"Seila? Woy ngapa lo ga ngomong?"
"Seila?" batin Hanna. "Seila Veyrina?" ucap Hanna ke lawan bicaranya.
"Eh ini siapa?" tanya penelepon itu.
"Ini Hanna," jawab Hanna. Langsung saja telepon itu dimatikan secara sepihak. Akhirnya Hanna sadar bahwa orang yang selama ini bernama Sherli itu adalah Seila, salah satu anak di masa SMA nya dulu.
Hanna yang sudah berpengalaman dalam berbuat 'kejahatan' langsung mencoba mencari bukti di tas Sherli dan ia menemukan sebuah amplop yang didalamnya ada surat. Hanna membaca sedikit isi surat itu, tertulis kata 'Invitation to Medley Highschool Reunion'. Hanna melihat nama penerima surat itu, Seila Veyrina.
"Medley Highschool Reunion?! Itukan sekolah gue! Kok gue gak dapat invitation nya?" ucap Hanna kepada dirinya sendiri. Hanna langsung ingin membuka surat itu untuk mengetahui kapan acaranya diadakan.
Tapi hal itu tidak jadi Hanna lakukan karena Hanna mendengar langkah kaki yang semakin dekat kearah ruangannya, langsung saja terburu-buru Hanna meletakkan kembali surat itu kedalam tas Sherli dan handphone nya ke tempatnya semula lalu Hanna berpura-pura melanjutkan kegiatannya. Tapi langkah kaki Sherli lebih cepat sehingga Hanna tertangkap basah.
"Hann tas sama handphone aku ada disi- Heh!" Sherli berjalan agak cepat dan mengambil kedua benda itu. Hanna yang sudah tertangkap basah langsung saja menanyakan alasan Sherli melakukan ini semua.
"Sherli, maksud gue Seila, kenapa? Sampe-sampe lo ganti nama kaya gini" tanya Hanna to the point.
"Hanna, please..., lo beneran nanya kenapa? Bahkan selama ini lo aja gak sadar kalo gue ini adalah Seila, kenapa? Karena lo itu manusia iblis yang ga peduli dengan sekitarnya!" jawab Seila. Pembelaan dari Hanna mengapa ia tidak mengenali Seila langsung adalah karena Seila benar-benar berubah dari dirinya yang dulu, wajahnya, rambutnya, sangat berbeda. Ditambah lagi namanya yang diubahnya, membuat Hanna sama sekali tidak mengira kalau Sherli adalah Seila.
"Gue tahu kalo gue dulu itu adalah orang yang buruk, tapi itu udah 10 tahun yang lalu. Kenapa lo kaya gini?"
"Lo tau gak? Lo itu adalah manusia yang paling gue benci di dunia ini, sangat. Kenapa? Karena lo udah merenggut nyawa Ibu gue,"
"What? Maksudnya?"
"Saat Ibu gue tahu gue dikeluarin dari sekolah karena lelucon sialan lo itu, Ibu gue kena serangan jantung!" Seila langsung melempar semua hal yang ada disekitar situ kearah Hanna. Hanna hanya bisa melindungi dirinya.
"Mulai dari saat itu gue mau membuat lo menderita secara perlahan, lo sadar lo gak punya temen karena apa? Itu karena gue, perempuan sial!" Seila berteriak ke arah Hanna.
"Selama 10 tahun gue menyebar rumor mengenai lo, dan gue gak pernah lelah sama sekali,"
"Seila kenapa lo masih ngajak gue ke after party itu kalau lo benci sama gue?" tanya Hanna dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan naif lo jadi orang. Itu akting bego! Lo kira gue mau banget gitu? Najis!" ucap Seila. "Di after party itu, gue berencana mempermalukan lo, membuat ko terpuruk di saat lo berada diposisi yang tinggi seperti sekarang ini," lanjutnya.
Seila terlihat sangat marah. Lelucon yang dimaksud Seila tadi adalah saat dulu Hanna memasukkan sebuah majalah porno kedalam tas sekolah Seila. Hal itu membuat Seila dikeluarkan dari sekolah. Hanna tidak menyangka jika hal yang dilakukannya itu berdampak besar sekali kepada kehidupan seseorang."Maaf Seila, tolong maafin gue... Gue harus apa?" ucap Hanna berulang-ulang karena ia merasa sangat bersalah.
"Just fucking die, Hanna, please? Kalo lo mati mungkin gue bakalan maafin lo,"

KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance
Teen Fiction10 tahun yang lalu Hanna merupakan murid nakal yang suka mengganggu anak lain. Ia tidak memiliki banyak teman. Karena Hanna merupakan seorang bully disekolah nya, membuat orang-orang tidak menyukai dirinya. Sekarang Hanna yang berusia 26 tahun telah...