• twenty five • [end]

1.1K 77 1
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




happy reading


seketika gue natap jaemin bingung, "maksud kamu apa?"

"Telinga Jera sebelah kanan nggak berfungsi sempurna. Jadi dia pakai alat bantu dengan."

Kenapa tiba-tiba gue jadi pengen ketemu Jera? Pengen rasanya gitu meluk anak itu nggak berdosa itu. Kasian, orang tuanya yang salah, dia yang nanggung akibatnya.

"Oke, abis ini kita ke toko anting-anting. Aku tau tempat yang jual anting cantik." Ucap gue sambil senyum natap Jaemin.

Jaemin ngangguk, terus ambil alih belanjaan yang gue bawa buat dia bayar ke kasir. Entah setan apa yang masuk, tiba-tiba gue nge berhentiin Jaemin.

"Besok kita balik ke Seoul, oke?"


..


Seoul.

Akhirnya gue balik lagi kesini setelah sekian lama gue di Jeju. Tadinya gue debat sama Jaemin yang nggak bolehin gue kesini karena kandungan gue yang udah besar.

Ya tapi mau gimana lagi, gue pengen banget balik ke Seoul. Pengen ketemu Mama Irene, Papa Suho, dan Na Jera tentunya.

Malem-malem, Jaemin langsung nyari tiket penerbangan tercepat ke Seoul. Beruntungnya dapet dan akhirnya kita pagi-pagi berangkat dari sana.

Sekarang gue ada dirumah Mama Yoona. Ternyata gue balik di waktu yang nggak pas, Mama Irene sama Papa Suho lagi nggak dirumah. Mereka lagi ada di Bucheon.

Dirumahnya Jaemin, gue diperlakukan bagai Ratu. Sama Mama Yoona, gue nggak dibolehin ngerjain apapun. Termasuk bersih-bersih kamar gue sendiri.

Dan akhirnya gue gabut banget dirumah, sangking nggak boleh ngapa-ngapain.

Sekarang gue lagi nyantai di kursi santai yang ada di kamarnya Jaemin. Sama Jera tentunya.

Jera ternyata lebih cantik dari yang gue kira. Ya iyalah orang bibit unggul. Jera bisa langsung deket sama gue, pertama kali gue gendong dia nggak nangis. Malah ketawa dan nggak mau lepas dari gue.

Pertama kalinya gue merasakan jadi seorang Ibu lewat Jera.

"Hyeyoung, Jera-nya siniin. Kamu pasti capek." Jaemin duduk di sebelah gue dan mau ambil Jera.

Dengan cepat gue menggeleng, "nggak! Jera-nya biar sama aku, aku nggak capek."

Jaemin cuma hela napas doang. Terus tiba-tiba di ngelus perut gue. "Kira-kira nanti dia laki-laki apa perempuan ya?"

onerous, na jaemin. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang