Tak terasa Gus Asan kembali terlelap hingga pukul 08:00 wib.
Nampaknya ada suara derum mobil yang di pakai oleh Aby dan Umy nya.
Ia mengucek mata dan lalu membasuh wajahnya.". San.....Asan, Umy sama Aby pulang nih, kamu dimana nak?". Panggilan Umy sangat khas.
". Njih Umy, Asan ada dikamar". Balasnya seraya merapat kearah Aby dan Umy nya.
". Bangun tidur ya kamu??". Tanya Aby yang membuatnya agak malu. Seraya menjabat tangan Aby dan Umy nya.....
". Asan kira Aby sama Umy mau pulang agak siang, ternyata jam segini sudah pulang". Ucapnya seraya menarik tas yang dibawa Umy nya.
". Ngapain kamu narik tas Umy?? Mau minta oleh-oleh apa gimana sih nak?". Tanya Umy dan sang Gus hanya mengangguk.
". Enggak Umy, maksud Asan kalau Umy sama Aby capek, biar Asan yang bawa masuk tasnya". Balasnya sangat menyejukkan.
". Ohhh jadi itu maksudnya, Umy kira kamu mau minta permen milik Umy.... Umy mah udah gak bawa permen lagi kalau pergi, bawanya ya minyak angin san". Balas sang Umy dan Aby nya pun ikut tersenyum mendengar penuturan Umy.
".umy, masak iya bawa minyak angin, Umy kan masih bugar dan cantik gini.... Bawanya parfum dong". Balas Gus Asan yang disambut tawa oleh aby dan Umy nya.
". Umy sama Aby masuk dulu ya, nanti kamu ambil barang-barang yang masih ada di mobil ya nak". Pinta Aby seraya mengulurkan kunci mobil pada putra kesayangannya itu.
Gus Asan mengangguk dan segera membuka mobil, nampak ada beberapa buku dan juga kitab baru disana.
". Aby kok beli kitab banyak banget buat siapa ya?? Kayaknya Aby juga udah punya kitab ini??". Gumam Gus Asan seraya menatap kitab-kitab yang ada ditangannya.
". Minhajul qowim, Fathul Majid, bulughul marom, ma....ma...mafahiim??". Gus Asan mulai menelisik.
Tak lama lewatlah dua santri yang nampaknya sangat dikenal oleh Gus Asan.
Dari belakang, nampak sudah gelagat keduanya kalau mereka malu hendak melintas dihadapan sang Gus.Mereka saling menatap dan sesekali menahan tawa melihat Gus Asan.
". Pasti mereka malu". Gumam Gus Asan yang menatap tajam dengan lirikannya yang menawan.😍
". Mau kemana kang?? Kok cuma berdua??". Tanya sang Gus yang disambut antusias oleh keduanya.
". Hehe maaf Gus, mau numpang lewat sekalian ada hal yang mau saya tanyakan". Salah satunya menimpali.
". Iya memangnya ada apa??". Balas sang Gus.
". Pondok pesantren kita mau mengadakan acara lomba untuk mengisi kekosongan sehabis imtihan Gus, nah kira-kira lomba apa yang cocok buat para santri?? Seumpama Gus punya usul kami akan sangat senang Gus". Ucap yang satunya lagi.
Seraya menatap langit Gus Asan berujar
". Sampean berdua ini aneh kok, ngajak berdiskusi kok jam segini?? Ya saya lagi gak ada inspirasi". Sahutnya sekenanya.". Njenengan kan cerdas Gus, masak ya gak ada pandangan sama sekali??".
". Njih Gus, kan njenengan jenius dan banyak akal, ayolah Gus beri kami saran".
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Semangatku ( Otw Terbit)
RomanceBagaikan Bumi merindukan bulan bukannya aku tak mengaca, tapi rasa ini adalah rasa yang tak dapat aku bendung..... maafkan aku Gus.... karena aku telah menaruh rasa yang tak wajar ini, sekali lagi maaf.... Gus Asan.....