Chapter 6

24.5K 2.2K 1
                                    

Hanna yang sudah memastikan bahwa dirinya telah kembali ke tubuhnya 10 tahun yang lalu langsung berniat mengubah hidupnya. Jika diperhatikan, Hanna sebenarnya sangat beruntung. Karena dalam 10 tahun, banyak hal yang sudah Hanna kuasai, khususnya dalam bidang fashion design.

Hal pertama yang ingin Hanna lakukan malam ini adalah menjahit ulang seragam sekolah nya. Seragam sekolah Hanna di tahun 2010 sangatlah jelek- well pada zamannya itu merupakan hal yang biasa saja. Tapi tetap saja Hanna tidak ingin memakai seragam kedodoran itu lagi.

"Mama, mesin jahit punya nenek dulu mana ya?" tanya Hanna kepada Viona yang sedang memasak.

"Oh itu ada di kamar tengah, ketutup kain- eh! Tunggu tunggu.. Kok kamu tau nenek punya mesin jahit?" ucap Viona yang baru sadar.

Shit! Pada masa ini mesin jahit punya mendiang neneknya itu belum diberikan kepada Hanna. Wajar saja Viona heran. Hanna harus memikirkan alasan cepat.

"Ih kan Mama yang cerita sama aku, ha..haha," ucap Hanna ragu-ragu, semoga saja Viona tidak curiga.

"Iyakah? Tapi untuk apa kamu pakai itu? Emangnya kamu bisa pakai nya?"

"Hanna bisa banget, belajar sendiri nih," ucap Hanna lalu ia bergegas ke kamar tengah dan menyalakan mesin jahit itu. Viona bingung sejak kapan Hanna belajar menjahit, apakah mungkin dari sekolah? Baguslah. Daripada Hanna selalu menganggu orang lebih baik ia memiliki hobi lain, batin Viona.

"Kamu beneran bisa pakai mesin jahit ini?" tanya Viona yang agak ragu dengan Hanna. "Nanti Mama lihat hasil nya sendiri ya," ucap Hanna sambil mengedipkan matanya.

"Yaudah, kalau gitu kamu tunggu disini sebentar ya, Mama minta tolong ke Pak Dani biar ngebawa mesinnya ke kamar kamu," Hanna mengangguk dan melihat mesin jahit itu lagi. Hanna membersihkan sedikit mesin jahit itu dan langsung saja ia mencoba menggunakan mesin itu, apakah masih bisa dipakai atau tidak.

"Please semoga bisa!" Saat Hanna mencoba menjahit kain yang menutupi mesin jahit tadi, ternyata mesin itu masih bisa dipakai, berfungsi dengan baik.

"Yes! Bye bye baju kedodoran..," ucap Hanna.

"Permisi Hanna, saya kesini disuruh Nyonya bawa mesin ini ke kamar kamu," ucap Pak Dani.

"Oh oke Pak Dani! Hati-hati ya bawanya!" ucap Hanna ramah. Pak Dani heran karena biasanya Hanna ketus dan kasar, tapi kali ini tidak.

Setelah mesin jahit tersebut sudah berada dikamar Hanna, ia langsung mengambil seragam sekolah nya dan membuat ukuran sesuai dengan yang diinginkannya. Tidak lupa juga dengan rok nya. Selagi menjahit, Hanna mendengar Viona memanggil Hanna itu segera ke ruang makan untuk menyantap makan malam. Mendengar Ibunya memanggil, Hanna dengan sigap datang ke ruang makan. Setelah 9 tahun akhirnya Hanna bisa mendengar suara Ibunya memanggil namanya lagi, membuat Hanna sangat bahagia.

Selesai makan, Hanna melanjutkan proses pengecilan seragam sekolahnya. Jam sudah menunjukkan jam 10. Akhirnya Hanna selesai juga menjahit ulang bajunya.

Sekarang Hanna harus melakukan sesuatu untuk rambutnya. Pokoknya besok Hanna ingin terlihat berbeda, agar orang-orang tidak takut saat melihatnya.

Hanna di umur 16 tahun mempunyai rambut yang panjang berwarna hitam, di umur 26 tahun rambutnya berwarna coklat (tentu saja karena cat). Penyebab yang membuat rambut Hanna aur-auran adalah karena Hanna tidak pernah merawat rambutnya dengan baik. Padahal pada dasarnya rambut Hanna adalah rambut yang bagus. Karena ilmunya selama 10 tahun ini, Hanna bisa mengubah rambutnya menjadi bervolume dan bergelombang. Hanya bermodalkan catokan dan minyak rambut yang Hanna curi dari kamar Ibunya. Tapi tidak terasa bagi Hanna, make over rambut yang dilakukannya memakan waktu 3 jam. Sekarang sudah jam 1 pagi! Hanna harus segera tidur agar tidak telat berangkat ke sekolah.

"But wow... ternyata gue bisa secantik ini pas muda?" ucap Hanna tertawa cekikikan saat melihat dirinya dari kaca. Hanna merapikan rambutnya pada malam hari agar saat besok mau berangkat ke sekolah Hanna tidak perlu berlama-lama merapikan rambutnya.

Hanna yang sudah mandi memakai seragam sekolah yang sudah diperkecil nya tadi malam. Seragam itu sangat pas dan bagus sekali saat dikenakan Hanna. Benar-benar berbeda dengan seragam semalam. Setelah mengenakan seragamnya, Hanna lanjut merapikan sedikit rambutnya dan hanya memakai lip gloss di bibirnya.

"Wow, i'm so pretty!"

"Hanna yang baru sudah terlahir kembali!" Hanna berputar-putar didepan cermin nya.

"Hanna! Papa udah berangkat tuh katanya kamu kelama-," ucapan Viona terhenti saat melihat Hanna yang penampilannya berubah 180 derajat.

"Ini Hanna anak Mama?"

"Iya dong! Gimana Ma? Bagus kan?"

"Kamu belajar dari mana?! Ini juga rambut kok bisa jadi bagus dan tebel gini? Kamu apain? Ajarin Mama!" Viona terkesima melihat penampilan Hanna. Hanna tertawa melihat respon Ibunya yang lucu.

"Iya nanti aku ajarin deh...,"

"Tapi ini udah jam 7 loh, kamu emang sengaja mau telat apa gimana?" ucap Viona dengan wajah datar. Shit! Karena terlalu lama melihat dirinya di cermin Hanna sampai tidak sadar kalau sekarang sudah jam 7. Yang lebih parahnya lagi Dafa sudah pergi duluan sehingga Hanna harus pergi naik taxi. Jika saja Hanna tahu dimana letak kunci mobil itu sudah pasti Hanna akan mengendarainya.

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang