Di lantai kelas yang dingin gue terduduk lemas. Tenaga gue terbuang percuma karna beberapa kali mencoba mendobrak pintu agar terbuka yang hasilnya gak kebuka juga. Perasaan gue mulai membaik setelah sekuat tenaga menghilangkan bayang-bayang malam itu, berusaha sebisa mungkin berpikir positif. Lumayan berpengaruh walau gak sepenuhnya.
Dengan sedikit keyakinan gue coba membuka pintu lagi dan...
Srett.. demi apapun pintu dengan mudahnya bergeser. Iya akhirnya terbuka. Ini diantara keajaiban, keanehan atau serem pintu tiba-tiba bisa kebuka. Tapi gue gak mau mikir terlalu panjang, lebih baik keluar dari sini secepat mungkin.
Gue berlari di dalam gelapnya lorong-lorong kelas, dingin dan sepi itu yang bisa gue rasakan. Ditengah larian gue berhenti melihat sesuatu di depan. Siluet seseorang yang hanya di terangi sinar bulan berdiri tegak menghadap gue, jaraknya sekitar 20 meter.
Jujur gue takut karna bisa dilihat itu bukan makhluk halus, hantu, setan atau jin melainkan manusia biasa karna gue pastiin kaki di balik sepatunya menapak lantai. Dalam siluet hitamnya dia memakai topi. Percaya atau enggak manusia saat ini lebih seram ketimbang makhluk ghoib, karna manusia bisa melakukan hal apa saja sampai diluar akal. Manusia itu out of the box.
Bangsul, dia berdiam diri di dekat tangga turun yang menjadi tujuan gue.
Dag dig dug jantung gue saat ini sambil berpikir untuk terus jalan kesana apa balik arah buat turun tangga di sisi lain yang lumayan jauh. Gue masih diam memperhatikan ke depan sampai siluet tersebut maju perlahan ke arah gue.
Jalan jalan jalan dan tiba-tiba mulai berlari. Jantung gue makin gak karuan sialan. Refleks gue berbalik arah dan ikut berlari. Dia siapa? Dan kenapa dia kejar gue?
"Hahh..hahh..hah.." Napas gue semakin pendek karna terus berlari menghindari kejaran orang misterius itu. Keringat sudah pasti bercucuran.
Gue menoleh ke belakang dengan maksud melihat jarak diantara kita. namun salah, salah besar! Saat gue lihat kebelakang kecepatan orang itu semakin cepat dengan kecepatan gue yang melambat. Cepat-cepat gue mengarah lagi ke depan dan mempercepat larian.
Set! Terlambat, dengan jarak yang tidak begitu jauh orang tersebut melompat untuk menangkap gue.
Gedebug! Akhh... Gue terjatuh membentur lantai. Orang misterius itu berada di atas gue saat ini. Walau gelap dengan jarak sedekat ini gue bisa melihat tampilannya. Di memakai masker dengan topi yang sedikit diturunkan. Sekilas bisa gue lihat dari matanya kalau dia ini cewek. Berasa kenal tapi siapa gitu, samar-samar.
"Siapa lo?!" Gak ada salahnya nanya, siapa tau dijawab dan denger suaranya bisa gue cari tahu siapa dia. But, dia acuh dan malah berdiri.
"Akhhhh!" Teriak gue kesakitan karna dia menjambak rambut tiba-tiba.
Setengah terbaring dilantai orang tersebut menyeret gue dengan menarik rambut.
"AKHHHH.. SAKIT! LEPASIN GUE!" Orang tersebut masih terus menyeret dengan kejamnya. Rambut gue rasanya kayak mau copot.
Seretannya berhenti di depan tangga turun. Dengan tangan yang masih menjambak, dia menjatuhkan gue ke tangga.
Gedebug! Gedebug! Gedebug!
"Akhhh.." Lagi-lagi gue meringis kesakitan. Kepala rasanya perih dan sekarang badan gue berasa remuk.
Gue yang masih terbaring meringkuk melihat orang misterius itu turun kebawah menghampiri gue. Dia mendudukan gue dengan menjambak rambut lagi sekaligus menghantamkannya ke tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Be There
FanfictionSiapa sangka kedatangan mereka bisa membuat rasa sepi ini sirna? Siapa sangka mereka akan menaruh perhatian kepada si pembuat masalah? Sampai mereka mulai memiliki rasa. Menaruh hati pada sosok jauh dari kata sempurna. Tidak pernah terbayangkan gadi...