Pertama kalinya dalam hidup, Gulf ingin mempertahankan sesuatu. Miliknya. Jika sebelumnya Gulf bisa melepaskan Zee pergi begitu saja, tapi tidak untuk kali ini.
"PHI..." Tubuh Gulf bergetar menahan emosinya.
"Gulf, kapan kau sampai?" Mew berjalan kearahnya sambil tersenyum.
"Apa kau bajingan gila? Kau masih bisa tersenyum saat menduakan ku?" Batin Gulf dalam hati.
BUG!
Satu pukulan keras mendarat ke wajah Mew.
"Apa yang kau lakukan, Gulf?"
"Apa kau masih harus bertanya? Siapa pria yang ada disamping mu?"
Mew hendak menjelaskan , namun pria tersebut maju mendekati Gulf.
"Aku? Aku adalah orang yang sangat berarti bagi Mew"
Gulf sudah diambang batas, emosinya tidak bisa ditahan lagi. Gulf menarik kerah baju pria tersebut dan meneriakan dengan lantang satu kalimat.
"MEW ADALAH KEKASIH KU DAN AKU TIDAK AKAN MELEPASKANNYA UNTUK MU"
Mew tersenyum lebar mendengar perkataan Gulf.
"Ini bukan saatnya kau untuk tersenyum, phi" Gulf rasa Mew sudah gila karena pukulannya tadi.
"Tenanglah, Gulf. Aku tidak seperti yang kau pikirkan" Mew berusaha menenangkan kekasihnya. Memeluknya dan menepuk lembut bahunya.
Sementara pria itu masih berdiri dan berusaha menahan tawanya.
Siapa pria itu sebenarnya?
"Ayo ke ruangan ku, baby. Aku tidak ingin banyak orang melihat keributan ini. Dan kau juga Phi. Hentikan kejahilan mu"
Saat ini memang ada beberapa pasang mata yang melihat keributan barusan. Kejadian itu terlihat seperti dua pria yang sedang memperebutkan satu pria. Namun kenyataannya tidak seperti itu.
"Sekarang jelaskan" Gulf melepas pegangan tangan Mew.
"Ini Phi Max. Kakak ku" Mew menjelaskan sambil tertawa.
"Aku tidak tahu jika kau memiliki kekasih yang sangat galak, Mew"
"Maafkan aku, phi.." Gulf tak tau mau taruh dimana mukanya sekarang.
"Tidak apa nong. Aku justru suka ternyata kau serius dengan adik ku. Tidak seperti kekasih sebelumnya yang bodoh itu"
Mew memang pernah bercerita jika ia memiliki seorang kakak yang tinggal diluar negeri. Tapi setahu Gulf, Mew bilang kakak dan orang tuanya sudah tidak pernah pulang , biasanya Mew yang akan kesana.
"Sudahlah. Jangan lupa hadir diacara ku sabtu ini. Kau juga Gulf" Max melambaikan tangannya dan berjalan keluar dari ruangan Mew.
Gulf saat ini tidak berani menatap wajah Mew. Ia merasa sangat bersalah.
"Ku bawakan yang kau minta" Krist masuk sambil membawa kotak P3K.
Krist melihat apa yang terjadi tadi. Itu sungguh menggelikan. Ia tau Gulf akan salah paham dengan cepat karena emosinya. Sebenarnya emosi Mew dan Gulf sama besarnya. Namun kali ini Mew kena batunya. Seorang Mew Suppasit, kalah telak dari Gulf. Ini akan menjadi berita panas diperusahaan mereka hari ini.
Mew memberikan kedipan mata kecil sebagai isyarat bagi Krist dan Krist langsung menangkap maksud Mew.
"Gulf, obati Phi Mu. Kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan" Krist segera pergi setelah mengatakannya.
Gulf mengambil kotak P3K dan mulai mengobati sudut bibir Mew yang terluka karenanya.
"Auuchh.. sakit" Mew berpura-pura menringis kesakitan.
"Maafkan aku, phi" Gulf mengatakannya sambil tertunduk.
"Lihat aku, nong" Mew menarik wajah Gulf menghadap ke arahnya.
Gulf mengusap lembut luka Mew. Memastikan Mew baik - baik saja dan...
Cup..
Gulf mencium lembut sudut bibir Mew yang terluka.
"Sekali lagi maafkan aku. Phi.." Gulf berkata lembut.
Yang Gulf lakukan barusan, membuat kupu - kupu diperut Mew berterbangan.
Mew menarik tengkuk Gulf dan memberikannya kecupan lembut.
"Aku tidak marah kepada mu, Gulf. Aku justru suka saat kau menyuarakan dengan lantang isi hati mu. Ternyata aku juga berarti bagi mu"
Mew menarik Gulf ke pangkuannya dan membenamkan wajahnya ke dada bidang Gulf. Berada dalam dekapan Gulf adalah kesukaan Mew. Ia merasakan tenang dan semuanya lelahnya hilang seketika.
"Aku tidak akan menduakan mu, Nong. Kau adalah segalanya bagi ku"
Gulf tersenyum dan membelai lembut kepala Mew. Ia bersyukur memilik Mew sebagai kekasihnya.
Mew segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa pergi makan malam bersama kekasihnya. Ia akan membawa Gulf ke restoran favorite-nya.
"Aku akan ke studio, phi. Telepon aku jika kau sudah selesai" Gulf meninggalkan Mew dengan pekerjaannya.
Hari ini memang Gulf tidak memiliki jadwal apapun, tapi lebih baik pergi ke studio daripada menunggu Mew menyelesaikan pekerjaannya. Pasti akan membosankan.
"Kau menjadi pembicaraan panas hari ini, Gulf" Perth baru saja menyelesaikan pemotretannya.
"Gosip memang cepat sekali menyebar"
"Ku rasa ini bukan gosip. Kau benar berpacaran dengan Mew kan?"
" Emm.." Gulf menganggukan kepalanya. Ia tidak ingin menutupinya lagi.
"Kalau begitu kita akan menjadi ipar nantinya. Selamat memasuki keluarga Jongcheveevet. Nantinya akan banyak kejutan - kejutan baru dengan hubungan mu"
"Apa maksud mu dengan ipar?" Gulf tidak mengerti dengan perkataan Perth.
"Aku berpacaran dengan sepupu Mew"
Gulf masih ingin bertanya mengenai kejutan apa yang Perth maksud. Tapi Perth harus segera pergi. Ia masih memiliki jadwal kerjaan yang lain. Perth memang model sekaligus aktor yang sedang naik daun saat ini.
"Yai-nong.." Mew menghampiri Gulf yang tidak menyadari kedatangannya.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" Mew mengusap dahi Gulf yang berkerut.
"Tidak ada. Apa kau sudah selesai? Aku sudah lapar"
"Aku ke sini untuk menjemputmu. Tinggalkan motor mu disini, nanti akan ada yang membawanya pulang"
Kebersamaan mereka saat ini sungguh membuat banyak pasang mata iri melihatnya.
Mew dan Gulf berharap mereka akan harmonis seperti ini selamanya. Berharap tidak akan ada lagi rintangan yang menghalangi hubungan mereka.
Untuk alam semesta, ijinkanlah mereka untuk bersatu bersama selamanya.
To be continue..
Hi semuanya.. Terima kasih buat yang sudah setia baca sampai chapter ini. Semoga suka dengan ceritanya ya..
Dibantu untuk vote nya juga ya..
Terima kasihhh ^^
![](https://img.wattpad.com/cover/256518430-288-k698726.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF - I Need you, more
Roman d'amour- Mew Suppasit CEO sebuah agensi model ternama. Terkenal arogan, egois dan tidak ada yg bisa menghentikannya jika ia sudah menginginkan sesuatu. Nantinya akan ada satu orang yang bisa meluluhkan hati nya yg dingin. -Gulf Kanawut Seorang model dan m...