[ 19 ]

71 37 41
                                    

Hai makasih banget yang udah vote dan comment, jujurly itu buat aku semangat. Semoga kebaikan kalian dibalas dengan kebaikan lainnya ya

Happy reading

Malam semakin larut, pengunjung Mall satu persatu mulai angkat kaki. Berulang kali Doyoung menghubungi Zeana tapi jawaban operator masih sama tidak bisa dihubungi. Tidak bisa dipungkiri pasti terjadi sesuatu. Doyoung mulai menelusuri area Mall mencari keberadaan Zeana. Melewati beberapa toko, tempat makan, hingga beberapa toilet ia cek.

"Saya udah cek tapi gak ada anak SMA." Jelas salah satu wanita yang Doyoung mintai tolong untuk mengecek keberadaan Zea di toilet cewek.

"Kamu yakin?" Doyoung memastikan. Wanita itu mengangguk yakin. "Makasih atas bantuannya," ucap Doyoung melanjutkan pencarian.

Doyoung terus bertanya pada orang-orang sekitar, tapi sia-sia tak ada satu pun orang yang tahu, apalagi di Mall ini banyak juga murid SMA. Doyoung memutuskan kembali ke toko buku, siapa tahu Zea sudah berada di sana dan sedang menunggu. Menelusuri lagi area toko buku ke bagian komik, novel, kesehatan sampai sains masih tidak terlihat. Akhirnya Doyoung memutuskan bertanya ke bagian kasir.

"Mbak liat anak SMA masuk kesini gak? Yang tadi masuk bareng saya, rambutnya panjang segini sepunggung, terus tingginya sebahu saya," Doyoung menjelaskan.

"Enggak Mas saya gak liat."

"Atau Mbaknya tau bapak penjaga di depan toko buku ini gak? Daritadi saya gak liat." Doyoung sadar sebelum masuk tadi ada penjaga di depan, terus pas Zea mau ke toilet bisa aja dia bertanya sama Bapak itu. Tapi masalahnya kemana juga Bapak itu?

"Saya juga gak tau pasti, tapi biasanya dia pergi ke area lain juga," ucap kasir.

Doyoung mulai mengira-ngira. Kalau Zea bertanya sama penjaga itu kemungkinan terbesarnya penjaga tersebut mengarahkan Zeana ke toilet di lantai ini, ya toilet terdekat dari toko buku ini. Benar pasti begitu.

"Kalau gitu Mbak tau toilet terdekat dari sini di sebelah mana?" Doyoung bertanya.

"Iya dari sini Mas bisa lurus terus sampe ketemu toko baju wanita lalu belok kanan, sampai di pertigaan belok kanan lagi, pas toiletnya ada di ujung."

"Makasih Mbak." Doyoung berlari menuju toilet yang dimaksud. Semoga dugaannya benar, Zea tadi ke kamar mandi itu.

Setibanya di sana Doyoung menunggu beberapa wanita yang akan masuk dan keluar toilet. Sampai akhirnya Doyoung berpapasan dengan wanita. Lagi Doyoung tanpa segan meminta tolong pada wanita itu seperti yang sebelumnya ia lakukan. Jawaban sama diterima Doyoung, wanita itu berkata tidak ada siapapun di dalam. Kalau gak ada juga jadi Zeana ini pergi kemana? Apa iya dia udah pulang duluan? Tapi gak mungkin dia pergi tanpa izin.

Doyoung yang lelah dan cemas menenangkan diri sejenak, mengambil tempat di bangku terdekat.

"Zea kamu kemana sih?" Doyoung melihat jam, "duh sebentar lagi Mall juga tutup. Harus cari kemana lagi coba?" Doyoung menyenderkan punggungnya pada tembok. Masih sibuk dengan pikirannya Doyoung berpapasan dengan office girl yang mendorong beberapa peralatan untuk membersihkan toilet. Wanita itu tersenyum singkat, Doyoung membalasnya.

Bangkit dari duduknya Doyoung sekali lagi kembali mencari Zeana. Sebelum Mall tutup Zea sudah harus ketemu, itu tujuannya.

"KYAAAAA!!!" Teriakan dari toilet menghentikan langkah Doyoung. Ia terkejut dan berlari ke sana untuk memastikan apa yang terjadi.

Tenyata teriakan itu dari office girl tadi. Dia sudah terduduk di lantai sambil menutup mulutnya terkejut. Bagaimana tidak dibalik toilet yang akan ia cek kerusakannya terdapat sosok gadis yang terkulai lemas dengan kondisi yang kacau.

I'll Be ThereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang