Lee Suzy merasa bahwa dunia menjebak dirinya. Karena sepanjang masa pertumbuhannya selalu saja ada anak lelaki yang mengiringinya. Dia adalah Bae Taehyung lelaki bersifat seperti anjing.
Taehyung dan Suzy ibaratkan anjing dan kucing. Tidak pernah be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2017
Dua hari setelah menikah, Taehyung dan Suzy menjalani hidup layaknya seorang teman sebagaimana yang pernah mereka jalani dari umur 5 tahun. Malam ini Taehyung membawa Suzy menuju taman bermain sembari membawa sekantung plastik yang berisikan es krim, cemilan, dan minuman.
Taehyung dan Suzy duduk di bangku ayunan sembari menikmati es krim yang mereka pegang. Suzy memalingkan wajahnya ke arah Taehyung, "Apakah kau merindukanku saat kita berpisah setelah hari kelulusan SMA?"
"Apakah kau ingin kita bermain dengan perasaan jujur selama kita hidup bersama?" Tanya Taehyung pada Suzy yang sedari tadi menatapnya dengan intens.
Suzy mengangguk dan Taehyung mengulas senyum simpul, "Ketahuilah saat aku berada di New York aku sangat merindukanmu. Tanpa dirimu aku merasa seperti manusia tanpa ekspresi."
"Manusia tanpa ekspresi? Apa itu? Aku mohon dengan hormat tolong jelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti karena aku bodoh. Kau pun tahu kalau aku ini bodoh." Suzy merasa otaknya sangat lamban jika Taehyung memakai kata-kata yang sangat sulit ia mengerti.
Melihat Suzy yang kebingungan membuat Taehyung meraih tangan Suzy untuk ia genggam, "Tanpamu aku menjadi manusia yang dingin dan kaku. Aku terkesan jutek bahkan sangat menyebalkan sehingga banyak wanita yang berpikir dua kali untuk memulai percakapan denganku. Dan setiap ucapan yang aku berikan sangat menyakitkan padahal aku berucapa jujur."
"Mengapa kau tidak menikah dengan wanita yang lebih cantik di New York?" Suzy masih sangat penasaran mengapa Taehyung memilih dirinya daripada wanita cantik dan berkelas di New York.
Pertanyaan yang Suzy lontarkan membuat Taehyung mempererat genggamannya pada tangan Suzy, "Karena aku hanya mencintaimu. Mungkin menurutmu kau adalah seorang wanita yang bodoh namun bagiku itu adalah kelebihanmu yang bisa membuatku lebih baik. Kau menerima semua kekuranganku dan menjadikan itu sebegai kelebihanmu."
"Sungguh sangat tidak menyangka aku bahwa seorang Bae Taehyung bisa seromantis ini. Lihatlah bahkan es krim yang aku pegang meleleh mendengar ucapanmu." Suzy menyodorkan es krim yang meleleh pada Taehyung untuk memperlihatkannya.
"Aku akui kau aneh dan aku tetap mencintaimu." Air wajah Taehyung berubah menjadi datar. Ia mengambil es krim meleleh itu lalu meletakkannya ke dalam kantung plastik kemudian membersihkan tangan Suzy menggunakan tisu.
"Terima kasih telah mencintaiku, Taehyung."
"Kau tahu saat ponselku rusak dan aku memakai ponsel baru aku selalu menatap ponselku karena aku selalu berharap kau akan menghubungiku namun ternyata tidak. Hal itu sangat menyakitkan namun aku tidak bisa berhenti mencintaimu. Aku menyukaimu sejak kita masuk ke sekolah dasar dan mulai mencintaimu saat kita sekolah menengah."
Suzy menarik tangannya saat Taehyung masih membersihkannya guna menangkup wajah Taehyung, "Berarti kau cemburu saat aku dengan Eun-woo?"
"Itu dulu. Sekarang kau adalah milikku." Taehyung mengecup pipi Suzy lalu mengelus lembut puncak kepala Suzy, "Sekarang kau adalah milikku dan tidak ada yang aku takuti lagi."
"Sekarang giliranmu. Apakah kau merindukanku saat aku di New York?" Giliran Taehyung yang sangat ingin tahu bagaimana perasaan Suzy kepadanya.
"Saat kau berada di New York dan tidak ada di rumah membuatku sangat kesepian bahkan aku menjadi orang yang tempramental. Aku menjadi mudah emosi bahkan aku sering pulang ke rumah ibu karena aku merasa sangat kesepian. Aku rasa hanya kau bisa membuatku nyaman." Tatapan Suzy lurus ke depan karena ia berusaha untuk tidak meneteskan air matanya.
"Aku seperti orang gila saat kau tidak ada di rumah. Setiap saat aku menunggu pesan darimu karena aku berpikir kau akan menghubungiku. Ketahuilah bahwa aku sangat mencintaimu di malam saat kau menghiburku." Suzy berhasil menahan air matanya menyapa pipinya namun ia tahu bahwa suara bergetar.
"Aku menerima perasaan Eun-woo karena aku tidak mau kalah dan terlihat menyedihkan di depanmu. Kau memiliki Jennie maka aku memiliki Eun-woo. Aku pikir itu imbang namun nyatanya aku tetap memikirkanmu." Final Suzy lalu ia mendongakkan wajahnya melihat langit malam.
Taehyung terdiam mendengarkan semua ucapan Suzy. Ia melihat tindak-tanduk Suzy yang sedang menatap langit, "Aku mencintaimu."
"Aku juga mencintaimu." Pandangan Suzy jatuh pada wajah Taehyung yang menatap netranya dengan lekat.
"Masih ada cemilan. Ayo makan." Ajak Taehyung sembari ia mengeluarkan beberapa bungkus cemilan dari dalam kantung plastik.
"Mulai hari ini kau berhenti bekerja. Biar aku saja yang bekerja. Kau urus saja rumah." Pinta Taehyung pada Suzy agar wanita Lee tersebut tidak bekerja lagi.
"Baiklah. Akhirnya aku bisa bangun tidur jam 10 pagi. Kau memang terbaik Taehyung. Kau memang mengerti apa yang aku mau." Tidak ada yang lucu namun Suzy terkekeh seorang diri membuat Taehyung menggelengkan kepalanya dengan pelan.
"Suzy, apakah aku masih menjadi pria yang membosankan dan kaku seperti dulu?"
"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu? Menurutku sekarang kau menjadi lebih baik. Lebih baik untuk tidak membuat hal hal aneh." Jawab Suzy lalu mengelap tangannya pada tisu yang Taehyung pegang sedari tadi.
"Suzy, apakah aku tampan seperti Leonardo DiCaprio saat masih muda?" Pertanyaan yang Taehyung lontarkan membuat Suzy tersedak.
Suzy memicingkan matanya dan menatap Taehyung dengan sinis, "Karena kita terlalu lama bersama membuatmu biasa saja di mataku. Setiap hari dan setiap saat aku melihatmu namun terkadang saja aku melihatmu tampan. Intinya kau tampan dengan kepribadianmu yang unik."
"Jadi aku ini tampan atau jelek?"
Refleks Suzy melemparkan cemilan ke tubuh Taehyung, "IYAA KAU SANGAT TAMPAN WAHAI BAE TAEHYUNG!!"
Taehyung tertawa puas saat Suzy bangkit dari bangku ayunan dan meninggikan suaranya sembari mengepalkan kedua tangannya, "Kau tidak ingin berubah menjadi Hulk? Biasanya saat kau kesal kau ingin berubah menjadi Hulk."
Ucapan Taehyung membuat Suzy mengelus dadanya dan menghela napas, "Aku mencintaimu, Taehyung. Nanti jika aku berubah jadi Hulk kau akan menceraikanku dan menikah lagi dengan wanita lain. Malam ini wajahmu terlihat seperti seorang playboy kelas kakap."
"Aku juga mencintaimu, Suzy. Di mataku saat kau kesal kau telah berubah menjadi Hulk mini yang mengemaskan apalagi kalau tanganmu mengepal seperti itu dan pipimu yang digembungkan. Hulk mini." Taehyung berdiri di hadapan Suzy sembari memegang kedua bahu Suzy.
"Memang ada Hulk mini? Hulk itu kan besar." Netra Suzy yang berbinar membuat Taehyung merasa gemas.
"Ada. Di hadapanku ini adalah Hulk mini." Jawab Taehyung lalu ia tertawa terbahak-bahak.
Karena kesal Suzy menendang betis Taehyung dengan kuat sehingga membuat Taehyung oleng dan jatuh ke arahnya. Suzy refleks memeluk tubuh Taehyung yang besar itu untuk menahan agar tidak jatuh.
Taehyung mengeratkan pelukannya dan tidak membiarkan Suzy bebas.
"Lepaskan aku, Taehyung! Bagaimana jika ada anak kecil yang datang ke sini terus melihat kita? Bukankah kita seperti orang mesum?" Kekhawatiran Suzy membuat Taehyung kembali tertawa dan menatapnya dengan lekat.
Suzy sedikit berjinjit lalu mengecup singkat bibir Taehyung, "Halo, Taehyung. Teman hidupku."
Taehyung mengecup kening Suzy lalu kembali memeluknya dengan erat, "Lee Suzy, teman sepertumbuhanku. Aku mencintaimu."
Finally You Again tamat!!! 💗🎉🎉🎉
Maafkan Ji jika endingnya tidak sesuai dengan ekspetasi kalian ya. 🥺😌
Mau lihat Taehyung dan Suzy lagi? Kuy cek profil wattpadku hari senin. Ada yang baru. 👀
Sampai jumpa di sana yaaa!!! Semoga tidak bosan dengan Ji dan Taehyung Suzy!!! 💗💗