.
.
.***
Selepas pulang sekolah, aku, Dobby, Nia, dan Tejo sudah berjanji akan pergi ke salah satu pusat taman hiburan yang sedang di selenggarakan di tengah-tengah kota.
Sebenarnya, lebih tepatnya hal itu adalah ide ku dan Tejo. Kami berinisiatif untuk sekedar pergi melepaskan semua beban yang kami dapatkan di sekolah. Dan tentunya, dua orang yang tak lain adalah Nia dan Dobby sudah pasti akan menolak.
Namun, dengen kegigihan dan kerja keras antara aku dengan Tejo. Akhirnya mereka luluh dan pasrah saja untuk ikut.
Aku tersenyum sumringah melihat banyaknya wahana permainan yang ingin sekali ku coba bersama mereka. Selain itu, berbagai macam jenis makanan juga tersedia disini dan siap membuat perutku meleleh dibuatnya.
"Guys, makan dulu apa main dulu?" Tejo bertanya kepada kami yang sedari tadi hanya sibuk dengan urusan masing-masing
"Acc aja gue," jawab Nia
Tejo mengangguk, "Lo gimana Fa?,"
"Main dulu deh, baru makan sepuasnya. Sipp gak ide ku?," Mereka semua merespon dengan anggukan kecil
Dan akhirnya, kami ber-empat sudah memposisikan diri untuk duduk dengan nyaman di salah satu permainan ekstrem, kora-kora. Yah, inilah pilihan pertama yang kami pilih sebagai pembuka hari liburan bersama.
"Satu..."
"Dua..."
"Tiga..."
Dan permainan akhirnya dimulai. Teriakan bahagia dicampur dengan teriakan histeris menjadi backsound yang menemani kami disini.
Jujur saja, ketika kora-kora ini bergerak naik keatas, tubuhku serasa terbang. Dan ketika kora-kora ini bergerak kebawah, tubuhku serasa jatuh dengan jantung yang sudah hilang di tempat.
Ku lihat Nia yang duduk di sampingku tak henti-hentinya berteriak takut sambil menutup mata. Tejo yang duduk di bangku depan Nia, juga memberi respon yang sama. Sedangkan Dobby yang tepat duduk di depanku dan berada disamping Tejo, hanya diam-diam saja.
Aneh sekali cowok ini, apa ia tidak merasakan apa yang sudah aku deskripsikan tadi?.
"AHHHKKKK!, ALLAHUMMA BARIK LANA FIMA ROZAKTANA WAKINA AZABANNAR. AMPUNI DOSA HAMBA YA ALLAH..!!!" Terikan Tejo tentu saja membuat rasa takutku seketika sirna digantikan dengan tawa yang tak bisa lagi ku cegah
Nia pun sama, cewek ini dengan tampang kaget membuka matanya sambil menatap Tejo yang ada di depannya.
"Tejo, Lo kira kita mau makan apa?!" Sahut Nia
Aku dan Dobby tertawa begitu puas melihat wajah merah dengan ekspresi takut yang Tejo tampilkan. Astaga, ku rasa cowok itu benar-benar tersiksa menaiki wahana ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA BIRU | Kim Doyoung
Teen Fiction#Treasure Series 01 *** Manusia-manusia itu selalu menutup mata. Padahal mereka tahu itu tidak pernah ada benarnya. Mereka hanya paham tentang bagaimana cara menjatuhkan dan mengadili tanpa memahami kebenaran. Karena ke-egoisan itu, tanpa sadar mere...