23

2K 90 4
                                    

Saat resya membalikkan badan....

". Kang Mad". Ucap resya dan ia hanya cengengesan.

". Maaf mbak, cuma mau nanya.... Kakinya mbak resya udah enakan?". Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

". Iya, saya udah enakan, udah bisa jalan dan lari-lari juga". Sahutnya agak malas menjawabnya.

Tiba-tiba Zahra memanggil ...
". Resya, udah di panggil dari tadi malah asyik disini.... Ngapain kamu??". Ucapan Zahra kali ini terasa akan menyelamatkan.

". Tuh kang, Zahra udah nyari saya dari tadi, maaf ya kang mad... Duluan ya". Ucap resya seraya berlari kearah Zahra.

Sesampainya di pesantren, resya  meninggalkan Zahra yang tengah asyik menata sayuran dan buah yang baru saja kami beli.

". Resya mau kemana sih?". Ucapnya namun tetap tak ia hiraukan.

". Assalamualaikum". Suara itu???
Kali ini aku tak akan salah lagi, tak lain dan tak bukan.... Ini adalah suara Gus😋

". Waalaikumsalam Gus". Jawabnya agak malu karena masih canggung atas sikapnya pada gus selama ini.

Nampak sebuah bayangan dari belakangnya, ia nampak gagah dengan kemeja putih dan sarung batik yang sering ia kenakan.

". Udah sembuh tuh kaki??". Pertanyaan itu yang menjadi harapan resya sedari tadi.

". Sampun Gus, kenapa sampeyan disini?? Tumben main ke pondok??". Sahut resya sekenanya.

Ia hanya tersenyum dan tak juga menjawab ku....
Ia menjauh dan aku tahu😉
Lagi-lagi aku hanya mimpi!!!😮😮😮

". Makanya jangan suka tidur sembarangan, di bangunin malah kayak orang gila gitu". Celetuk Zahra yang membuat resya nyengir kuda.

". Ya maaf, kan gak sengaja.... Tiba-tiba aja ngantuk😪". Resya masih saja ngeles.

Sore menjelang dan ini saatnya untuk makan....

". Sya, mau ambil makan sekarang??". Tanya Zahra dan resya  mengangguk mengiyakan ucapannya.

Tak lama Maghrib pun datang...

Mereka melaksanakan sholat berjamaah bersama santri yang lain.

Seusai sholat, mereka berkumpul untuk belajar bersama sembari menunggu Abah kyai memulai bandongan.

Kitab yang di kaji pada malam hari adalah kitab Fathul qorib dan juga ta'lim muta'alim
Tak lupa kitab tambahan bagi santri senior yaitu kitab tafsir jalalain.

Ngaji baru usai setelah jam 10 atau setengah sebelas malam, namun tak apa ini bukan halangan bagi kami tuk menuntut ilmu dan mempelajari agama lebih dalam.

Apalagi resya??
Yang jurumiyahnya masih dasar, yang imrithiku belum memadai apalagi alfiyah...makin ngaco lagi nih kepala.

Tapi santai....

Kekaguman akan sosoknya selalu saja berpengaruh bagi resya dan keadaan hatinya.
Resya POV....

Gus....
Malam yang cerah gini kira-kira kamu lagi ngapain ya??
Dalam balutan malam yang dingin ini, aku jadi ingat sama sikapmu, yang dinginnya melebihi malam ini
Keadaan yang sepi ini, apakah kau juga rasakan kesepian Gus??
Gus.....
Di ruanganmu yang serba mewah
Di makananmu yang serba enak
Di bajumu yang serba mahal
Adakah namaku terlukis disana?
Adakah jatahku berada disana?
Adakah tempatku tuk lengkapi mu
Sungguh hebat langkah hidupnya dan begitu hina langkah hidupku.

Gus ku... Semangatku....😘
Off....
Tak terasa suara Abah telah terdengar pertanda bahwa mereka  harus bersiap tuk mengaji.

Malam setelah mengaji, ". Zahra, aku ngantuk...aku tidur dulu ya.... Jangan lupa nanti bangunin aku jam 12 malam". Pinta resya memberi wasiat. Zahra hanya mengangguk dan tak menoleh ke arahnya.

Tak lama resya terlelap, dan ternyata Zahra tak membangunkannya sampai pagi dan fajar menyingsing.

". Zahra!!!". Resya  mencarinya.
". Apaan sih? Gak usah teriak-teriak gitu dong!". Sahutnya.

". Kenapa kamu gak bangunin aku semalam?". Tanya resya agak geram.

Zahra hanya cengengesan dan memainkan tangannya.

". Maksud kamu??". Sahut resya.

". Maaf ya, aku lupa". Balasnya dan resya  pun melangkah meninggalkannya.

😴😏😏

Gusku Semangatku ( Otw Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang