Hal : 0.12

1.1K 141 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan itu hanya Jehran lewati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesan itu hanya Jehran lewati. Dia terduduk di balik pintu sambil menekuk lututnya. Membendung segelah amarah yang ia tahan. Jehran masih berpikir kenapa semuanya harus seperti.

Sialan memang!

Jehran tidak membalas pesan Justin dan memilih tidur adalah yang tepat.



;
Paginya Jehran sudah segar bugar, tadi malam dia juga sudah mengompres matanya agar tidak terlalu bengkak.

Saat dirinya turun. Jehran di buat bingung dengan mbak Anis yang membawa tas besar.

"Mbak anis mau kemana? Kenapa bawa tas?"

Mbak anis sama Jovian menoleh ke arah Jehran.

"Anu den, saya mau pulang kampung ibu saya lagi sakit", kata mbak anis.

"terus? Siapa yang jadi pengganti mbak anis?"

"Tidak ada", jawab Jovian.

"Lah terus yang ngurus rumah siapa?"

"kita berdua"

Sialan! Umpat Jimin. Dia menatap datar Jovian. lalu menghentakkan kakinya kembali ke atas. Dia merasa jengkel dengan Jovian. Entahlah melihat wajah Jovian berasa mau makan orang bawaanya.

Saat masuk kamar Jehran mengambil ponselnya di atas kasur dan langsung mengirim pesan pada Justin.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 ᵗʰᵉ ᵖᵒˡⁱᶜᵉ ʰᵃⁿᵈˢᵒᵐᵉ • vm [ DISCONTINUE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang