Hal : 0.31

1.1K 133 33
                                    

Raya marah besar sepanjang jalan dia tidak mau berhenti menyumpahi Jehran karena telah meninggalkan mereka berdua di mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Raya marah besar sepanjang jalan dia tidak mau berhenti menyumpahi Jehran karena telah meninggalkan mereka berdua di mall. Emang setan!.

Sedangkan Justin dia merasa Jehran punya alasan untuk meninggalkan mereka berdua di mall.

Justin berniat membawa Raya ke kosannya karena Raya bilang belum menemukan tempat tinggal. Raya juga setuju-setuju aja waktu Justin menawarkan kamar kosong di kosannya. Mereka bisa tetanggaan.

"Nah lo tinggal disini sekarang, kita bisa tetanggaan, kamar gue ada di sebelah kanan kamar lo ini selisi dua pintu dari sini. Kalau ada apa-apa lo bisa panggil gue, okey?"

"okey, makasih Justin. Jehran emang kampret ninggalin kita bedua di mall. Awas aja kalau ketemu gue piting kepalanya"

"iya terserah lo, lo mau apain dia terserah. Gue mau ke kamar gue dulu".

"Sekali lagi makasih ya justin"

Justin mengangguk, membiarkan Raya masuk kedalam kosannya. Sempat membantu Raya tapi tidak lama, lagian barang Raya gak banyak.



;
Jehran berbaring kiri kanan terus menerus lalu berakhir dengan terlentang menatap langit-langit kamar. Lengan kanannya menutupi dahi.

"Kek ada yang kelupaan, tapi apaan ya?" dahinya mengerut.

Jehran bangun dari tidurannya.

"Raya!!!"












;
"Nah nah baru inget lo punya temen kek gue? Semena-mena ninggalin gue juga lo!"

Jehran hanya senyum nyengir melihat Raya berkacak pinggang dengan wajah sangarnya.

"Sorry ray, gue khilaf"

"Lo kenapa tiba-tiba ninggalin gue sih sat!, lo ada masalah?"

Raya tiba-tiba duduk di samping Jehran. Dia itu tahu gimana Jehran. Jehran itu gak akan cerita kalau gak di pancing.

"Cerita gih, gue udah ada disini Ran".

Jehran menatap Raya dengan mata berkaca-kaca, terus tiba-tiba dia memeluk Raya dari samping.

"Ray, gue suka orang"

"Terus?"

"Orangnya suami gue"

"Ya bagus lah"

"Masalahnya dia punga pacar"

"Ya artinya bangsat"

"Ray~~ gue serius"

"Gue juga serius Ran. Denger mbul, sekarang kan tinggal milih doang. Tinggalin dia atau tetap tinggal, gitu doang gak ada yang di bikin ribet. Gue nyuruh lo ninggalin dia tapi kalau lo gak mau? Ya masak gue paksa lo terus nyodorin surat cerai depan muka lo. Aneh deh, yang realistis gituloh".

 ᵗʰᵉ ᵖᵒˡⁱᶜᵉ ʰᵃⁿᵈˢᵒᵐᵉ • vm [ DISCONTINUE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang