Mew's POV
“Apa menurut mu aku salah?”
Mew saat ini sedang berada dikamar hotel Max. Sudah dua hari ini ia uring-uringan karena mendiamkan Gulf. Dalam lubuk hatinya, Mew sudah hampir gila karena merindukan kekasihnya.
“Karena kau cemburu?”
Mew mengangguk spontan seperti anak kecil sambil memanyunkan bibirnya.
“Kau sedikit salah dalam hal ini. Aku tau kau melakukannya karena kau sangat mencintai Gulf. Tapi kau juga tidak bisa mengekangnya seperti itu. Selain dengan mu, ia juga punya kehidupan sosial lainnya”
“Tapi jika ia menghargai ku, ia bisa menjaga jaraknya dengan pria lain”
“Mew, apa kau melihat Gulf berpelukan atau berciuman dengan pria lain? Ia hanya menumpang mobil temannya. Itu pun untuk pergi menemui mu” Max mulai geram melihat tingkah adiknya itu.
“Tapi Gulf bisa menelpon ku untuk menjemputnya” Mew masih keras kepala.
“Mungkin ia tidak ingin merepotkan mu. Apa kau tidak bisa melihat sisi positif nya? Berhentilah menyakiti perasaan kalian. Ini hanya masalah sepele”
“Gulf juga tidak mencoba untuk berbaikan dengan ku”
BUG!
Max melemparkan bantal ke muka Mew. Ia sudah dibatas kesabarannya. Adiknya itu sudah dibutakan oleh cemburu.
“Kau sudah cukup dewasa untuk berpikir. Sekarang pulanglah, aku ingin istirahat”
“Aku posesif kepadanya karena aku tidak ingin kehilangan Gulf”
“Kau tau, aku takut nantinya sifat mu itulah yang akan membuat mu kehilangan Gulf. Jangan pernah memaksa orang untuk selalu berada di sisi mu. Kau harus percaya kepadanya. Sekuat apapun kau mempertahankan sesuatu, jika itu bukan milik mu maka ia tetap akan pergi. Begitu juga sebaliknya. Pikirkanlah itu”
Mew tersentak dengan omongan kakaknya. Ia tidak ingin Gulf meninggalkannya.
Mew memutuskan untuk pergi ke rumah Gulf dan ingin segera berbaikan dengannya. Mew berjanji tidak akan kekanakan seperti ini lagi.
Namun yang terjadi tidak sesuai dengan yang Mew harapkan.
Saat hendak keluar dari mobilnya, ada mobil yang sepertinya ia kenal berhenti didepan rumah Gulf. Mew mengurungkan niatnya untuk turun. Ia menunggu siapa yang kiranya akan turun dari mobil itu. Dan benar saja itu adalah mobil pria yang mengantarkan Gulf ke butik.
“Terima kasih, phi. Kau sudah mengantarkan ku”
Gulf tersenyum manis kepada Lee. Mew pikir setelah dua hari tidak berkomunikasi dengan nya, Gulf akan merasakan sedikit kehilangan. Namun saat ini Gulf baik-baik saja. Malah ia terlihat sangat bahagia.
“Aku bisa mengantarkan kau kemana saja dan kapan saja, Gulf”
Mew melihat tangan Lee sedang mengelus kepala Gulf dan Gulf sama sekali tidak menolaknya.
“GULF!!”
Gulf dan Lee terlihat cukup kaget saat tau Mew ada disitu.
“Apa kalian cukup kaget melihat ku ada disini?” Mew sudah terbakar emosi.
“Phi..” Gulf tidak tau harus berkata apa. Mew pasti melihat saat Lee mengelus kepalanya barusan. Gulf sendiri tidak menyangka Lee akan melakukannya.
“Aku tidak percaya kau setega ini, Gulf. Aku pikir kau akan sedih karena kita tidak saling menghubungi beberapa hari ini. Tapi kau malah bersenang – senang dengan pria brengsek ini”
“Ini tidak seperti yang kau pi..” Lee hendak menjelaskan
“Lebih baik kau diam. Aku tidak ingin mendengar apapun dari mulut mu. Dan aku juga tidak akan membiarkan kau menyentuh kekasih ku lagi. Ingat itu” Ancam Mew
Mew segera menarik Gulf masuk ke dalam rumah.
“Phi.. sakit. Lepaskan tangan ku”
Mew berhenti berjalan dan mencoba untuk menahan emosinya. Mew akan mencoba untuk berbicara baik – baik dengan Gulf. Ia akan mengalahkan egonya untuk kali ini. Pertikaian mereka tidak akan berakhir jika mereka masih sama-sama keras kepala.
“Gulf, ku mohon maafkan aku” Mew menarik Gulf ke dalam pelukannya.
“Ku mohon jangan pergi dari ku. Kau tahu aku sangat mencintai mu”
“Phi, tidak ada apa-apa antara aku dan Lee. Kau harus percaya kepada ku. Kami hanya teman. Dan maaf karena membiarkan Lee menyentuh kepala ku. Aku tidak tau kalau ia akan melakukannya”
“Aku percaya kepada mu. Akan selalu percaya kepada mu”
Mew lelah jika harus selalu bertengkar dengan Gulf akibat cemburunya yang besar. Walaupun sebenarnya sekarang pun ia masih tidak bisa menerima saat tau Gulf pergi dengan Lee. Tapi ia akan menahannya. Yang terbaik saat ini adalah merangkul Gulf kembali kedalam pelukannya. Ia tidak ingin Gulf semakin menjauh jika Mew masih bersikeras dengan kecemburuannya.
Cukup lama Mew memeluk Gulf. Ia ingin melepaskan kerinduan dan kelelahan pikirannya selama dua hari belakangan ini.
Sebenarnya ada banyak yang ingin Mew tanyakan.
Kenapa Gulf tidak menghubunginya?
Apa Gulf tidak merindukannya?
Apa Gulf sudah tidak mencintainya lagi?
Dan kenapa hari ini Gulf bersama dengan pria itu?
Namun pertanyaan itu hanya bermain dikepala Mew saja. Mulut dan hatinya sudah terlalu lelah untuk bertanya.
Biarkanlah malam ini ditutup dengan pelukan nyaman ini. Jika mereka sudah sama – sama tenang, Mew akan mencoba untuk mengajak Gulf berbicara.
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
MEWGULF - I Need you, more
Romance- Mew Suppasit CEO sebuah agensi model ternama. Terkenal arogan, egois dan tidak ada yg bisa menghentikannya jika ia sudah menginginkan sesuatu. Nantinya akan ada satu orang yang bisa meluluhkan hati nya yg dingin. -Gulf Kanawut Seorang model dan m...