Part 21 🔞

11K 824 18
                                    

Gulf duduk manis dipinggiran kasur, menunggu Mew selesai membersihkan dirinya.

“Nong? Aku pikir kau sudah tidur” Mew tidak menyangka Gulf menunggunya sedari tadi.

“Aku menunggu mu , Phi”

Mew melihat Gulf sedikit gelisah. Terlihat tidak bisa duduk dengan tenang. Entah apa yang mengganggu pikirannya.

“Kau baik-baik saja?”

“Emm..” Gulf menjawab tanpa melihat ke arah Mew.

“Apa ada yang mengganggu pikiran mu? Bukankah kau bilang pada ku bahwa kita bisa membicarakannya jika sedang ada masalah?”

Gulf masih terdiam. Sangat malu baginya untuk mengatakan keinginannya.

“Aku...”

Mew masih menunggu lanjutan kata dari mulut Gulf.

“Aku ingin tidur dengan mu”

Mew kaget mendengarnya. Gulf tidak pernah sevulgar ini sebelumnya. Selama ini lebih sering Mew yang memulainya.

Melihat Mew yang terdiam, membuat Gulf mem-pout-kan bibirnya. Ia mengira Mew masih marah kepadanya sehingga tidak mau menyentuhnya.

“Kenapa kau cemberut seperti itu?” Mew terkekeh. Ia tidak pernah melihat Gulf berlaku seperti ini. Sangat menggemaskan. Sehingga membuat Mew ingin menggigit pipinya.

“Ku pikir kau hanya merindukan ku saja. Tapi ternyata kau juga merindukan bagian tubuh ku yang lain” Mew membuat Gulf malu. Pipi dan telinga Gulf terlihat merona.

Mew meraih wajah Gulf agar menengok ke arahnya.

Mew memberikan kecupan dibibir lembut Gulf dan Gulf malah membalasnya dengan lumatan. Untuk kali ini Mew akan membiarkan kekasihnya itu memimpin.

Gulf selalu mencari celah untuk mentautkan lidahnya dengan lidah Mew dan membuat Mew sedikit kewalahan membalas ciuman Gulf. Kekasihnya itu sangat bergairah malam ini.

Bahkan Gulf menggigit gemas bibir Mew yang membuatnya sedikit berdarah dan bengkak.

Puas dengan bibir Mew, Gulf sekarang memposisikan dirinya berada diatas Mew. Dengan cepat ia membantu Mew untuk membuka baju dan melemparkannya dengan sembarangan.

Ciuman Gulf bermain - main ditelinga dan leher Mew. Tak lupa Gulf meninggalkan bercak merah muda yang menandakan bahwa pria yang berada dibawahnya saat ini adalah kekasihnya.

“Aaahh, nong” Mew tidak bisa menahan desahannya.

Mendengar desahan Mew, membuat Gulf semakin bersemangat. Ia senang karena Mew menikmatinya.

Semakin menurun, saat ini lidah dan bibir Gulf sedang asyik bermain dengan puting Mew. Menjilati, menghisap dan memberikannya gigitan kecil.

Sensasi yang Gulf berikan membuat Mew meremas rambut Gulf dengan kuat. Mew hampir tidak kuat lagi menahannya. Ia ingin memasuki Gulf saat itu juga.

“Tunggu , Phi” Gulf menahan tangan Mew yang berusaha menarik Gulf turun dari atas tubuhnya. Gulf tau Mew sudah tidak sabar.

Gulf memperlihatkan senyum jahilnya dan tangannya dengan cepat membuka celana Mew.

“Gulf...” Mew mengerang sambil memejamkan matanya.

Gulf memainkan penis Mew yang sudah menegang ditangannya. Memaju mundurkannya dengan tempo yang sangat intens. Tak berenti hanya disitu saja, saat ini Gulf menundukan kepalanya dan memasukan penis Mew ke dalam mulutnya.

Ruangan kamar mereka saat ini dipenuhi dengan desahan – desahan yang terdengar sangat indah.

“Phi, puaskan aku..” Pinta Gulf setelah puas dengan penis Mew.

Kata – kata Gulf bagaikan perintah bagi Mew. Dengan segera Mew membalikan posisinya dan membiarkan Gulf berada dibawahnya.

“Dengan senang hati, baby”

Mew mulai melucuti pakaian Gulf satu per satu. Tanpa perlu melakukan pemanasan, kondisi Gulf saat ini sudah siap menerima Mew.

Dengan perlahan Mew memposisikan miliknya kedepan lubang Gulf. Mungkin akan terasa sedikit sakit nantinya karena Mew tidak menggunakan kondom.

Kemudian Mew memasuki Gulf dengan sekali hentakan.

“Arrgghh.. sakit” Gulf mencengkram kuat lengan Mew.

Mew menghentikan dorongannya. Mendiamkan penisnya, menunggu Gulf sedikit tenang. Ia tidak tega melihat kekasihnya kesakitan. Untuk membantu Gulf, Mew memberikannya ciuman dan sentuhan disekujur tubuh Gulf. Membuat Gulf relax dan melupakan sakitnya.

“Hmpph.. Phiii..” Gulf menggerakan pinggulnya perlahan. Memberikan isyarat kepada Mew agar melanjutkan aksinya.

Menyadari itu, Mew kembali memberikan hentakan demi hentakan didalam diri Gulf. Mew tidak akan pernah bosan memasuki Gulf. Lubang Gulf menjepit penis Gulf dengan erat memberikan sensasi nikmat yang luar biasa.

Desahan mereka terdengar semakin kencang. Menandakan mereka akan segera menyelesaikan permainan.

“Akuu.. Ke.. lu.. ar..”

Mew terkulai lemas diatas tubuh Gulf. Permainan mereka barusan sangatlah nikmat. Dengan stamina Mew yang seperti itu, bisa membuat Gulf mencapai klimaksnya berulang kali.

“Aku mencintai mu, Phi” Gulf mengecup lembut kepala Mew.

“Aku juga sangat mencintai mu, Gulf”

Mew ternyata tidak puas hanya dengan satu kali permainan saja. Membuat mereka akhirnya tertidur setelah hampir pagi hari.

To be continue..

MEWGULF - I Need you, moreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang