24

47 45 10
                                    


"AAAAAAAA" aku berteriak seperti itu kencang sekali. Dia terlihat panik sekali.
"Kenapa? Itu sakit sekali?" tanyanya. Karena tidak mau dia curiga, aku langsung menghapus air mataku. Dia terus menggenggam tangan kananku.

"Ke rumah sakit saja ya" - Jungkook
"Tidak tidak, aku baik baik saja" - Suran
"Baik apanya, kau saja seperti ini" - Jungkook
"Ini sudah lebih baik jika kau disini" - Suran

Dia terus menatapku, entah apa yang dipikirkan. Dia menggendongku ke ranjang, kini kepalaku bersandar di bahunya. Aku berusaha melupakan Eun Ji.

"Jung" - Suran
"Hm?" - Jungkook
"Kau ingat saat aku, akan melahirkan si kembar?" - Suran
"Tentu saja, aku sangat khawatir padamu saat itu" - Jungkook
"Kau ingat saat Jeongsan 2 tahun? Dia memasukkan kakinya kedalam mangkuk sup mu. Lalu dia menangis bilang seperti ini 'a-appa' dengan imutnya" - Suran
"Ahhh itu mejengkelkan, tapi aku tetap memakannya" - Jungkook
"Mereka semakin besar" - Suran
"Lebih menjengkelkan lagi ngidammu itu" - Jungkook
"Hm? Memangnya apa yang jengkel?" - Suran

-Kisah ngidam Suran dimulai-

Hari itu aku mengandung si kembar dengan usia 2 bulan. Aku merasa sangat sensitif dengan bau parfum Jungkook.

"Wueee, parfummu menyengat sekali" - Suran
"Aku hanya memakai sedikit" - Jungkook
"Hmm, Jung ngomong ngomong aku cantik tidak?" - Suran
"Cantik dong" - Jungkook
"Uuuuu kalau begitu aku tidak membutuhkan ini semua" - Suran
"Mau dikemanakan make up itu, oh perawatanmu juga?" - Jungkook
"Dibuang" - Suran
"Buang? Kenapa?" - Jungkook
"Kau bilang aku cantik, jadi aku tidak membutuhkan ini!" - Suran
"Yakin? Bagaimana kalau kau tiba tiba berubah pikiran" - Jungkook
"Ya tinggal beli lagi dong" - Suran
"Nanti uangku keluar banyak dong" - Jungkook
"Ya....Itukan tugasmu" - Suran
"Omo" - Jungkook
"Gapapa kan?" - Suran
"Hah?"  - Jungkook
"Tidak ingin keluar uang demi aku? Yasudah kal-" - Suran
"GAPAPA KOK GAPAPA" - Jungkook
"Omooo terimakasih" - Suran

2 Hari Kemudian.....

"Jung! Kok aku dekil sih!" - Suran
"Cantik kok" - Jungkook
"Bohong!" - Suran
"Kenapa marah marah? Lapar ya belum makan?" - Jungkook
"KAMU FITNAH AKU? FITNAH?!" - Suran
"E-engga" - Jungkook
"AKU GASUKA SAMA MEJA KAMU!" - Suran
"Hah?" - Jungkook
"MEJA! KENAPA KAMU DISINI!" - Suran
"E-eh" - Jungkook

Aku memukul pukul meja itu, dia kebingungan menenangkanku. Akhirnya dia mengeluarkan jurusnya itu.

"Sudah tanganmu sakit nanti" - Jungkook
"Haish!" - Suran
"Tuh kan capek" - Jungkook
"KAMU FITNAH AKU LAGI? IYA!?" - Suran
"Yaudah gini, mau beli perawatanmu itu lagi?" - Jungkook
"Mau, mau mangga juga" - Suran
"Hah? Musim gini mana ada mang-" - Jungkook
"Gamau tau, kalau belum nemu mangganya gaboleh pulang, aku kunci dari luar" - Suran

Dia hanya menelan salivanya. Seperti itulah, wanita hamil memang menyusahkan. Kupikir aku akan naik berat badan saat hamil, semua ibu hamil begitu kan? Kupikir aku akan terlihat gemuk, ternyata sama saja aku tetap kurus. Memang dasarnya kurang gizi mungkin.

Twenty Nine 이십구,jjk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang