Sepulang dari acara itu......
Kalian pikir kami berbaikan? Belum! Kami kembali bertengkar. Kami tidak mau menunjukkan kepada si kembar jika kami sedang bertengkar.Kami terus bertengkar,bertengkar dan bertengkar. Mempermasalahkan ini dan itu. Sampai akhirnya aku berpikir, mungkin memang harusnya aku bercerai.
•••
Sore ini aku pulang dengan selembar surat perceraian. Aku ragu memberikan ini kepadanya. Tiba tiba si roh itu muncul lagi. "Kau terlambat" Katanya.
Aku terlambat, aku terlambat menyadarkannya. Seharusnya saat aku melihat Eun Ji dan Jungkook bermesraan di rumah, aku harus memberontak. Tapi aku diam saja. Sekarang jadi begini.
"Lalu, apa kita kan tetap bercerai. Apa kau menandatangani ini?" - Suran
"Aku tahu nantinya akan bagaimana. Tapi aku tidak memberi tahu" - Kookoo
"Ck, aku benar benar tidak tahu apa yang harus kulakukan" - SuranTiba tiba lagi, ada berita di televisi menunjukkan wajah Eun Ji. Dia ditahan karena percobaan pembunuhan.
"Kau menyelidki itu?" - Suran
"Kau harus berterimkasih. Lakukan sebelum terlambat lagi" - KookooBenar benar kaget dia menyelidiki itu. Kupikir ia sama sekali tidak peduli denganku.
Roh itu hilang lagi. Mungkin kali ini aku harus mencoba mendengarkannya. Berterimakasih, aku akan berterimakasih.
•••
Malam tiba. Kami kembali tidur saling membelakangi. Aku masih memikirkan surat itu, kuberi atau tidak.
Kenapa jadi sesulit ini? Aku benar benar tidak tahu, apakah kami masih bisa berbaikan? Atau seterusnya kami akan begini.Paginya. Aku mantap mengambil keputusan. Aku akan tetap memberi suratnya.
Setelah masuk ke ruang kerjanya, terlihat ia sedang memandangi laptopnya. Aku melangkah satu persatu dan memberikan surat itu kemeja.
"Mari bercerai" ucapku. Dia menghela napas panjang dan menutup layar laptopnya.
"Singkirkan itu" - Jungkook
"Aku akan menyingkirkan setelah kau menandatangani" - Suran
"Aku tidak akan menandatangani" - Jungkook
"Apa susahnya? Kau ha-" - Suran
"Perceraian, terjadi ketika dua pihak menyetujui. Aku, tidak setuju" - Jungkook
"Jung" - SuranLagi lagi kami bertengkar. Sampai sampai aku lupa kata roh itu, aku harus berterimakasih padanya.
Kami saling membela opini masing masing. Untung saja ruangannya dan kamar si kembar jauh. Jadi suara ribut kami tidak terdengar.Jungkook memang orang yang kompetitif. Sekalinya dia memikirkan sesuatu, dia harus mendapatkan itu.
"Baiklah! Mari bercerai" - Jungkook
Aku benar benar terkejut, aku tidak akan mengira dia benar benar menyetujuinya. Dia menandatangani itu dan memberikan suratnya padaku lalu kembali duduk.
Aku keluar dengan pandangan kosong dan mata yang memerah. Cerai, kata dan hal yang kubenci kini terjadi padaku.
•••