26

55 45 4
                                    


"JUNGKOOK-AH!!!!" teriakku sangat keras. Membuat tubuhnya berbalik.
Tidak mempan, sama sekali tidak mempan dia kembali berbalik ke depan, melanjutkan langkahnya.

Suasana daun gugur yang romantis, menjadi seperti hujan duri. Aku mencintainya, apa dia benar benar ingin cerai denganku?

•••

Paginya, aku tidur di depan televisi. Dia entah kemana belum pulang dari kemarin. Aku berusaha tidak memikirkannya.

'ding dong' kupikir dia pulang. Aku sontak bergegas membukanya. Ternyata itu Ibu Ji Won. Ibu Jungkook. Aku sedikit terkejut karena sudah lama sekali dia tidak datang.

"Ibu?" - Suran
"Suran-ah kenapa pucat sekali?" - Ibu
"Ah tidak apa apa, aku hanya tidak memakai riasan hari ini" - Suran
"Sungguh? Jungkook?" - Ibu
"Dia pergi sidang" - Suran
"Sidang? Sabtu sabtu begini? Haish anak itu memang tidak tahu waktu" - Ibu

Tiba tiba dia membuka pintu rumah. Ia berjalan ke atas tanpa menyapa kami. Tanpa memandangku juga, wajahnya terlihat sangat kesal. Mungkin dia kesal masalah kemarin.

"Lihat itu, dia tidak menyapa ibunya" - Ibu
"Mungkin dia lelah" - Suran
"Kalian bertengkar?" - Ibu
"Tidak, kami baik baik saja" - Suran
"Sungguh? Katakan dengan jujur" - Ibu
"Tidak ada apa apa dengan kami" - Suran
"Dengar, aku tidak ingin ada perceraian di keluarga Jeon" - Ibu

Mendengar itu, aku langsung mengeluarkan air mata. Entahlah sepertinya mataku sensitif mendegar "cerai".

"Kenapa?" - Ibu

Aku menangis sepuas mungkin. Aku berbicara pada ibu dengan sesegukan. Tapi tidak, aku tidak akan cerita kalau Jungkook ingin cerai.

"Kami... K-kami hanya bertengkar sedikit" - Suran
"Aigoo... Kenapa lagi eoh? Kalian jarang sekali seperti ini" - Ibu
"Tidak apa apa, kami bisa menyelesaikannya" - Suran
"NENEKKKKKKK" - Si kembar

Mereka memeluk ibu. Sedangkan ruang kerjanya, Jungkook sedang berusaha menghubungi seseorang dengan tangan kirinya yang mengepal.

"KIM EUN JI!" - Jungkook
"Ah kenapa? Kau rindu?" - Guru Kim
"Datang ke danau sekarang juga!" - Jungkook
"Keras sekali, iya aku datang" - Guru Kim

Dia menutup telponnya. Aku,ibu dan si kembar sedang berada di taman untuk bercocok tanam. 'ding dong' wanita itu datang. Baru aku ingin melepas sapu tangan untuk membukanya, Jungkook sudah lewat didepanku cepat sekali untuk membuka.

"Jung-" belum selesai Eun Ji berbicara. Jungkook menarik lengannya, ke pinggir danau. Disana ia menatap Eun Ji tajam.

Akhirnya, mereka semua tau kalau Eun Ji nyaris membunuhku. Dia menghilangkan nyawa bayiku. Woo Jo, tim polisi. Semuanya sudah tau. Itu sebabnya tadi kembali ke rumah dengan wajah kesal.

"Ahh kenapa! Sakit tau" - Guru Kim
"Kau wanita terburuk yang pernah kutemui" - Jungkook
"Apa? Kau sadar apa yang baru mulutmu katakan?" - Guru Kim

Twenty Nine 이십구,jjk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang