Bab 16 Mysterious Woman

22 3 3
                                    


Tema ke-16:

Hm, baiklah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hm, baiklah. Let's goh!

****

Setelah luka diobati di kediaman Bakuseno, sorenya Sesshoumaru dan Kagome sedang asyik berjalan-jalan untuk wisata kuliner di Osaka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah luka diobati di kediaman Bakuseno, sorenya Sesshoumaru dan Kagome sedang asyik berjalan-jalan untuk wisata kuliner di Osaka. Miroku kemana? Ya, di hotel, lah. Kan beberapa hari yang lalu dia sudah bertemu dengan kawan lamanya. Entah siapa mungkin seorang gadis atau mungkin saja lebih dari satu gadis.

Sesshoumaru menolak diantar ama supir pribadi Bakuseno. Ia beralasan naik bis mungkin lebih enak agar bisa menikmati suasana. Ya, sebenarnya sih karena Kagome, kekasihnya yang tiap ke kantor naik bis atau kereta api. Pria berwajah dingin itu mana pernah baik bis kota? Kemana-mana nyetir sendiri atau diantar sama Jaken.

Dua sejoli itu asyik mencicipi berbagai macam kudapan. Tak lupa Sesshoumaru membawa oleh-oleh untuk Miroku dan Bakuseno. Sedangkan Kagome membeli lumayan banyak aneka cimilan untuk diberikan ke keluarganya juga teman-temannya.

"Kau beli banyak sekali, Kagome." Ia menatap bergantian beberapa kantong bungkusan yang ditenteng oleh Kagome.

"Oh, ini untuk Kakek, Souta, Mama, dan Buyou." Dahi Sesshoumaru mengernyit. Siapa itu Buyou? "Aku lupa memberitahumu, Buyou itu kucing kesayangan kami." Kemudian Kagome menunjukkan makhluk menggemaskan dari ponsel kepada Sesshoumaru. Pria berambut perak itu mengangguk. Ah, dia juga ingin membawa sesuatu untuk ibu dan ayahnya.

"Ayo kita pulang!"

Di dalam bis hanya beberapa penumpang yang duduk di dalam bis. Baru saja mau duduk, seorang nenek tua dengan tongkat di tangan kanan berjalan tertatih dan tampak kesulitan berjalan. Kagome sigap membantu. Karena bobot tubuh sang nenek itu besar, Kagome tak dapat menahan. Untung ada Sesshoumaru ikut membantu. Sang nenek pun duduk di kursi.

"Terima kasih anak muda. Kalian baik sekali." Wanita tua itu susah payah membungkuk.

"Nenek sendirian?" Tanya Kagome.

Ia mengangguk. "Ya, Nona. Nenek ingin jalan-jalan. Malah tersesat."

Sesshoumaru diam-diam meneliti wajah sang nenek tampak pucat dan memakai kimono agak lusuh. Dan kakinya seperti tidak menapak.

"Kalian darimana?"

"Kami tadi jalan-jalan sekalian wisata kuliner, Nek," sahut Kagome sopan. "Nenek kelihatan pucat, ini ambilah, Nek." Kagome mengeluarkan sebuah bungkusan cemilan kue berbentuk ikan emas."

Manik sang nenek berbinar. "Benarkah? Terima kasih, Nenek sangat lapar." Lalu memakan tanpa dikunyah atau main telan saja. "Siapa namamu, anak muda?"

"Sesshoumaru," jawabnya datar.

"Apa wanita ini kekasihmu?"

"Hn," ujarnya singkat, padat, dan jelas.

"Dari luar kau tampak sombong, tapi hatimu tidak. Tidak pedulian tapi kau sebenarnya perhatian."

Sesshoumaru tertegun. Baru kali ini ada orang yang menilai sisi baik dirinya. "Ah, aku harus turun. Terima kasih atas kue ikannnya, Nona." Nenek itu bangkit, Kagome menuntunnya ke luar pintu bis diikuti Sesshoumaru dari belakang.

Sebelum bis itu melanjutkan perjalanannya, si nenek berkata,"Nenek doakan semoga kalian berbahagia." Kagome mengangguk. Gadis itu hendak menyentuh bahu nenek tiba-tiba menghilang dari hadapannya.

Kagome mematung. Lama. Hening. Hingga ia berteriak dan memeluk Sesshoumaru. "Nenek itu ternyata hantuuuuu!"

Sesampai di hotel, ketika hendak ke kamar masing-masing, Kagome meraih pergelangan tangan kekasihnya. "Sesshoumaru," ia menunduk malu. "Kalau kau tidak keberatan bolehkah kau menemaniku sebentar saja? Aku takut."

"Takut hantu?"

Kagome mengangguk. "Um."

Sesshoumaru menghela napas. "Lebih baik, kau tidur di kamarku saja."

"Baiklah, aku ganti baju dulu. Dan kau jangan kemana-mana! Aku takuttt!"

Sesshoumaru memperhatikan Kagome mondar mandir sana sini. Kini sudah berganti piyamanya. Tas, ponsel, dompet, charger dll sudah dia tenteng. Ternyata gadis ini penakut juga. Wajah boleh galak, tapi takut sama hantu."

TBC

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


TBC

You And IWhere stories live. Discover now