Part 14 🔞

11.5K 851 12
                                    

Mew ingin mengajak Gulf menginap dirumahnya akhir pekan ini. Besok mereka akan menghadiri acara Max. Akan lebih mudah jika Gulf berangkat dari rumahnya dan tentu saja Mew ingin menghabiskan malam ini dengan bermanja-manja bersama kekasihnya.

“Mae, bolehkah aku mengajak Gulf menginap ditempat ku?” Mew sedang merayu Mae.

“Bahkan jika aku tidak mengijinkannya, Gulf tetap akan memaksa untuk ikut dengan mu”

“Terima kasih, Mae” Mew mencium pipi Mae sebagai ucapan terima kasih.

“Nak, aku tidak tau apa yang terjadi diantara kalian. Tapi Mae minta kau bisa bersabar menghadapi keras kepala Gulf. Karena jika kalian sama-sama keras kepala, kalian akan sering bertengkar seperti ini”

Mew menganggukan kepala dan tersenyum penuh arti. Ia menyayangi Mae Gulf sama seperti Ibunya sendiri. Dan Mew sangat bersyukur Mae merestui hubungan mereka.

Terdengar Langkah kaki Gulf menuruni tangga dengan tergesa-gesa.

“Aku akan menginap sampai akhir pekan, Mae..”

“Mae tau. Mew sudah meminta ijin barusan. Segeralah kalian berbaikan. Mae pusing melihat kau marah-marah tidak jelas dari kemarin. Kau tau, anak ini dari kemarin tidak bisa diam. Sebentar-sebentar ia mengecek HP nya. Padahal Mae sudah bilang untuk menghubungi mu duluan. Tapi ia sangat keras kepala” Mae menggelengkan – gelengkan kepalanya mengingat tingkah Gulf.

“Kau tidak usah tersenyum seperti itu, phi.. Menjengkelkan sekali” Gulf sangat malu saat ini.

Mew senang ternyata bukan hanya ia saja yang hampir gila karena merindukan kekasihnya.

Mereka menuju ke rumah Mew. Karena sudah tengah malam, jalanan menjadi sangat sepi sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai.

Mew turun dari mobil dan berjalan ke arah Gulf untuk membukakan pintunya. Mew selalu melakukan itu dan sudah menjadi kebiasaan bagi Gulf untuk menunggu.

Setelah berbaikan , mereka saling melekat satu sama lain. Seakan ingin membalas dua hari yang mereka lewati karena marahan.

“Gulf, kau tau phi akan selalu ada untuk mu. Kau bisa menelpon ku kapan saja jika kau membutuhkan ku, na..” Mew mencoba mengajak Gulf untuk berbicara.

Gulf hanya mengangguk meng-iya-kan.

“Aku sangat merindukan mu” Mew berbaring dipangkuan Gulf.

“Tapi apa kau tau, baby. Hati ku sangat sakit melihat kau dekat dengan pria lain. Bukan bearti aku tidak percaya kepada mu. Aku begitu karena aku terlalu mencintai mu. Aku tidak ingin kehilangan dirimu”

“Percayalah kepada ku Phi. Aku tidak akan meninggalkan mu”

Memang sangat jarang sekali Gulf mengatakan cinta kepada Mew. Namun hanya mendengar Gulf berkata seperti itu. Mew sudah sangat senang sekali.

“Lalu kenapa kau bisa bersama dengan Lee hari ini?”

Perlahan Mew ingin mencari tau tentang pria itu. Mew tidak suka dengan tatapan mata Lee saat melihat ke arah Gulf. Ada kejanggalan dari tatapan matanya itu. Bukan perasaan suka ataupun benci, hanya saja Mew tidak bisa menjelaskan arti dari pandangan itu.

“Entahlah, tapi akhir-akhir ini aku sering bertemu dengannya. Saat jam makan siang dan sorenya saat aku sedang latihan sepak bola. Mild tidak sengaja menendang bola kearah wajahku. Sialnya tendangan Mild sangat kuat sekali”

“Kau tidak apa?” Mew bangun dari baringnya panik dan langsung memeriksa wajah Gulf

“Aku hanya pusing sesaat lalu hidung ku mimisan. Saat itu lah Phi Lee muncul dan membantu ku. Lalu ia menawarkan untuk mengantarkan ku pulang”

MEWGULF - I Need you, moreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang