Hari demi hari berlalu, namun Mew tidak pernah absen untuk mengunjungi Gulf di rumah sakit. Mew selalu membawakan bunga baru untuk Gulf setiap harinya. Doa-nya selalu sama, Mew berharap Gulf bisa segera bangun dari tidur panjangnya.
“Pagi Nong, apa hari ini kau tetap masih nyenyak dengan tidurmu? Bangunlah. Kami semua merindukan mu”
Mew memegang erat jemari Gulf dan mengajaknya untuk berbicara setiap hari. Ia beharap Gulf bisa mendengar suaranya.
“Maafkan aku. Jika saja kita tidak bertemu, kejadian ini tidak akan menimpa mu. Mungkin kau benar, jika saja aku tidak meminta Saint mengganggu Zee. Mungkin kalian masih bersama saat ini dan berbahagia”
Mew selalu menyalahkan dirinya sendiri. Ia merasa sudah mencelakai Gulf.
“Ku mohon bangunlah, Gulf. Setelah itu, aku akan melepas mu pergi. Kau pantas untuk mendapatkan kebahagian”
Setitik air mata mengalir membasahi pipi Mew. Hari – harinya terasa sangat berat untuk dilalui. Ia kehilangan separuh hidupnya.
Mew kehilangan dunianya.
“Nak, pulanglah. Mae akan menggantikan mu untuk menjaga Gulf malam ini”
“Tidak Mae. Aku akan tetap berada di sini”
“Mae tidak ingin melihat kau juga ikut sakit. Kau selalu datang ke sini pagi hari dan sore setelah pulang kerja. Kau juga butuh istirahat. Jangan menyiksa dirimu”
“Yang ku lakukan tidak sebanding dengan yang di derita oleh Gulf, Mae. Ini salah ku. Semua salah ku” Mew menutup matanya sambil menangis.
“Ini bukan salah mu, nak. Ingat bahwa kau lah yang telah menyelamatkan Gulf. Jangan menyalahkan diri mu seperti ini” Mae memeluk Mew untuk menenangkannya.
Mae tau betapa tulusnya Mew terhadap Gulf. Mae tau betapa Mew sangat mencintai anaknya.
Akhirnya setelah dipaksa pulang, Mew mengikuti keinginan Mae.
“Nong, aku akan pulang malam ini. Besok aku akan kembali lagi, naa..”
Mew mencium lembut kening Gulf. Berat baginya untuk berpisah dari Gulf walau semalam saja. Tapi Mae benar, ia harus beristirahat agar besok bisa memiliki stamina untuk menjaga Gulf kembali.
Keesokan Harinya…
Mew kebablasan tidur sampai siang hari. Sudah beberapa hari ini, Mew memang kurang tidur.
Deg!
Mew melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari Mae dan Mild sejak subuh tadi. Mew panik kemudian mencoba untuk menelpon kembali namun tidak ada jawaban.
Yang ada dipikirannya saat ini hanyalah Gulf. Mew tidak ingin berprasangka buruk. Ia tidak ingin hal yang ditakutkannya terjadi kepada Gulf.
Tidak menunggu lebih lama lagi, Mew langsung bergegas menuju rumah sakit.
“Tunggu aku, Gulf”
Sesampainya di rumah sakit, Mew bergegas berlari menuju ke kamar Gulf. Ia tidak peduli orang – orang menatap aneh ke arahnya yang saat ini sedang berlari menggunakan piyama tidurnya. Yang Mew inginkan, hanya melihat keadaan Gulf.
Yang Mew takutkan ternyata tidak terjadi.
Melalui jendela ruangan Gulf dirawat, Mew bisa melihat Mae dan Mild tersenyum bahkan tertawa bahagia.
Gulf sudah bangun dari tidur panjangnya.
Mew terduduk lemas dan menangis haru di depan pintu. Ia bahagia akhirnya Gulf siuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF - I Need you, more
Romance- Mew Suppasit CEO sebuah agensi model ternama. Terkenal arogan, egois dan tidak ada yg bisa menghentikannya jika ia sudah menginginkan sesuatu. Nantinya akan ada satu orang yang bisa meluluhkan hati nya yg dingin. -Gulf Kanawut Seorang model dan m...