipinya sudah kepalang memerah, membuatnya kembali mamasang wajah datar.
Melihat itu Seo-jun membalikkan badannya, takut-takut Su-ho marah.
Saat melihat punggung Seo-jun, tentu saja ia terkejut, banyak memar disana.
"Apa kau tidak ingin pergi ke rumah sakit saja?"
"Untuk apa? Hanya memar seperti inj para dokter akan menertawakanku."
Su-ho menggelengkan kepalanya hanya memar katanya? Ia tidak tahu bahwa Su-ho sudah naik pintam melihat memar ini.
Setelah nya hening, Su-ho yang sibuk dengan memar Seo-jun sedangkan yang diobati hanya diam.
Malam ini baru pertama kali Seo-jun kembali tidur satu atap bersama Su-ho, suatu kemajuan yang begitu cepat bukan? Entahlah tiba-tiba hatinya seperti tersangkut oleh Su-ho, membuat dia akhir-akhir ini selalu memikirkan Su-ho.
Dan pada akhirnya, ia ada kesempatan untuk melangkahkan kakinya kembali disini.
28/01/21
Kamu itu kebalikan dari pait

KAMU SEDANG MEMBACA
enemy love
Fiksi PenggemarSedikit ubahan kata kata hanya sama dalam tempat dan topik (18+/BL) Karya tulis ini dibuat untuk kesenangan semata, tidak ada maksud lebih untuk menjatuhkan atau merugikan pihak manapun. Dan segala masalah yang terpaut pada cerita ini tidak ada hubu...