ᵗʰᵉ ᵖᵒˡⁱᶜᵉ ʰᵃⁿᵈˢᵒᵐᵉ • vm [ DISCONTINUE ]

Hal : 0.7

Warning dulu 😋

Brengseknya Jehran sekarang hanya terdiam dengan kepalan tangan di atas kasur kamarnya. Mengacak surai miliknya frustrasi.

Persetan tradisi!

Niatnya gitu, tapi kalo gak gitu mama sama bunda bakal nagih terus. Sat emang!

"Gila lama-lama gue disini".

Jehran pergi ke pasar—

Candaa ㅇㅅㅇ

Gak, Jehran pergi ke kamar mandi ganti baju. Siapa bilang kalau Jehran itu pemalu? Eitss! Anda berbohong. Yang ada dia malu-maluin.

Dia gak pernah malu sama apapun, ya cuman kali ini dia malu, males, gugup, canggung. Au ah kek tai semuanya.

Jehran berniat buka pintu tapi saat itu juga Jovian juga keluar dari kamar. Keduanya dalam posisi terkejut, terdiam, tertampar, tertendang, terguling-guling

"O-oh ehmm ayo masuk ada yang mau saya omongin" kata Jovian nyuruh Jehran buat masuk kamar.

Ngapain tuh masuk kamar?

;

Jehran ataupun Jovian sekarang hanya duduk di tepi kasur terdiam. Gak tau mau apa.

Sesekali Jovian curi-curi pandang sama Jehran yang menyilangkan kaki dengan guling sebagai bantalan di pangkuan dan bersandar kepala ranjang.

"arrrggghhh bisa gila gue lama-lama"

Jehran narik kera baju Jovian membuat kedua wajah mereka hanya berjarak minim.

"Lakuin sekarang atau gak sama sekali".

Jovian tahu maksudnya hanya saja dia terkejut dengan tarikan Jehran tiba-tiba. Jovian sebagai laki-laki tentu saja dia mau. Tapi kalau masalahnya seperti ini mana tega dia ngelakuin dengan terpaksa.

"Jehran ini bukan hanya masalah kamu saja"

"Ya terus lo mau di teror sama nyokap lo? Gak kan? Ya udah sekarang atau mati karena di teror nyokap lo?"

Jovian melihat bagaimana Jehran frustasi dan pasrah.

"Sekolah mu? Jangan lupakan sekolah kamu"

Jehran merotasikan mata jengkel baru sekarang mikirin sekolah kemarin-kemarin kemana aja anjing! Kesel juga aing.

"Baru sekarang mikirin sekolah gue?"