•••
SMA Shinan, aku datang untuk menghadiri kelulusan adikku. Semoga nilainya bagus bagus. Aku jadi rindu masa masa SMA.
"Lihat, aku mendapat A semua" - Hayeon
"Omo, baguslah. Nilaimu bagus semua" - Suran
"Semoga saja aku masuk universitas itu" - Hayeon4 hari lalu, Hayeon mengikuti ujian masuk universitas. Pengumumannya katanya nanti sore. Yah, semoga saja dia masuk universitas yang diidamkan.
Kini Hayeon mengambil ponselnya untuk menghubungi saudara akrabnya itu Si Yeong.
Mereka sangat khawatir kalau tidak bisa bersama sampai kuliah."Bagaimana?" - Hayeon
"Nilaiku ada yang B ck. Menyebalkan" - Si Yeong
"B? Apa itu" - Hayeon
"Matematika" - Si Yeong
"Haish! Tapi kau bisa mengerjakan ujian kemarin kan?" - Hayeon
"Itu sih lancar, aku sangat gugup untuk pengumuman nanti sore" - Si Yeong
"Jangan lupa! Webcam jam 3! Kalau kita tidak bisa masuk SNU kita menangis bersama sama, kalau kita bisa masuk SNU kita sennag bersama sama" - Hayeon
"Hahhhhh..... Oke, kalau begitu sampai jumpa" - Si YeongDia mematikan ponselnya. Katanya sih, dia tidak akan menghidupkannya sebelum pengumuman.
Sesampainya dirumah aku memeluk dan mengelus simba. Tubuhnya yang sedikit berisi membuatku ingin terus mencubitnya.
Dari tadi Hayeon mondar mandir sambil menggigiti kukunya. Dia terlihat cemas. Maklum, 12 menit lagi jam 3.
"Ah kenapa sih, duduk dulu coba" - Suran
"Tidak bisa, aku sangat gugup. Astaga 10 menit lagi" - Hayeon
"Hey aku juga pernah gugup seperti itu" - Suran'Kringgggg' alarm Hayeon berbunyi. Dia buru buru naik ke atas, menyalakan laptopnya untuk bertemu saudara kesayangannya itu.
Baru saja aku bisa bersantai dengan makhluk berbuluku, Hayeon kembali membuat tingkah dengan berteriak.
Siapa yang tidak terkejut?"HAYEON-AH!!!!" teriakku kesal. 'bug bug bug' suara langkah kakinya menuruni tangga dengan cepat.
"Eonnie!" - Hayeon
"Hm" - Suran
"Aku.... AKU LOLOS!" - Hayeon
"Woah? Sungguh? SNU?" - Suran
"Woah aku hebat kan" - Hayeon
"Bagaimana dengan Si Yeong" - Suran
"Kami berdua lolos" - Hayeon
"Omo, pintarnya. Sini tos!" - SuranSNU, universitas yang diidam idamkan semua anak SMA di Seoul, tapi dulu aku tidak mengidamkannya. Jujur saja aku dulu seperti anak tanpa semangat hidup. Aku tidak peduli kuliah dimana. Yang kupedulikan hanya, musik musik musik dan musik. Seperti yang kukatakan, Hayeon bercerita banyak tentang mimpinya menjadi dokter itu.
Semua dokter ahli rata rata lulus dari SNU. Semoga saja mimpinya itu tercapai.Dia sangat senang, melompat lompat di sofa. Lari lari kesana kemari. Bibi kami saja sampai terkejut melihatnya.
•••
-SNU-
3 hari sudah Hayeon menjadi mahasiswa SNU jurusan kimia. Semuanya baik baik saja, tapi tidak setelah ia mengetahui bahwa adik mantan kakak iparnya itu kuliah disini.
"Kiw, sendirian aja nih" - Junghwan
"Berhenti mengikutiku" - Hayeon
"Traktir ga nih" - Junghwan
"Gausah! mau kelas bye" - Hayeon"Et et et, sini dulu" - Junghwan
"Apalagi sih!" - Hayeon
"Bolos sekali gapapa kali" - Junghwan
"Sekali sekali! Emangnya mau kemana? Lari lari dikejar dosen lagi? udah sana!" - Hayeon
"Ke taman, mengungkapkan perasaanku yang ke delapan kalinya untuk Jung Hayeon. Aku menyukaimu, muah" - Junghwan
"Saudara Jeon Junghwan yang terhormat, berapa kali harus kukatakan. Kita ini saudara, mengerti?" - Hayeon
"Apa kau tahu alasan bani Jungkook, maksduku romeo Jungkook dan juliet Suran itu bercerai?" - Junghwan
"Apa" - Hayeon
"Tentu saja agar kau dan aku bersatu" - Junghwan
"Babi satu ini memang sulit diatur" - Hayeon
"Heh mau kemana,kiw" - Junghwan