31

1.8K 95 3
                                    

Hari yang dinanti akhirnya datang juga, hari dimana sang Gus akan mulai mengajar....

Resya juga tengah bersiap untuk berangkat mengaji, hari ini adalah hari pertamanya ikut mengaji bandongan bersama Abah.

Rasa senang selalu menyelinap dalam benak resya, hari yang akan menjadi sejarah yang baru karena ia akan mulai mengaji alfiyah Ibnu Malik.

Setelah bersiap, resya melangkah menuju mushola dan berdiam diri disana karena masih bingung akan mengajak siapakah ia tuk berangkat mengaji.

". Aby sama Umy .... Asan ngajar dulu nggeh, doakan Asan". Pamitnya pada Aby dan Umy nya.

Sang Aby dan Umy nya menatap dengan wajah yang sangat bahagia.

Betapa tidak?? Wajah yang belakangan ini nampak murung dan banyak masalah, hari ini tampil dengan fresh dan senyuman manis.

". Aby punya hadiah buat kamu nak". Balas sang Aby yang langsung beranjak dari tempatnya duduk.

Mulutnya yang manis hanya mampu membulat seolah mengucap O....

". Umy, memangnya Aby mau ngasih hadiah apa my??". Ucapnya agak tak sabar, setahunya ia hanya akan mengajar alfiyah Ibnu Malik saja, namun ternyata saat sang Aby telah berada di sampingnya lagi seraya mengulurkan beberapa kitab, sang Gus hanya memasang wajah bingung.

". Ini buat apa by?". Ucapnya seraya menerima kitab-kitab yang dibawa Aby nya.

". Ini kitab yang akan kamu ajarkan san". Matanya membulat dan jantungnya berdetak kencang.

". Kan Asan belum pernah ngaji ini by". Ucapnya seraya memegang kitab Fathul Majid". Aby nya hanya menatap kearahnya dan dilanjutkan dengan merangkulnya dari samping.

". Apa kamu gak percaya sama Aby??". Tanya sang Aby dengan wajah yang teduh.

". Lho kok malah Aby bicara gitu sih?? Ya jelas Achsan percaya sama Aby". Balasnya agak bingung menghadapi kyai Hafid.

". Ini adalah kitab yang sangat bagus buat kamu nak, didalamnya membahas masalah tauhid yang sangat jarang dilirik oleh kaum muda jaman sekarang". Papar kyai yang disambut antusias olehnya.

". Lalu?? Apakah Asan bisa Aby?? Kan Asan belum pernah ngaji?? Bagaimana kalau Asan salah dalam memaknainya??". Tanya sang Gus.

Sang Umy juga ikut mendekatinya ". Apapun yang Aby katakan dan Aby putuskan....pastilah sudah ada pertimbangan cah Bagus". Sahut sang Umy yang disambut warna merah di pipinya.

". Iya nak, kamu bisa mengajar alfiyah dan juga kitab-kitab ini.... Fathul Majid, bulughul marom, minhajul qowim dan juga ini....mafahiim namanya". Papar kyai lagi. Tanpa ba bi Bu ....Gus Asan menerima kitab yang diberikan Aby nya.

". Asan minta doa restu ya Umy...Aby". Ucapnya seraya mengecup tangan Aby dan Umy nya.
A

khirnya ia segera melangkah dan bergegas menuju mushola putra.

Resya yang tengah berada di mushola putri pun mulai celingukan dan melihat keadaan sekitar.

Nampak ada seorang teman yang tengah bersiap mengambil kitabnya dan resya pun memanggilnya.

Gusku Semangatku ( Otw Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang