Hari pendaftaran ekstrakulikuler akhirnya datang. Hanna tidak tahu ekskul apa yang akan diikutinya. Sebagai gambaran, di Medley High ada 10 ekstrakulikuler, yaitu: bola basket, futsal, voli, seni musik, teater, karate, cheerleader, jurnalistik, fotografi, dan paskibra.
Hanya 2 ekskul yang Hanna bisa ikuti yang 'agak' sesuai dengan kemampuannya, yaitu seni musik dan fotografi. Hanna bisa memainkan piano walaupun tidak terlalu mahir dan sedikit bernyanyi. Untuk ekskul fotografi, Hanna rasa semua orang bisa menggunakan kamera bukan?
Walau pun beberapa hari yang lalu Rio mengatakan kepada Hanna untuk mencoba hal baru, tapi Hanna tidak berani mengambil tindakan itu.
"Hann lo beneran mau ikut ekskul?" tanya Aurin disebelahnya. Saat ini ditangan Hanna ada dua formulir pendaftaran yang baru saja diisinya, satu untuk ekskul band dan satunya lagi untuk fotografi.
"Iya rin, lo mau ikutan juga?"
"Engga deh Hann, lo tau gue kan pemalas,"
"Hanna nyoba ikut ekskul apa?" ucap Ayu dari depannya.
"Seni musik sama fotografi nih, lo?"
"Wah ada yang sama! Gue fotografi, teater, sama paduan suara. Tapi gue lebih condong ke teater sih, semoga aja keterima," ucap Ayu. "Lagian ekskul fotografi kayanya semua orang bisa ikut deh, siapa coba yang gabisa pake kamera?" lanjutnya.
Hanna tertawa mendengar jawaban Ayu, karena pernyataan Ayu sama persis dengan pemikirannya tadi. Aurin heran mengapa Hanna tertawa, lalu ia mengatakan,
"Asal lo tau, pake kamera itu ada trik nya juga kali, jangan sotoy jadi orang," ucap Aurin dengan nada sarkas. Shit, Hanna menjadi merasa bersalah karena sudah berpikiran seperti itu. Ayu pun menjadi terdiam.
"Ih apaan sih Rin, Ayu bercanda doang kali," ucap Hanna mencairkan suasana.
Sesuai pengumuman di mading, setelah bel istirahat murid-murid yang sudah mengisi formulir pendaftaran bisa memberikan kertas tersebut ke masing-masing sekretaris atau pengurus di ekstrakulikuler tersebut.
Saat memberikan formulirnya ke ruangan fotografi, formulir Hanna diterima dengan tatapan sarkas dari kakak kelasnya. Hah, Hanna sudah menduga hal ini akan terjadi.
Saat memberikan formulirnya ke ruangan musik, Hanna disambut oleh orang yang familiar.
Tiara.
"Permisi kak, saya mau ngasih formulir," ucap Hanna sambil menyerahkan kertas itu ke Tiara. Tiara tertawa meremehkan dan mengambil formulir itu dari tangannya.
"Wow, seorang Hanna Kelly mau nyoba masuk ekskul seni?" ucap Tiara sambil membaca formulir Hanna. "Lo bisa main piano dan... nyanyi?" ucap Tiara dengan nada agak aneh.
"Ini cewek kenapa sih?" batin Hanna.
"Iya kak," jawab Hanna dengan senyuman terpaksa, Hanna tidak tahu masalah cewek ini apa, tapi Hanna akan bersikap biasa saja untuk sekarang ini.
"Pfftt baiklah, see you tomorrow saat technical meeting," Tiara masih saja meremehkan Hanna. Hanna menjadi kesal sendiri, apa salah nya dengan cewek ini? Sepertinya Hanna 2010 dulu tidak pernah mencari gara-gara dengan orang bernama Tiara.

KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance
Novela Juvenil10 tahun yang lalu Hanna merupakan murid nakal yang suka mengganggu anak lain. Ia tidak memiliki banyak teman. Karena Hanna merupakan seorang bully disekolah nya, membuat orang-orang tidak menyukai dirinya. Sekarang Hanna yang berusia 26 tahun telah...