Malam telah larut dan mata juga sudah mulai menyipit
Hati mulai tak karuan dan perasaan pun mulai amburadulBaiklah kembali lagi dengan banyaknya kenangan
Dengan sedikitnya kebersamaan
Dan dengan sakitnya masa-masa sendirian😀
Masih stay at home ya teman-teman 😎". Tabarokallahu Fii 'aqdihima". Sebuah sholawat mengalun perlahan namun pasti.
Mereka saling berpandangan karena tak begitu yakin dengan apa yang terjadi.
Nampak beberapa orang menyiapkan kursi pengantin disana, namun tetap saja teka-teki itu tak mampu mereka pecahkan.
Ia melihat sekitar, menelisik apakah ada kesalahan atau tidak.
". Ini mimpi ya?". Ucap resya pada seseorang disebelahnya.
". Nggak tahu, saya juga nggak tahu". Balas sang lawan bicara yang tak lain adalah sang ustadz.
Di sekeliling mereka nampak banyak orang yang secara sengaja menatap dan memerhatikan keduanya dengan seksama.
". Gak nyangka ya, akhirnya mereka berjodoh juga". Celetuk salah seorang santriwan yang diiyakan oleh beberapa temannya.
". Pupus sudah harapan para cewek untuk memiliki hati beliau".
". Hancur sudah harapan cowok untuk menaklukkan hati resya".
". Barokallah pokoknya". Cuit yang lain.
Semakin malam ucapan-ucapan itu semakin ramai dan padat, tak sadar malam sudah hampir larut dan keduanya masih kebingungan.
". Ini sebenarnya ada apa sih?". Resya bergumam dalam hati.
". Lagi kebingungan ya? Lagi nebak-nebak kenapa ada pelaminan dan juga dekorasi?". Cuit Zahra yang kini tengah berada di samping resya.
". Yang namanya sahabat itu gak akan membiarkan sahabatnya kebingungan apalagi bertanya-tanya sendiri kaya orang bego gini, jadi tolong jelasin sekarang".
Ucapan resya memancing reaksi orang sekitar yang nampaknya agak penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.00:00 wib
Di dalam rumah lebih tepatnya didalam kamar mewah yang dahulu sering ia bersihkan.
". Ganti sekarang aja". Perintah itu membuat resya merinding bukan kepalang.
". Gak mau! Enak aja! ". Sanggahnya panik.
". Kok gak mau? Emangnya kamu mau tidur pakai gaun? Yakin bisa? Kalau kamu gak bisa tidur siapa juga yang repot?". Resya menatap lawan bicaranya.
". Ya Allah, apakah orang ini adalah perwujudan dari semua doaku? Apakah doa hamba kurang lengkap ya Allah". Batin resya sembari menatap seseorang di dekatnya.
". Saya ke kamar mandi dulu". Ucapan itu hanya di jawab dengan anggukan resya.
Sepuluh menit berselang, seseorang keluar dengan badan kurus dan perawakan jangkungnya, membuat resya begitu sulit menelan salivanya.
". Astaghfirullah....kenapa gak pakai baju?". Resya berteriak sekencang mungkin.
". Gak masalah kan, namanya juga udah halal...ada yang haram apa? Enggak kan?". Balas sang pelaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Semangatku ( Otw Terbit)
RomanceBagaikan Bumi merindukan bulan bukannya aku tak mengaca, tapi rasa ini adalah rasa yang tak dapat aku bendung..... maafkan aku Gus.... karena aku telah menaruh rasa yang tak wajar ini, sekali lagi maaf.... Gus Asan.....