Part 5

13.4K 1.1K 45
                                    

Sering kali pertemuan yang singkat itu,
menimbulkan kerinduan yang panjang..
Quotes by @Yajura

Author's POV

“SHIAA...” Gulf terpekik kaget melihat ia dan pria disebelahnya tertidur tanpa busana.

Pagi ini Gulf terbangun dan merasakan sakit disekujur tubuhnya. Terlebih pada bagian pinggang ke bawah. Sekelebat potongan demi potongan kejadian semalam mulai menari didalam kepalanya. Gulf mulai mengingat malam panasnya dengan Mew.

“Apa yang harus ku lakukan sekarang?” Gulf terlihat kebingungan. Apakah ia harus membangunkan Mew atau meninggalkannya begitu saja. Gulf malu dengan apa yang sudah dilakukannya.

“Maafkan aku,Phi.. Lagipula setelah ini kita tidak akan pernah bertemu lagi”

Pada akhirnya Gulf memilih untuk meninggalkan Mew.

Gulf segera kembali ke kamarnya untuk berkemas. Ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya hari ini juga.

Satu minggu belakangan ini sangat melelahkan bagi Gulf. Mulai dari diputuskan Zee yang ternyata ia diduakan dan sekarang ia melakukan cinta satu malam dengan orang yang baru dikenalnya.

Sedangkan di kamar Mew, ia terbangun kebingungan mencari keberadaan Gulf.

“Gulf..” Mew bingung melihat sisi kosong disamping tidurnya.

Mew mencoba mencari Gulf ke kamarnya. Namun saat ini ruangannya sedang dibersihkan oleh cleaning service yang menandakan bahwa Gulf sudah check-out.

Mew memijat keningnya. Kepalanya sangat sakit. Ini tidak seperti yang ia rencanakan sebelumnya. Ia mengira Gulf akan jatuh ke tangannya setelah apa yang terjadi semalam.

“Krist, aku akan kembali siang ini”

Mew menghubungi sekretarisnya untuk mengabarkan kepulangannya. Ia sudah tidak mau lagi berlama-lama disini. Ia ingin segera mencari keberadaan Gulf.

Gulf's POV

Aku sudah tidak bersemangat untuk melakukan apapun. Bahkan sudah beberapa hari aku tidak pergi ke kampus karena tidak ingin bertemu dengan pria brengsek itu.

“Mau sampai kapan kau seperti ini? Phi Zee mencari mu dari kemarin. Mukanya terlihat sangat tertekan” Mild datang mengunjungi sahabatnya itu.

“Jangan sebut nama pria brengsek itu. Aku tidak ingin mendengarnya”

Saat ini aku sudah menghapus semua tentang pria itu termasuk namanya. Aku membencinya. Aku bisa memaafkan segala macam kesalahan terkecuali perselingkuhan. Perbuatan itu tidak akan pernah aku maafkan sampai kapanpun.

Kring.. Kring.. Kring..

Siapa yang menelpon ku saat ini?

“Halo Gulf.. Ini Aku Krist”

“Halo Phi.. Ada perlu apa kau menghubungi ku?”

“Aku ingin mengabarkan bahwa besok kau akan ada pemotretan dengan salah satu majalah fashion ternama. Datanglah besok jam 10 pagi. Pemotretan akan dimulai setelah jam makan siang. Namun kau harus siap-siap sebelum itu”

Aku hampir lupa jika aku sudah menandatangani kontrak kerja dengan MS Studio.

“Baiklah. Aku akan kesana besok”

Mungkin pekerjaan ini bisa membuat ku melupakan masalah ku.

Mew's POV

Sudah satu minggu ini aku menahan diriku untuk mendatangi Gulf. Jujur saja, saat kembali dari pulau, rumah Gulf adalah satu-satunya yang ingin aku tuju. Aku tidak suka dengan caranya meninggalkan ku begitu saja. Aku ingin bertanya apa alasannya sehingga ia berbuat seperti itu.

Hari ini Krist memberitahuku bahwa Gulf ada jadwal pemotretan. Aku sangat ingin menemuinya. Aku merindukannya.

“Apa Gulf sudah datang?”

“Sudah. Ia sedang berada di ruang make up. Kau ingin menemuinya?”

Krist tahu apa yang sudah terjadi. Mew menceritakannya. Krist tidak ingin banyak berkomentar karena ia tau itu percuma. Mew tidak akan pernah mendengarkan nasehat apapun jika sudah menginginkan sesuatu.

Setidaknya aku bisa melihatnya dari jauh.

Gulf, coba kenakan baju ini”

Siapa yang memilihkan baju terbuka seperti itu untuk Gulf? Aku tidak menyukainya. Aku tidak ingin orang – orang melihat tubuh terbuka Gulf.

Brakkk...

“Pilihkan baju lain untuk Gulf kenakan.. Dan kau, ikut aku sekarang”

Aku tidak peduli dengan pandangan aneh orang – orang disekeliling ku saat aku menarik Gulf keluar dari ruangan. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi.

“Phi.. kenapa kau bisa ada disini?” Gulf terlihat heran.

“Kau sendiri? Jelaskan kepada ku sekarang. Kenapa kau meninggalkan ku hari itu?”

Aku masih berusaha menahan emosi ku saat ini. Kau tidak tau betapa aku merindukan mu, Gulf. Detik ini juga ingin rasanya aku menarikmu ke dalam pelukan ku dan menciumi bibir merah yang terlihat sangat menggoda mata ku.

“Maafkan aku, Phi.. Aku melakukannya dengan tidak sadar malam itu”

“Maksud mu, kau menyesali yang sudah terjadi malam itu?”

“Bukann.. Phi. Aku... “ Gulf tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Saat ini mulutnya sudah ditutupi oleh bibir Mew.

Aku tahu apa yang ku lakukan ini sangat gila. Menciumi pria bahkan model diperusahaan ku sendiri di toilet karyawan. Yang mana siapa saja bisa bebas keluar masuk.

“Aahh.. Phi. Hentikan” Gulf berusaha berbicara disela ciuman panas mereka.

“Kau harus bertanggung jawab, Gulf”

(Yang nidurin siapa, kok malah phi mew yang minta tanggung jawab.. hahaha)

Aku tau Gulf masih mencerna apa yang sedang terjadi sekarang. Wajahnya terlihat bingung. Aku tidak peduli. Aku akan menjadikan mu milik ku.

To be continue..

MEWGULF - I Need you, moreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang