Bab 2. Be Like An Iron Man

39 8 6
                                    

Tema kedua hari ini adalah:
Buat karya yang diawali dengan kata-kata, "Dia mengubah nasib dengan jari nya ...."

Readers: "Wah kayak Babang Robert Downey, Jr, dong?"

Aiko: Iya, emang gitu.

*****

Kagome terbangun seraya melempar selimutnya. Kejadian tadi pagi sungguh membuatnya malu setengah mati sekaligus kesal. CEO tampan eh ralat, CEO AROGAN  itu mengusirnya dengan cara tidak elit. Lalu berkata bahwa ia tak layak di perusahaan ini. Dadanya bergemuruh menahan kekesalah dan berujung dengan teriakan cukup kencang.

Peduli amat tetangga apartementnya menggedor pintu tengah malam. Bodo amat mereka marah-marah padanya karena berisik oleh teriakan bertubi-tubi. Iya! Dia kesal! Kenapa tidak bicara baik-baik? Harusnya 'Si Arogan' lah yang instrospeksi diri.

Apa enggak kebalik, tuh?

"Kau tidak layak berada di perusahaan ini."

Kalimat sadis keluar dari bibir Sesshoumaru kembali berkelebat di otaknya. Pertengkaran sengit antara dirinya dan sang CEO terekam di benaknya. Kagome kembali teriak.

***

Di kediaman Sesshoumaru, Denenchofu. Kawasan elit bagi orang kaya tinggal di sana. Pria itu bangun dengan bertelanjang dada. Kepalanya menatap sekilas jam weker di atas meja nakas.

Pukul 02.00 dini hari.

Ia beranjak dari ranjang besar dan empuk menuju kamar mandi. Di wastafel dia membasuh wajahnya. Pikirannya kembali teringat akan sosok gadis pagi kemarin ....

Pemilik suara baritone sukses membuat gadis bernama Kagome Higurashi membelalakkan kedua matanya. Bagi Sesshoumaru, itu pemandangan mengindahkan, menatap manik bulat kebiruan penuh kemenangan. Ya, dia berhasil mengoyak hati gadis di hadapannya. Ia menatap sosok wanita yang berdiri dengan senyum pongah.

Namun, sayangnya, harapannya tidak memenuhi keinginan. Gadis manis itu malah balik memarahinya. Menuding dengan menunjuk-nunjuk wajah pria itu. "Belum apa-apa saya sudah dipecat. Harusnya Anda menilai kinerja saya dulu, baru Anda memecat saya!"

"Sudah terbukti, kok," ujarnya santai. Entah kenapa ia sedikit terhibur oleh wajah penuh kemarahan milik gadis ini. Dari sini dia bisa menilai kepribadiannya  berani, berkobar, semangat tinggi, dan berapi-api. Dan satu lagi wanita bernama Kagome Higurashi tak gentar walau pria itu sudah memberi aura kegelapan. Tanpa sadar, sudut bibirnya tersenyum walau hanya segaris.

"Apa senyum-senyum?" Tudingnya sengit.

Sang CEO Sesshoumaru jadi ingin 'bermain-main' sedikit dengannya. "Memangnya kenapa? Enggak boleh?"

"Enggak boleh!"

Sesshoumaru menahan tawa. Lucu sekali gadis ini. Tawanya menghilang, staf HRD nya menguping dari luar. Menyadari itu Kagome langsung undur diri.

"Sudah ya, anda membuang waktu saya. Terima kasih dan BYE!"

"Harusnya Sesshoumaru ini yang berkata seperti itu." Alis nya berkedut tatkala gadis pemarah itu membanting pintu. Kedua tangan terkepal geram. Ia mulai terganggu akan sikap wanita tadi.

Hanya dia yang berani memarahinya.

Hanya wanita bernama Higurashi yang berani melakukan hal tadi. Seluruh jajaran staf Taisho Group mana ada yang seperti itu. Mereka sayang nyawa.

Dari balik kaca ruangan ia bisa melihat Kagome berjalan sambil mengentak sepatu high heels hitamnya. Dia terus berjalan sambil mengoceh tanpa memandang staf HRD yang memandangnya penuh takjub sekaligus heran.

You And IWhere stories live. Discover now