20

49 44 2
                                    


Kabarnya wanita bernama Jung Si Ah itu akan mentraktir kami. Benar kan kami jadi lupa kabar sedih itu. Sebenarnya aku ingin sekali melihat wajah ayah tersenyum, sekali saja tidak apa apa.

Walau ayah sudah pergi, tapi dia menitipkan Hayeon kepada kami. Dan mulai hari ini. Kami akan menjalin hubungan layaknya ibu dan anak kembali. Dan hal yang baru aku tahu adalah, ayah menjadi konglomerat setelah bercerai. Sungguh luar biasa, tidak heran rumahnya besar sekali dan banyak maid maid disana.

"Ah! Aku kenyang sekali" - Suran
"Suran-ah ibu ingin bertemu cucu ibu eoh" - Ibu
"Kita kesana saja pakai mobil Si Ah, tadi aku juga mau kesana. Seokjin dan anak anak juga disana" - Si Ah
"Huh? Bukannya kau mengusirnya seminggu" - Suran
"Iya iya! aku menyesal dirumah sepi sekali" - Si Ah
"Hmm pasti canggung sekali, aku baru bertemu kalian" - Hayeon
"Hei santai saja, kita ini keluarga" - Si Ah
"Hayeon-ah, jangan khawatir aku tidak seperti ibu tiri cinderella" - Ibu
"Iya... Tapi" - Hayeon
"Menginap saja! Kita sudah lama kan tidak berkumpul, dan Hayeon. Besok pagi pagi sekali kita ke makam ayah" - Suran
"Boleh" - Ibu
"Tapi-" - Hayeon
"Sssttt kita berangkat" - Si Ah

Seketika aku teringat, aku belum memasak,membersihkan ranjang, dan banyak lagi. Aku bukan istri yang baik.

•••

Dan sesampainya dirumah. Ketika tanganku membuka pintu, semuanya seperti kapal pecah. Telihat dua ayah muda dan anaknya itu sedang kejar kejaran.

"Si Yeong  berhenti!" - Si Woo
"Itu lihat ayah dan paman!" - Si Yeong
"Wow" - Si Woo
"Oh, aku tidak peduli" - Jungkook
"Baguslah aku yang lebih kaya" - Seokjin
"Aku yang lebih seksi" - Jungkook
"Aku yang lebih tampan" - Seokjin
"Aku yang lebih..." - Jungkook
"Apa?" - Seokjin
"MUDA" - Jungkook
"Haish!" - Seokjin

Mereka bermain tembak air didalam rumah, lantainya jadi becek dan licin. Aku dan Eonni sebagai istri mereka tentu saja terkejut melihatnya. Aneh lagi dia diam saja saat aku pergi tanpa alasan, suami apa yang seperti itu. Badan saja berotot minumnya susu pisang.

"KIM SEOKJIN!" - Si Ah
"Aduh" - Seokjin

Dia masuk dan mencubit telinganya itu habis habisan.

"Beraninya kau merusuh di rumah orang lain" - Si Ah
"Suami yang malang, dia tadi memecahkan 4 piring di dapur" - Jungkook
"Sungguh?! Haish! Maafkan aku. Tidak tahu malu, aku tidak akan memberimu jatah" - Si Ah
"Heh, mana ada aku memecahkan piring!" - Seokjin

Dia memperdalam cubitannya itu.
Telinganya terlihat sangat merah, kasihan sekali.

Ibu dan Hayeon terpikat dengan toko aksesoris didekat rumah sehingga mereka mampir dulu kesana. Wajahku biasa saja melihat ini, kupikir Jungkook adalah pria gagah dan semacam itu.

Setelah mengenalnya lebih dalam dia sangat tidak mutu, bahkan dia pernah memakai kostum ayam didalam rumah. Biasanya kalau tidak ada kerjaan seperti  itu, lalu dia bilang "aku ayam"
Bagaimanapun dia tetap seram kalau marah.

"Kau akan mencubitku juga?" - Jungkook
"Tidak" - Suran
"Woah ini istri idaman" - Jungkook
"Aku tidak akan memberimu makan sebelum kau membersihkan ini" - Suran
"Bagaimana aku bisa membersihkan ini dengan perut kosong" - Jungkook

Twenty Nine 이십구,jjk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang