#08 : "Payung Lipat Berwarna Hijau"

103 26 2
                                    

***
.
.
.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

***

Hujan pagi ini benar-benar mempermainkan, ia begitu deras untuk tidak membuat ku nekat menerobosnya.

Hufffthhh

Helaan nafas panjang yang entah sudah berapa kali ini yang menemaniku duduk seorang diri di halte depan Sekolah.

Udara dingin ditambah gemercik air yang mengenai jalanan beraspal membuatku membekap diri sendiri untuk mengurangi kedinginan.

Dari arah dudukku, tidak banyak ku lihat temen-temen yang lain berhamburan masuk gerbang sekolah seperti biasanya. Bahkan dari tadi aku duduk hanya beberapa orang saja yang masuk dengan berlari dan dalam keadaan basah kuyup.

Aku menggeleng pelan disini, mereka benar-benar nekat.

Aku menatap ponselku, sudah jam 07.15 wib. Tapi hujan yang deras ini benar-benar membuat ku malas untuk beranjak kemudian nekat berlari menerobos hujan.

Tak ada pilihan lain,

Apa aku tunggu saja sampai redah?, Atau aku memang benar-benar harus menerobosnya?.

Ini benar-benar pilihan yang sulit, disisi lain aku terlalu malas terkena hujan, yah alasannya simpel karena aku tidak membawa payung ataupun jas hujan. Jika nekat maka sama saja aku mandi dua kali.

Tapi jika aku tetap diam dan menunggu hujan redah, sudah di pastikan aku akan telat nantinya.

Hufffthhh

PLUK

Kini mataku terfokus menatap payung lipat berwarna hijau yang mengenai bahuku. Sedikit bingung kenapa tiba-tiba ada payung.

Namun ketika pandanganku kembali mengedar kearah dimana payung itu menepuk pelan bahuku, ternyata disana ada Dobby. Cowok itu masih dengan keadaan yang sama. Wajahnya yang datar dengan tatapan yang lurus kedepan, membuat aku hanya bisa menghela nafas panjang.

"Kok kamu disini?," Tanyaku

Cowok itu tetap sama saja, hanya diam namun senggolan dengan payung hijaunya pada bahuku membuat ku mengerti maksudnya.

"Buat ku pakai?," Tanyaku dan dia mengangguk

Aku menerima payung itu dari tangannya. "Terus kamu gimana?," Tanyaku lagi

Dobby mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menunjuk hujan. Aku yang tidak paham akan maksudnya hanya mencoba untuk menerka-nerka saja apa yang sebenarnya diinginkan cowok ini.

"Kamu mau nerobos hujan?," Tanyaku dan dengan mantap ia mengangguk

Aku menggeleng kasar tidak setuju dengan keinginannya, "gak, dari pada kamu hujan-hujanan mendingan ini payung buat kamu aja."

KATA BIRU | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang