19

48 43 0
                                    

Aku membersihkan pecahan pot pot itu. Mau tidak mau harus merelakan sayangku itu. Dan otakku belum sadar aku mengatakan hal bodoh seperti tadi.

•••

Kalian tau? Lagi lagi semalaman aku tidak bisa tidur karena Jungkook mengorok. Aku ingin sekali menutup wajahnya dengan bantal jika dia seperti itu.

Alhasil aku baru tiba di dunia mimpi pada pukul 4 pagi. Dan ketika mataku terbuka, jarumnya menunjukkan jam 12 siang.

Aku bangun dan turun kebawah untuk mengambil air putih. Aku bisa melihat Si Woo,Si Yeong,Si Kembar, dan Seokjin oppa disana. Mereka tampak bersenag senang. Tentu saja aku masih belum sadar apa yang kukatakan pada Jeongsan semalam.

"Iya aku juga rindu" - Jungkook

Aku mendengar dia berbicara pada ponselnya seperti itu. Pikiranku reflek berpikiran macam macam.
Jantungku berdetak tidak karu karuan.
Aku menatapnya menunggu dia selesai.

Bagaimana aku tidak berpikiran macam macam, dia saja berbicara seperti ini.
Aku rindu, aku juga ingin bertemu.
Apa yang guru idiot katakan itu benar?
Mungkin dia masih tulus....

"Siapa itu?" - Suran

Setelah aku bertanya seperti itu, dia cepat cepat menyimpan ponselnya di saku. Aku jadi makin curiga.

"E -eh sudah bangun?" - Jungkook
"Hm. Siapa itu?" - Suran
"Bukan siapa siapa" - Jungkook
"Sungguh?" - Suran
"Iya" - Jungkook
"Bohong" - Suran
"Bohong?" - Jungkook

Aku mendekatkan diri dan mengambil ponselnya. Setelah kulihat riwayat panggilan itu. Ternyata itu ibu Ji Won. Aku salah paham hehe, aku jadi was was setelah cincin pernikahan itu hilang.

"Ibu?" - Suran
"Kenapa?" - Jungkook
"Cincinnya sudah ketemu?" - Suran
"Belum" - Jungkook

Aku menghela napas panjang mendengarnya. Tak lama setelah itu ponselku yang berbunyi. Aku biasanya memblokir nomor yang tidak dikenal, tapi ternyata dia sudah menghubungiku sejak aku tidur tadi. Jadi kuangkat saja.

"Halo?" - Suran
"Ini Jung Suran? Putri Il Kwon?" - Unknown
"Iya" - Suran
"Ayahmu, meninggal tadi pagi maaf baru menghubungi" - Unknown
"Apa?" - Suran

Tubuhku langsung mematung. Terakhir kali bertemu ayahku saat aku masih SMA. Dan saat aku masih kecil aku ingat sekali. Aku meminta padanya saat aku menikah nanti tolong antar aku dengan tulus untuk terakhir kali. Tapi akhirnya Seokjin oppa yang mengantarku, yah kalian tau sendiri lah.

"Kenapa?" tanyanya. Aku tidak bisa menjawab itu. Tanpa pikir panjang, aku langsung keluar berlari menuju lokasi yang diberi.

"Mau kemana? Jung Suran!" - Jungkook
"Ayah..... Ngompol" - Jeongsan
"Siapa ngompol?" - Jungkook
"Aku ngompol hehe" - Jeongsan
"Jeongsan ngompol?" - Jungkook
"Iya hehe" - Jeongsan
"Waduh" - Jungkook

•••

Lebih bodoh lagi aku lupa kalau rumah kami sedikit jauh dari kota. Apalagi aku hanya membawa ponsel dan ternyata ada uang di saku.

Twenty Nine 이십구,jjk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang