22

42 44 4
                                    


Mereka membawa ku ke rumah sakit. Aku masih bisa sadar saat itu, darah dari perutku menetes ke lantai rumah sakit.

"Hasih! Kenapa dia tidak bisa  dihubungi!" - Hayeon
"Tunggu disini nee kita akan menangani" - Dokter
"Nee, tolong selamatkan kakakku! Haish Jeon Jungkook! Diamana kau" - Hayeon

Didalam ruangan aku melihat mereka berusaha menyelamatkan nyawaku. Tapi ada kabar pasien lain berumur 5 tahun yang jatuh dari gedung juga. Dan kondisinya sama denganku. Mereka lebih memilih anak kecil itu dulu ditangani dibanding aku.

Aku akan dipindahkan ke rumah sakit lain. Tapi saat itu aku benar benar tidak kuat, aku harus berbaring di ruangan menunggu dipindahkan, iya mataku masih bisa membuka sayu.

"Ahh akhirnya, halo" - Hayeon
"Halo" - Jungkook
"Oppa mabuk?" - Hayeon
"Kenapa?" - Jungkook
"Eonnie jatuh dari rooftop hotel, dia mengeluarkan banyak darah!" - Hayeon
"APA!" - Jungkook

Seperti sembuh dari kesurupan pria itu langsung sadar dari lemasnya. Dia bergegas pergi ke rumah sakit. Memutar roda setirnya kesana kemari.

Aku yang masih terbaring lemas, bertekad kuat untuk hidup. Aku ingin melihat bayi dikandunganku lahir.

"Bertahan sayang.... Tadi terbentur ya? Apa itu sakit. Kita akan baik baik saja" ucapku lemas.

Tiba tiba sosok pria diluar jendela melihatku cemas. Jungkook terlihat sangat khawatir, dia mengeluarkan air matanya.

"Eonnie akan dipindahkan ke rumah sakit lain" - Hayeon
"Kenapa?" - Jungkook

Hayeon bercerita semuanya, dengan wajah kesalnya ia menghampiri dokter dan menggenggam erat kerahnya.

"Kenapa kau memilih bocah itu!" - Jungkook
"Maaf tuan tapi-" - Dokter
"Tapi apa! Istriku datang lebih dulu, kau seharusnya menanganinya!" - Jungkook
"Kami akan memindahkannya ke rumah sakit lain, dia akan baik baik saja kami akan memastikan itu" - Dokter

Hayeon benar benar bingung, dia bingung bagaimana menenangkan kakak iparnya itu. Dan akhirnya perawat  di ruanganku berteriak kepada dokter bahwa detak jantungku semakin melemah.
Dokter itu memintaku cepat cepat dipindahkan atau aku akan mati.

"Cepat! Kita hanya punya waktu 30 menit, kalau tidak dia akan meninggal" - Dokter

Mereka sibuk menyiapkan alat alat untuk memindahkanku. Berlarian kesana kemari, jantungku mulai melemah melemah melemah dan terus melemah.

Ia duduk lemas dilantai dan menatap dinding rumh sakit kosong.

"Kenapa dia jatuh?" lirihnya pada adiknya itu. Hayeon menjawab sambil menangis.

"Aku... Aku baru selesai les dan tiba tiba dia jatuh tepat didepanku, aku berteriak" - Hayeon
"Dia benar benar melakukan itu? Kenapa...." - Jungkook
"Eonnie akan baik baik saja kan" - Hayeon
"Dia akan baik baik saja, aku yakin itu" - Jungkook

Akhirnya 3 perawat mendorongku keluar dari ruangan. Aku bisa melihat wajah cemasnya disana. Dia berkata "Suran-ah..."
Saat wajahnya mulai samar terlihat, aku sudah benar benar tidak kuat, aku menatapnya dan berkata "Jahat" lalu memejamkan mataku.

•••

Aku beruntung sekali, masih bisa diselamatkan. Nyaris saja nyawaku melayang.

"Beruntung sekali, Tuhan masih memberinya kesempatan, tapi istrimu keguguran" - Dokter

"Keguguran?" - Jungkook
"Maaf sekali kami tidak bisa menyelamatkan bayinya, dan dilehernya terlihat bekas merah yang panjang" - Dokter
"Bekas?" - Jungkook
"Iya, itu jelas sekali seperti ditekan dilehernya. Tidak mungkin dia mencoba bunuh diri" - Dokter

Twenty Nine 이십구,jjk [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang