Siapa sangka kedatangan mereka bisa membuat rasa sepi ini sirna?
Siapa sangka mereka akan menaruh perhatian kepada si pembuat masalah? Sampai mereka mulai memiliki rasa. Menaruh hati pada sosok jauh dari kata sempurna.
Tidak pernah terbayangkan gadi...
Mark acuh tak acuh menerima serbuan tatapan dari penonton. Ia lebih fokus pada Zeana.
'Oh god, Kak Mark juga ada disini? Apa artinya dia denger tuduhan anak kelas ke gue?'Baru aja gue kenalan sama Mark dan dia langsung liat kejelekan gue. Mark kayaknya nyesel udah bersikap baik sama cewek pembuat onar kayak gue. Gak bisa dipertahanin lagi, citra gue udah jelek di mata semua orang, bahkan Mark sekalipun.
"Gak usah ngalihin perhatian lo Ze!" Jaemin mencengkram pipi gue untuk mengalihkan pandangan dari Mark.
Melihat sikap kasar Jaemin, Mark maju ke tengah kelas menghampiri gue dan Jaemin.
"Min, kok lu kasar banget sih sama cewek!" Mark menarik kasar tangan Jaemin yang mencengkram pipi gue.
"Minggir lo gak usah ikut campur! Ini urusan gue sama Zea." Jaemin melepas kasar tangannya dari genggaman Mark.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mark mengabaikan Jaemin, lalu beralih menatap gue.
"Ze lo gakpapa? Bibir lo berdarah," Mark refleks memegang sudut bibir gue. Gue meringis perih. "Lebih baik kita ke UKS sekarang." Mark memegang lengan gue, lalu menariknya pergi.
"Gue bilang lo gak usah ikut campur!" Jaemin menarik gue kembali.
"Gak bisa dia harus ikut gue ke UKS." Mark ingin merebut gue lagi, tapi Jaemin segera menepis tangan Mark.
"Mark kita lakuin ini tuh ada alasannya, karna dia udah bikin malu satu sekolah. Dia itu cewek gak bener..." Jennie menjelaskan.
"Maksud lo?" Mark belum paham maksud perkataan Jennie.
"Gue kirim ke lo biar jelas."
Tring! Ponsel Mark berbunyi. Ia mendapatkan pesan dari Jennie.
Jennie mengirim gambar
Mark mengerutkan dahinya melihat foto yang dikirim, "Zea, ini beneran lo?" Gue diem dan Mark jadi ikutan diem. Mark terlihat sedang berpikir.
"Ze?" Tanya Mark lagi.
"Udahla percuma, gue jelasin juga gak akan percaya." Gue gak mau buang-buang tenaga ngejelasin semuanya, karna udah tau bakal gimana.
"ADA APA INI RIBUT-RIBUT?!" Doyoung dateng membuyarkan semuanya. Dia menghampiri gue, Jennie, Jaemin, dan Mark.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
