9

3.1K 134 3
                                    

Hari ini aku dan Zahra berencana untuk menanam pohon-pohon kecil di depan pondok.

Hitung-hitung buat refreshing otak dan hati, batinku.

" Sya, kamu gak mau makan dulu??" Ucap Zahra, ia memang selalu baik padaku.

Aku menggeleng dan berlalu dari tempatnya berdiri.

"Mau kemana??" Tanya Zahra

"Mau cari udara segar!!" Balasku seraya melangkah

"Ha kan di sini juga segar Sya" Balas Zahra

Aku tak memperdulikannya dan terus berlalu dari hadapannya.

Tiba di koridor pondok, aku mendapati seseorang yang tengah melantunkan nadzam yang menurut ku tak asing lagi.

"Siapa sih yang lagi lalaran, pagi-pagi gini???" Gumam ku menahan kepo.

Tiba-tiba lelaki itu menghentikan kegiatan nya dan kini hanya suara hening yang ada disana.

"Kok udah???" Aku merasa agak kecewa karena ia berhenti melantunkan nadzam itu.

"Ngomong-ngomong ngapain dia berhenti sih?? Kan lagi asyik dengerin suara yang indah dan bikin semangat tergugah" Aku mendadak senyum sendiri.

"Hehhh cewek tengil" Panggilan itu membuyarkan semangatku.

"ha?  Ngpain kamu Gus??? Hobinya buntutin saya aja!! Gak ada kerjaan lain???" Aku meledak juga.

Ia menahan tawa karena wajahku memerah, aku yakin ini sangat kacau dihadapannya.

"Ya udah sih, kalau gak mau di buntutin ya gak usah jadi kepala" Ucap lelaki itu seraya membiarkanku mematung tanpa tahu apa maksud dan tujuannya berkata demikian.

" Resya...." Lagi-lagi aku kaget dengan panggilan itu.

" Iya zah, bentar!!" ku langkahkan kaki menuju tempat dimana aku dan Zahra berpisah tadi,

"Dari mana??"

" Dari adu mulut sama Agus" Zahra terheran, seketika ia menatapku

"apa Resya baru aja adu mulut sama Gus Asan ya???" Gumam Zahra.

"Ya udah lah!! Ayo langsung aja ke taman" Ajakku yang sudah malas.

Zahra mengangguk dan mengikuti langkahku dari belakang.

"Jangan-jangan Resya belum tahu lagi kalau gus Asan itu putra Bu nyai" Batin Zahra sambil bergidik ngeri.

Bagaimana mungkin aku akan berterus terang kepada Tuhan perihal perasaanku, untuk benar-benar meyakinkan diri bahwa kau berada dalam dekatku saja aku tak mampu
-resya-

Sesampainya di taman.....

😁😁😁😁

Gusku Semangatku ( Otw Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang