44

1.3K 67 19
                                    

Kalau ada yang lebih dahulu menanggung Fatihah yang mengandung namamu, maaf karena aku kalah cepat. Namun karena ku sudah sematkan namamu dan yang lain tak melakukannya, aku yakin mereka salah tepat.

Terimakasih karena telah menjalankan kewajibanmu untuk mengenalku, karena kehadiranmu membuat hariku semakin berwarna.

Aku berjuang dan aku tak mengeluh, aku pun berdoa agar Tuhan pilihkan dirimu sebagai masa depan, jika tidak ku mohon Tuhan pulihkan aku yang mungkin akan tersakiti jika kau tak menjadi apa yang aku inginkan.


Jika kau tak pernah membayangkan seperti apa jodohmu, maka sungguh kau benar-benar tidak sedang membuang banyak waktumu....karena buat apa kau membayangkan sementara takdir itu sudah ada didepan matamu😁

#episode bucin readers😂

". Mengapa kita terkadang lupa akan hal-hal yang baru saja kita lakukan?". Hanya saling menatap dan tiada suara berdesis.

". Karena segala yang Allah ciptakan tak ada yang sia-sia apalagi tidak ada gunanya". Masih dengan kondisi hening dan saling tatap.

". Bayangkan saja jika kita tak pernah merasakan apa itu lupa, payah kan.... Habis dari kamar mandi kalau gak bisa lupa kan bahaya juga... Bisa-bisa gak doyan makan kita". Semua mulai mengerti kemana arah pembicaraan Gus asan.


". Betul Gus". Balas Shidiq sang Arif dan bijaksana.

". Soal yang kemarin? Udah selesai?". Karena banyaknya santri putra yang menggeleng, ia mengalihkan pandangan kearah kiri.

". Santri putri ada yang udah selesai?". Tak ada suara yang menyahut....hingga 10 menit berlalu semua masih saja hening.

". Gak ada yang bicara, disini yang ngaji orang semua kan? Saya gak lagi bicara sama batu kan?". Beberapa santri putra nampak menahan tawa.

". Nasfa....sudah?". Nampaknya nasfa sedang absen karena ada keperluan.

". Baiklah kumpulkan seadanya saja". Semua mengisyaratkan jika mereka belum siap.

". Baiklah karena saya rasa kalian adalah anak-anak yang baik, saya kasih waktu sampai besok pagi.... selesai atau tidak.... Tetap harus dikumpulkan".

Semuanya mengangguk, mengiyakan kemurahan hatinya yang halus itu....membenarkan keinginan hatinya yang baik itu.

Ngaos pun usai, semua kembali beraktivitas sesuai kehendak masing-masing.

". Sya, main tik tok yuk". Ajakan Zahra membuat resya tak kuasa menahan tawanya.

". Apa? Tik tok? Mau tik tok'an pakai apa? Sapu?". Mata Zahra melotot sempurna dan isi juga memanyunkan bibirnya.

". Ya ampun, buat asyik-asyikan aja sya.... joget dikit gitu". Resya menutup matanya, sengaja tak menghiraukan ocehan temannya yang terkadang begitu aneh dan diluar nalar.

Aku tak pernah memilih siapapun untuk menjadi istimewa, namun takdir lah yang berkata bahwa kau pantas untuk menjadi istimewa.

". Lain kali aja ya zah, lagi gak mood nih". Zahra mendengus kesal.

Resya merebahkan badannya, menatap langit-langit kamar yang sedang dinaunginya.

Gusku Semangatku ( Otw Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang