Part 26

7.8K 834 55
                                    

“Menginaplah Gulf. Ini sudah malam. Berbahaya bagi mu untuk naik motor malam hari seperti ini” Mew tidak melepaskan Gulf dari pelukannya.

“Phi.. Kau sudah lama tidak berjumpa dengan Mama mu. Aku tidak ingin mengganggu”

“Apa kau mengendarai motor?” Mama Mew terdengar sedikit cemas.

“Mmm.. Aku sudah melarangnya. Ia bahkan tidak mau menerima mobil yang ku berikan padanya” Mew menjawab pertanyaan Mamanya.

“Iya, Bibi. Aku sudah biasa mengendarainya” Gulf berusaha lepas dari pelukan Mew. Gulf heran kenapa Mew terlihat biasa saat memeluknya dihadapan Mamanya.

“Lebih baik kau saja menginap malam ini”

Perkataan Mama Mew barusan membuat anaknya tersenyum sangat lebar. Gulf juga tidak bisa menolak.
 
Gulf menghubungi Mae untuk memberitahu jika ia akan menginap di rumah Mew malam ini. Gulf tidak ingin Mae khawatir.

“Apa yang Mae katakan?” Mew menarik selimut dan membiarkan Gulf berbaring disampingnya.

Sebenarnya Gulf menolak untuk tidur dikamar yang sama dengan Mew. Ia merasa tidak enak dengan Mama Mew. Apalagi sepertinya Mama Mew masih belum menyukainya.

Bahkan makan malam tadi Gulf lebih banyak diam dan sesekali saja ikut berbicara.

“Mae tidak masalah jika aku bersama mu. Tapi aku rasa lebih baik aku tidur diruang tamu saja,Phi”

“Kenapa?” Mew bangun dari baringnya dan terlihat bingung.

“Aku hanya tidak enak dengan Mama mu. Apa yang akan dipikirkannya melihat kita tidur bersama?”

“Gulf, tenang saja. Ku rasa Mama ku menyukai mu. Jika tidak, ia tidak akan menawarkan mu untuk menginap malam ini. Sekarang ayo kita tidur”

Gulf tidak percaya dengan apa yang Mew katakan. Pertemuannya dengan Mama Mew menguras pikirannya. Ia bahkan tidak bisa tidur dengan nyenyak malam ini.

“Semoga saja besok akan berjalan dengan baik”

Keesokan paginya Gulf bangun dan tidak mendapati Mew disampingnya. Mew memang terbiasa bangun pagi, tapi biasanya Mew akan tetap disampingnya menunggu sampai Gulf bangun.

“Sat.. aku lupa Mama Mew ada disini. Kenapa Mew tidak membangunkan ku?”Batin Gulf.

Gulf segera merapikan diri dan turun ke bawah. Ia tidak ingin menambah kesan buruk bagi Mama Mew terhadap dirinya.

“Kau sudah bangun?” Mew terlihat sedang berbincang dengan Mamanya yang terlihat sedang menyiapkan sarapan.

“Phi, kenapa kau tidak membangunkan ku?” Gulf berbisik ditelinga Mew.

“Kau tertidur sangat nyenyak. Jadi aku tidak tega untuk membangunkan mu” Mew mengecup lembut pipi Gulf. Lagi – lagi dihadapan Mamanya.

“Phi…” Gulf mengelak saat Mew hendak menciumnya lagi. Membuat Mew merengutkan wajahnya.

Gulf memperhatikan mimik wajah Mama Mew pagi ini. Masih tetap dingin seperti kemarin. Gulf bingung apa yang harus dilakukannya.

Saat sarapan pagi ini, Gulf baru tau ternyata Mama Mew pulang untuk membantu Max menyiapkan rumah barunya. Setau Gulf, selama ini Max memang selalu memilih untuk tinggal di hotel karena ia masih bolak balik ke luar negeri untuk mengurusi bisnisnya. Tapi kali ini sepertinya Max sudah memilih untuk menetap.

“Mama akan pergi untuk mencari beberapa furniture yang akan digunakan dirumah baru kakak mu nanti”

“Aku akan meminta Krist menemani Mama”

MEWGULF - I Need you, moreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang