18

3.5K 332 10
                                    

"Lee Su-ho kau pernah ciuman sebelumnya?"

Su-ho melirik Seo-jun yang juga menunggu dirinya menjawab.

"Tiga,"

"..."

"Dua,"

"..."

"Satu,"

"Pukul dia!"

Tuk!

Tuk!

"Terima ini!"

"Harusnya kau menjawab sebelum waktumu habis."

Su-ho mengoper Lie detector itu kearah Seo-jun.

"Cinta atau persahabatan?"

"Cinta," jawabnya percaya diri.

Tidak ada sengatan listrik tepat di bagian telapak tangan Seo-jun, itu artinya ia benar dan tidak berbohong.

"Apa! segampang itu?"

"Pukul dia!"

Tuk!

"Terima ini!"

Tuk!

"Tapi itu benar."

"Sial!"

Permainan berlanjut hingga mereka puas, dan mendapatkan korban salah satu dari mereka, masih tidak percaya dengan itu kau bisa mencobanya sendiri dengan temanmu dan ku ingat kan jangan dengan pasangan mu, bisa menimbulkan masalah.

#

M

alam di pegunungan memang berbeda dengan malam di kota, lebih dingin dan jauh dari kata bising, sama seperti sekarang Su-ho dan Seo-jun berada di tenda dengan suasana yang sunyi bahkan hembusan angin dari luar tenda bisa mereka dengar.

Posisi mereka sekarang Seo-jun yang berbaring di paha milik Su-ho sedangkan Su-ho duduk fokus pada sudut tenda, entah teman-temannya memilih keluar tenda karna malas melihat mereka yang selalu menempel seperti pasangan baru, memang mereka belum mengetahuinya secara langsung.

"Su-ho."

"Um?"

Tangan Su-ho lihai membelai rambut Seo-jun yang sedikit panjang itu, seakan kucing dimanjakan oleh majikan, Seo-jun hanya diam menikmati.

"Ingin keluar?" Tanya Seo-jun.

"Keluar?"

"Ya, ayo cari tempat lengang."

"Disini juga lengang."

"Yang terbuka maksudku."

"Sudah malam."

Bukan Su-ho tidak mau hanya saja dia malas menyapa dinginnya malam.

Seo-jun beranjak dari tidur nyaman nya, berdiri dan menarik tangan Su-ho pelan, mau tak mau Su-ho harus berdiri dan mengikuti kekasihnya itu.

Mereka bersejajar berjalan ke arah hutan membuat suasana semakin sunyi dan mencekam, seharusnya ia membawa jaket tebal jika tahu suhu disini lebih dingin daripada di tenda tadi.

"Kau kedinginan?"

"Tidak," bohong Su-ho.

Seo-jun terkekeh kecil lalu melepaskan jaketnya menyisakan sweater abu-abu dan kaus dalam warna putih miliknya, dan memakaikannya pada Su-ho.

"Kupikir ini keputusan yang buruk."

"Tak apa, aku tidak mau kau sakit, itu akan lebih menyusahkanku."

enemy loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang