Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
happy reading
"jaem.."
"hmm."
"semalem heejin telepon kamu." entah kenapa sejak tadi pagi bangun tidur, panggilan gue sama jaemin ganti jadi aku-kamu an.
"heejin? biarin aja. udah nggak ada urusan sama dia."
"oh oke, aku masuk kelas dulu." ucap gue sambil lambain tangan dan langsung bergegas masuk ke dalam kelas.
jaemin yang moodnya antara baik dan enggak, cuma senyum dan lanjutin langkahnya menuju ruang kelasnya. entah beneran ke kelas atau ngelayap ke rooftop.
"HYEYOUNG!!"
sontak gue langsung noleh ke arah yiren yang terima dengan tidak santainya. wajahnya, nggak bisa gue jabarin karena nggak karuan paniknya.
"whats wrong?"
"h-heejin." ucapnya susah payah karena ngos-ngosan.
"kenapa heejin?!"
"heejin hamil, dia bilang itu anaknya jaemin."
demi apapun, jantung gue rasanya udah kayak berhenti. otak gue ngeblank hingga gue nggak tau apa yang harus gue lakuin selanjutnya. tanpa perintah, air mata gue kembali lolos, jatuh meluncur.
"s-sekarang, gimana?" tanya gue bingung.
"baru heejin yang masuk ruang konseling, jaemin belum."
dengan cepat gue langsung lempar tas gue sembarang, keluar kelas dengan nggak santainya. tujuan gue adalah rooftop, jaemin pasti ada disana.
"JAEMIN!!"
jaemin yang ternyata lagi nyebat di rooftop langsung bangkit dan natap gue bingung.
plak!
"kamu apain heejin?"
"nggak aku apa-apain. kamu kenapa sih! dateng-dateng marah dan nampar aku?!"
"heejin hamil."
seketika mata jaemin langsung melebar. entah apa yang lagi dia pikirin, raut wajahnya langsung berubah total. apa bener—?
"itu nggak mungkin, aku nggak pernah nyentuh heejin."
"kenyataannya heejin bilang kalau itu anak kamu."
"hyeyoung dengerin aku, seberengsek-berengseknya aku, aku nggak akan nyentuh cewek dalam keadaan sadar."
kening gue langsung berkerut. "berarti kalau nggak sadar?"
jaemin berdecak frustasi. "bukannya kalau aku mabuk selalu dirumah atau paling enggak kamu ada? lalu kapan waktuku buat mabuk dan nyentuh heejin?"
bener juga sih, gue selalu larang jaemin buat mabuk diluar. paling enggak dia dirumah, jadi gue nggak repot-repot amat jemput dia. selama pacaran sama heejin, dia juga jarang banget keluar, selalu dirumah.