Jehran terbangun dengan dirinya sudah berada di atas kasur seorang diri. Jehran tentu saja terbangun tersentak. Dia mencari Jovian di sekitar kamar namun tidak menemukan dimana Jovian berada. Jehran berdecak lalu turun dari ranjang. Jehran berniat turun kebawah mencari keberadaan Jovian. Benar saja saat telinganya mendengar suara penggorengan di dapur. Jehran buru-buru melesak cepat kebawah.
Jehran menghela nafas berat saat melihat punggung Jovian sudah berada didapur dan juga menggunakan apron.
Jehran berjalan cepat, membalik tubuh Jovian dengan kesal.
Jehran menyentuh dahi Jovian tanpa memperdulikan bahwa pria yang lebih tua darinya itu terkejut.
"tuhkan belum sembuh tambah panas. Kenapasih gak tidur aja?", dumel Jehran. Dia menoleh mendapati nasi goreng telah usai.
"gak usah nekat kalau masih sakit, mau tambah sakit".
"Tapi saya cuma masak nasi hari ini kamu masuk sekolah kan? Saya takut kamu terlambat"
Jehran menatap Jovian biasa.
"Gue gak masuk, terus kalau ngomong jangan pakai 'saya', cukup 'aku' aja atau 'kamu'".
"Gak bisa gitu, kamu harus sekolah, aku sudah tidak apa-apa". Jovian mau Jehran masuk sekolah. Sebetulnya dia udah hampir mau ambruk. Tubuhnya lemas.
Jehran berdecak, dia mengambil ponsel di sakunya.
Ngehubung in seseorang yang mungkin dia butuhkan.
| Van : Hallo beby mochi kesayangan, ngapain lo telfon pagi² jam segini?
Jehran merotasikan matanya malas mendengar suara serak Revan.
"Mau absen gue"
Revan : Absen apaan?
Jehran : Ya absen gak masuk sekolah lah, ngapain juga gue repot² telfon lo
Revan : yee, santai ajalah, maksudnya lo ini gak masuk gitu?
Jehran : hmm
Revan : eh jangan dong ran, masuk gih ntar ada ulangan
KAMU SEDANG MEMBACA
ᵗʰᵉ ᵖᵒˡⁱᶜᵉ ʰᵃⁿᵈˢᵒᵐᵉ • vm [ DISCONTINUE ]
Romance[DISCONTINUE] BxB Drama Korea rasa lokal Bahasa semi-baku M-preg so pasti! Summery : Jehran Jimmy Wardana, siswa SMA yang sudah legal. Tidak ada hujan,badai angin ribut halilintar. Abah menyuruhnya pulang ke Yjogyakarta hanya karena tidak sengaja d...