The Sweet's Familly

901 71 0
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




happy reading


Sepuluh tahun kemudian...

Pagi ini suasana rumah Keluarga Na sama seperti biasanya. Sangat ramai dengan perdebatan kecil antara Na Jera dan Na Jiro. Mereka benar-benar berdebat karena warna abu-abu. Jera mengatakan warna itu tercipta dari warna putih. Sedangkan Jiro, dia kekeh bahwa warna itu tercipta dari warna hitam.

"Itu dari warna putih." Jera berbicara dengan wajah jengkel.

Jiro berdecak, "bukan. Itu dari warna hitam."

"Sudahi perdebatan kalian, sebentar lagi waktu kalian berangkat sekolah. Cepat selesaikan sarapannya." Na Jaemin berbicara tanpa menatap kedua anaknya itu.

Kedua anak itu langsung terdiam dan melanjutkan kegiatan sarapan mereka. Kim Hyeyoung menghela napas, "kalian makannya santai aja. Jam berangkat sekolah kalian masih lama." Wanita itu membela anaknya.

Kedua anak itu saling menatap, menatap kedua orang tuanya bergantian. Mereka tidak tau, harus mengikuti perintah Ayahnya atau mendengarkan Bunda mereka.

"Aku ada rapat pagi ini." Kata Jaemin.

"Yaudah kamu berangkat aja, Jera sama Jiro bisa aku yang nganter ke sekolah."

"Badan kamu belum sepenuhnya pulih, jangan pergi dari rumah."

Hyeyoung mengerutkan keningnya, "aku udah baikan kok."

"Biar mereka aku yang antar. Atau perlu aku tinggal supir untuk mengantar mereka?"

"Nggak perlu, Jaem. Aku kuat kok kalau cuma nganter mereka sekolah." Wanita itu terus meyakinkan suaminya bahwa ia memang baik-baik saja.

"Bunda dirumah aja, kita bisa kok berangkat pagi." Ucap Jera sambil menatap Bundanya.

Usulan itu juga langsung di angguki oleh Na Jiro, "iya, Bun. Kita bisa berangkat bareng Ayah."

Kim Hyeoyoung menghela napas pasrah, "yasudah. Cepat habiskan sarapan kalian, bekal kalian udah Bunda siapin di meja dapur."

Kedua anak itu mengangguk, lalu cepat-cepat menghabiskan makanannya dan bergegas pergi kesekolah. Bersama Ayahnya tentunya.


..


"Anak-anak udah tidur?" tanya Jaemin langsung saat Hyeyoung kembali ke kamarnya.

Hyeyoung mengangguk, lalu duduk di tepi ranjang, tepat di samping Jaemin. Entah apa yang dilakukannya seperkian detik, wanita itu kemudian menyandarkan punggungnya pada bantalan ranjang.

Memejamkan mata untuk sesaat, karena ia merasakan kepalanya berdenyut nyeri sendari tadi sore. Tidak begitu sakit, tapi nyeri itu datang setiap saat.

Menyadari gelagat aneh dari istrinya, Jaemin mendekat, menyentuh bahu istrinya sembari menatapnya penuh khawatir. "Kamu kenapa? Pusing lagi ya, kerumah sakit aja yuk?"

onerous, na jaemin. ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang