21

51 41 6
                                    


Pagi pagi jam 6 seperti ini mereka masih  tidur, lagi lagi hanya aku dan Jungkook yang bangun. Tangan kekarnya masih memeluk tubuhku dari belakang yang sedari tadi sibuk memasak.

"Jung kau ingat Suyeong?" - Suran
"Lonte itu?" - Jungkook
"Haish dia bekerja seperti itu karena terpaksa" - Suran
"Kenapa Suyeong?" - Jungkook
"Dia akan menikah kita kesana ya" - Suran
"Kapan" - Jungkook
"Lusa" - Suran

Dia hanya menunjukkan jari jempolnya didepan wajahku.  Setelah itu 2 kelinci kami datang. Serim memeluk kaki ayahnya dan Jeongsan memeluk nunanya itu. Sekarang kami berpelukan speerti kereta.

"Sudah bangun?" - Jungkook
"Kita jadi ke makam kakek?" - Serim
"Jadi dong" - Jungkook
"Woah! Salju! Pasti elsa sedang sedih" - Jeongsan
"Iya elsanya dimarahin pasti sama ibu" - Serim

Kami berdua terkekeh melihat mereka.
'Ding dong' bel rumah berbunyi. Siapa yang datang sangat pagi seperti ini. Seperti biasa karena aku malas dia yang membukanya.

"Ini untukmu" - Wanita
"Untukku?" - Jungkook
"Iya, dah sampai jumpa" - Wanita
"Hah?" - Jungkook

Aku melihat wanita itu, dia kembali dengan kotak berbentuk cinta yang dihiasi pita pink diatasnya.

"Haduh, penggemarmu yang mana lagi itu?" - Suran
"Susu pisang? Coklat? Kalian mau?" - Jungkook
"MAU!" - Serim,Jeongsan
"Ada ada saja" - Suran

•••

Di pemakaman Hayeon menangis lagi. Dia bercerita banyak sekali tentang ayah dan bagaimana dia memberi tahu aku dan Si Ah eonnie.

Sekarang kami sedang berjalan pulang.
Hayeon dari tadi terus memandangku.

"Bagaimana eonnie bisa tumbuh tinggi?" - Hayeon
"Aku? Tidak tahu" - Suran
"Apa kau menggunakan suplemen?" - Hayeon
"Suplemen? Hahahah tidak. Mungkin aku suka minum susu" - Suran
"Huh? Si Ah eonnie kenapa pendek?" - Hayeon
"Jaman eonnie dulu susu masih mahal, ibu belum bisa beli. Jadi eonnie hanya minum bubuk cabai,makanya mulutnya pedas" - Suran
"Hah? Sungguh?" - Hayeon
"Kata ibu seperti itu" - Suran

•••

Sekarang semuanya sudah pergi. Dirumah hanya berempat lagi.
Kalian tau tidak Simba dimana?
Dia ada di Suyeong, aku memintanya. Aku rindu padanya, kuharap dia memberi banyak makan.

Sore ini aku menggunakan webcam untuk menemui Suyeong.

"Suran!" - Suyeong
"Bagaimana Simba?" - Suran
"Kau hanya menanyakan Simba?" - Suyeong
"Hmmm, bagaimana kabarmu. Apa kau butuh bantuan untuk pernikahanmu?" -  Suran
"Tidak semuanya baik baik saja, datang ya" - Suyeong
"Pasti, berhenti ngelonte" - Suran
"Aku sudah berhenti dua tahun lalu eoh!" - Suyeong
"Bagus" - Suran

Kami mengobrol banyak sekali melepas kerinduan. Aku tidak bertemu dengannya sekitar 3 tahun? Mungkin. Kami hanya bertemu lewat webcam.

•••

4 bulan berlalu. Aku tidak datang bulan selama itu, aku curiga itu terjadi.
Cepat cepat aku mencari testpack.
Sambil menunggu hasilnya muncul, aku bernyanyi kecil dikamar mandi.

Twenty Nine 이십구,jjk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang