[ 20 ]

73 39 48
                                    

Double update, happy reading again...

Hari ini menjadi cukup berat buat gue. Tukang peganggu bertambah satu, Yeri. Jennie sekalinya liat gue sendiri langsung di embat, belum lagi pikiran yang bercabang sama materi-materi ujian. Kepala rasanya mau pecah. Sampai ujian selesai nanti gue gak boleh stress pokoknya.

Sebelum pulang gue mampir dulu ke toilet ditemani Haechan yang menunggu diluar. Untuk menyegarkan semuanya gue membasuh muka beberapa kali. Airnya yang dingin membuat suasana hati membaik, seger banget kalo gini jadi pengen mandi. Setelah mengelap wajah dengan tisu gue keluar dari toilet.

"Chan ayo-" Gue mendongak menatap Haechan. Eh bukan, ternyata bukan Haechan tapi Kak Taeyong. "Kak Taeyong ngapain disini? Haechan mana?" si Haechan kemana lagi main ngilang aja.

Taeyong mengangkat bahu."Gak tau." Gue berdecak sebal. "Sekarang lo ikut gue." Taeyong memegang pergelangan tangan lalu menyeret entah kemana.

Di parkiran, Taeyong memasukkan gue kedalam mobilnya. Tanpa sekata-duakata Taeyong melajukan mobilnya meninggalkan sekolah. Kali ini gue gak membantah, ikut aja lah sesekali soalnya gue lagi gak mood dan ngerasa cape, jadi males ribut-ribut. Ya paling juga Taeyong nganterin gue balik.

Sepanjang perjalanan gue diam membisu sambil bersender pada jendela mobil memperhatikan jalanan. Sekali-duakali Taeyong mengajak ngobrol, tapi melihat gue tak membalas dia berhenti dengan sendirinya. Mungkin dia tau kalau gue lagi gak bersemangat. Keheningan terus berjalan sampai tujuan.

"Zea udah sampe," ucap Taeyong melepas seatbelt nya. "Heyy Zea..."

"Hah apa?" Gue sedikit terlonjak, "kenapa Kak?"

"Lo ngelamunin apa sih sampe gak sadar? Ini kita udah sampe."

"Oh udah sampe. Yaudah Kak makasih buat tumpangannya." Gue meninggalkan Taeyong yang hendak berbicara. Pas keluar dari mobil gue baru sadar kalau ini bukan di depan rumah. Kebanyakan ngelamun sih jadi gak fokus.

"Masih ngelamun aja," ucap Taeyong yang udah ada di sebelah gue.

"Gimana sih Kak katanya udah sampe, tapi nyatanya belum." Gue balik kanan berniat membuka pintu mobil.

"Eits, emang udah sampe. Ayo..." Taeyong menyeret gue memasuki sebuah bangunan. Gue belum tau pasti ini di mana sampai Taeyong membuka pintu masuk tersebut. Dekorasi mewah mendominasi ruangan. Banyak kaca berjejer rapi, terlihat beberapa alat perawatan tubuh dan juga rambut. Ternyata ini salon, salon mewah. 

Beberapa pengunjung melihat kedatangan gue dan Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa pengunjung melihat kedatangan gue dan Taeyong. Gue insecure melihat tampilan perempuan disini, terlihat anggun, mahal dan cantik. Taeyong ngapain juga bawa gue kesini.

"Duduk disini." Taeyong mendudukkan gue di depan kaca.

"Kak ngapain sih? Pulang aja deh."

"Udah diem nurut aja." Melihat dari kaca Taeyong sedikit berbincang dengan salah satu pegawai wanita. Gue mengalihkan pandangan ketika wanita tersebut jalan mendekat.

I'll Be ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang