Hal : 0.39

982 91 16
                                    

Time Skip —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Time Skip —

Kehidupan normal yang Jehran suka. Kadang meskipun dia masih sering dikejudkan dengan setiap bangun pagi adanya Jovian didepannya. Namun kelamaan itu menjadi hal biasa. Mbak anis juga sudah kembali.

Karena libur sekolah dan hanya tinggal wisuda membuat Jehran bosan di rumah. Sesekali dia juga main sama Justin dan teman-temannya. Jovian juga jarang di rumah karena tugas dari kantornya.

Untuk menghilangkan kebosanannya Jehran belajar masak sama mba anis. Apa saja yang dia bisa?

Beberapa hari ini dia yang masak kata mas Jovian itu enak.

"Mas hari ini boleh ke rumah Justin gak? Mau main" ijin Jehran di atas kasur. Dirinya yang menghadap Jovian yang kini menatapnya sayang.

"Boleh, mas yang antar ya". Senyum kecil terbit di bibir Jovian.

Kadang Jehran bingung kenapa Jovian setiap kali bangun tidur terlihat tampan, kadang bikin dirinya iri.


Tepat pukul 9 pagi. Jehran sudah berada di rumah Justin bersama Jovian dia berdiri di depan pintu rumah Justin. Sudah berapa kali dirinya menekan bel rumah bahkan mengetuknya namun tidak ada sautan. Keduanya saling menatap bingung. Motor Justin ada di depan halaman rumah.

Karena khawatir Jehran pergi ke garasi rumah Justin. Dia mencari kunci di atas kotak listrik. Dia bahkan bisa mengingat itu. Walau kuncinya bukan kunci pintu utama melainkan kunci cadangan garasi.

Pintu garasi terbuka. Sepi tidak ada barang atau kendaraan lainnya. Karena orang taua Justin tidak menetap di Jogja melainkan tinggal di Jakarta.

Rumah Justin sepi, dingin dan seperti tidak ada penghuninya. Itu membuat Jehran semakin takut.

"Dek kayaknya ada yang gak beres".

Jovian meneliti setiap sudut rumah. Dia berjalan ke arah dekat tv dimana ada aquarium. Kakinya tidak sengaja menginjak pecahan vas bunga dan sepertinya itu pecah karena di lemparkan.

Jehran yang melihat itu terburu lari ke lantai atas mencari keberadaan Justin. Dia menggedor pintu kamar Justin yang tidak ada sahutan sama sekali namun pintunya terkunci. Jovian datang menggeser tubuh Jehran dan mencoba membuka pintu dengan paksa.

Dia melihat tongkat besboll, mengambilnya dan mencoba merusak pintu dengan itu. Dan ketika berhasil, pemandangan itu membuat hati Jehran teriris.

Justin yang terkapar dengan beberapa botol minum juga obat berserakan di lantai dia juga melihat kepala anak itu berdara dengan darah yang sudah mengering.





Justin di larikan ke rumah sakit terdekat. Setelah dokter memeriksa anak itu beliau bilang kalau Justin Overdosis karena obat tidur. Itu menghancurkan hati Jehran sebab anak itu yang ia lihat selalu tersenyum padanya.

Sepertinya semalam orangtuanya datang dan mereka mungkin saja bertengkar.

Ketika Jehran dan Jovian yang tidak jadi kerja, masuk ke kamar inap Justin yang sudah mulai membaik. Dokter bilang dia sudah sadar hanya saja tengah tertidur.

Jehran menggenggam tangan Justin yang sedikit dingin.

"Lo sebenernya mikir apa sih".

Saat itu juga Justin membuka mata. Dia menatap bergantian Jehran dan Jovian. Lalu menatap langit-langit kamar.

"Mas Vian—aku tahu siapa di balik penembakan mas Seno".

Itulah kata pertama setelah Justin sadar yang ia katakan. Tentu saja Jovian dan rekan-rekannya tengah mencari dalang dari war waktu itu. Namun sampai detik ini mereka hanya mampu menangkap satu dari beberapa orang hanya saja mereka lebih memilih bungkam alias mereka berani memotong lidah hanya untuk menjaga rahasia.

Jadi ketika Justin mengatakan bahwa dia tahu siapa dalangnya itu cukup mengejutkan mereka berdua.















Tbc

Hellow 😂


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 ᵗʰᵉ ᵖᵒˡⁱᶜᵉ ʰᵃⁿᵈˢᵒᵐᵉ • vm [ DISCONTINUE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang