One two three.....and😀 action Thor!
Suatu hari, resya tengah asyik menyiram bunga dihalaman pondok,
Tak lama ia mendengar suara gemuruh...
Bukan hujan!!! Melainkan itu suara derum mobil yang entah berasal dari mana."Woooy!!!"
Sapaan alias teguran itu menyadarkannya.
" Siapa sih tu orang... Sewot banget??" Resya mulai nyolot.Namun kala itu resya tak sengaja melihat, sebagian santri menundukkan kepalanya kala mobil Civic itu melaju.
"Maksudnya pada nunduk tuh apaan lagi??"gumamnya dalam hati yang polos.Salah seorang kawannya menarik lengan dan mengajak resya sedikit berlari menjauh dari tempatnya berdiri tadi
" Resya, kamu tahu nggak sih?? Yang barusan lewat itu ... Gus kita" Terang Zahra. Resya hanya mengangguk dan tak ambil pusing dengan apa yang Zahra katakan." Lah si Gus Agus itu kan yang gak sopan duluan, Masak neriakin woooyy wooy segala!??" Sergah resya tak mau kalah .
Zahra menghela nafasnya
"Ya kan beliau mau Jum'atan Sya"" Bodo amat! Yang namanya gak sopan ya tetap aja gak sopan lah.... Dasar Agus.. apaan coba " Gerutu resya seraya kembali mengecek bunga dan tanaman yang baru ia tanam bersama Zahra.
" Sya" Panggil Zahra.
Namun karena ia masih kesal karena nasehatnya, resya tak mendengarkan ucapannya yang tak bermakna itu.
Tak lama....
Byurrr....Apaan tuh???
"Kayak ada air yang mengenai baju dan sarungku" gumam resya heran.
Lagi-lagi si Agus Agus itu buat ulah lagi."Apaan sih?? Katanya mau sholat Jum'at??? Malahan sempat-sempatnya gangguin orang,pakek acara main air lagi!"
Semakin resya menggerutu, semakin senanglah si Agus itu.
" Kurang ajar!! Ini belum finish ya, palingan kalau di bales, si Agus itu juga kalah" Ucap resya menahan amarahnya.
Tak sadar jika ia juga mendengar apa yang resya ucap barusan😌😌
"Heh cewek bunga....kamu pikir ini udah finish disini aja masalah kita???
Udah ngalangin jalan, marah gak jelas lagi"
Nadanya meninggi namun ia terlihat menahan tawa.Dari sinilah kisah itu di mulai.😁😁😁.....
Kisah rumit antara santri dan sang Gus ....😎😎😎😎😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Gusku Semangatku ( Otw Terbit)
RomanceBagaikan Bumi merindukan bulan bukannya aku tak mengaca, tapi rasa ini adalah rasa yang tak dapat aku bendung..... maafkan aku Gus.... karena aku telah menaruh rasa yang tak wajar ini, sekali lagi maaf.... Gus Asan.....