36

1.5K 76 0
                                    

Kalau aku suka sama Gus? Apakah itu terlalu halu zah?". Tanya resya pada sahabatnya yang comel.

Dengan segera Zahra menelan makanan yang berada di mulutnya, ia tak sanggup mendengar pertanyaan resya barusan.
". Maksud kamu Gus Achsan?". Tanya Zahra.

Resya menggeleng cepat, wajahnya memerah dan nampak gugup.
". Masak iya Gus Achsan sih zah, aku juga punya kaca kali....masak iya aku gak ngaca aku siapa dan beliau itu siapa....gak mungkinlah". Balas resya seraya agak ragu dengan tatapan zahra.

". Ya kan siapa tahu kamu suka atau kagum sama Gus Asan, kan santri lain juga banyak yang kagum sama Gus Asan....kirain kamu juga suka? ".balas Zahra.

". Aku juga tahu diri kali zah, masak aku yang cuma anak seorang buruh aja punya hayalan tinggi bisa jadi jodohnya seorang Gus? Aku juga masih waras kali!!! Tapi kan aku cuma nanya? Apakah ada kesempatan kalau orang kayak aku ini bisa dapat Gus?". Papar resya.

". Mbak resya yang cantik dan menawan dan Budiman indah dan nyaman, apakah kamu lupa akan rumus dunia? Apapun yang ada di dunia ini gak ada yang gak mungkin sayang??? Kamu percaya itu?". Sahut Zahra dengan gaya psikologi. Resya hanya mengangguk dan menatap Zahra agak aneh dan curiga.

". Kamu gak lagi kesambet kan zah?". Celetuk resya dengan posisi yang sangat dekat dengan Zahra.

". Enggak, aku cuma lagi kesal aja sama kamu, kalau kamu emang ada rasa sama Gus....mau itu gus Asan atau yang lain...yang namanya cinta itu emang harus ada perjuangannya sya??? Kalau kamu emang ada rasa....ayolah mulai berjuang dan jangan cuma berharap tanpa ada tindakan". Papar Zahra yang nampaknya sangat gemas dengan ulah resya.

". Tapi kan aku juga perlu ngaca dan berbenah juga zah". Balasnya ragu.
". Yang kamu perlukan itu cuma percaya kalau gak ada yang mustahil selama kita mau berusaha". Balas Zahra.

". Iya zah, kamu benar...tapi ya udahlah.... terimakasih ya atas saran kamu". Balas resya dan dibalas anggukan oleh Zahra.

Tak lama resya tengah berada di dalam kamarnya, nampak beberapa santri sedang bercerita dan saling meledek satu sama lain. Nampaknya hal yang mereka bicarakan sangat menarik hingga membuat resya juga agak tertarik tuk mendekat.

". Mau tau gak siapa yang ada di hati Gus ganteng?".

". Kepo gak sih siapa yang di taksir sama Gus kita?".

". Nyangka gak kalau dia adalah....".

". Maaf, siapa sih yang kalian maksud? Apakah kalian lagi ngomongin Gus Asan?". Ucapan resya dibalas tatapan tajam dari santri yang lain.

". Ohh resya, sini sya kalau mau ikutan gabung....iya kita lagi cerita Gus Asan nih".

". Kamu tahu gak siapa yang selama ini dekat dan chattingan sama Gus asan? Malahan .....siapa tahu juga dekat atau malah juga calon istri mungkin". Celetuk salah satu santri yang dekat dengan tempat duduk resya, resya Hanya menggeleng dan tatapannya agak heran.

". Jadi, selama ini kan kita penasaran dan kepo banget nih siapa yang bisa dekat atau cuma chattingan aja sama Gus Asan....dan jawabannya adalah....".
Nampak mata resya berbinar dan hatinya juga sudah tak karuan .

". Dia adalah Misya". Ucapan yang padat namun sangat menyesakkan dada. Resya berlari menjauh dari hadapan teman-temannya dan segera ia menyeka air matanya.

". Ya Allah, hati hamba rasanya sangat sakit......sakit sekali ya Allah ..apakah yang tengah hamba rasakan?". Gumam resya seraya memegangi dadanya yang agak bermasalah itu......

". Ehh mbak, resya kok gak kelihatan? Apa dia pergi gara-gara tahu kalau Misya sering chatting sama Gus Asan?". Tanya salah satu santri, yang lain hanya saling menatap dan mencari ke sekitar tempat yang tengah mereka duduki.

Gusku Semangatku ( Otw Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang