Bab 4 My Jewels

34 8 13
                                        


Tema ke-4 adalah:
Buat karya dengan membayangkan tokoh/diri anda menjadi NPC (Non Playable Character) di dunia baru.

Adohhhh temanya bikin puyeng!!! //Balikin meja

****

Gadis bermarga Higurashi membuka pintu apartemennya dengan langkah gontai. Hari ini sangat melelahkan. Magang di Kantor sebesar Taisho membuatnya pening tujuh keliling. Belum apa-apa ia sudah diberi tugas pembukuan, stok, pengeluaran dan pemasukan. Segitu saja sudah pusing apalagi diterima.

Ia meletakkan tas selempang di dekat pintu masuk. Tak lupa mengeluarkan dompet, ponsel dan barang kepentingan lainnya. Tanpa cuci muka dan berganti pakaian Kagome langsung merebahkan diri ke atas tempat tidur.

"Huaaa senangnya." Kantuk menyerang di kedua matanya. Perlahan-lahan namun pasti ia sudah tertidur.

~~

"Terimahlah ini!"

Kagome meletakkan ketiga jari yang menarik tali busur di bagian samping rahan kanan dengan menegakluruskan busur dan anak panah.

Ia melepaskan anak panah sasarannya ke arah monster ular pemakan manusia, sayangnya meleset. Kagome memakai baju zirah dan topi pelindung pada abad 18. Dirinya tak sendirian. Di sampingnya berdiri tegap seorang pria berambut panjang silver, di dahi nya terdapat bulan sabit.

"Kagome, tetaplah di sampingku!"

"Baik!"

Tubuh sepasang muda mudi itu saling memunggungi. Laki-laki berparas tampan menggenggam pedang dan memakai baju kimono putih di bahunya dihiasi bunga sakura ungu. Pakaiannya pun dilindungi baju besi.

"Sesshoumaru, aku memanah lehernya!"

"Hn."

Sesshoumaru melompat tangan sudah  terbentang siap menebas leher sang ular. "Sekarang!"

Kagome melesatkan anak panah. Untunglah bidikannya tepat sasaran. Namun, posisinya kurang menguntungkan sehingga kakinya terbelit ular. Tak ayal tubuhnya berputar-putar mengikuti liukan.

"Sesshoumaru!" Pekiknya panik.

Sesshoumaru kala itu sudah memisahkan kepala ular pemakan manusia dari tubuhnya segera menghampiri sang gadis pujaannya. Dengan secepat kilat ia memotong tubuh menjadi dua. Kagome berusaha melepaskan diri dari belitan ular. Ia jijik bau amis darah tercecer di baju zirahnya.

Sesshoumaru lantas mengangkat tubuh mungil Kagome dan mencari tempat yang aman. Setelah manik ambernya menemukan tempat persembunyian ia langsung membawa Kagome ke dalam gua.

Napas gadis itu terengah-engah. "Se-sesak ...."lirihnya. Sesshoumaru langsung membuka baju zirah milik wanita yang sedang menahan sakit. Ia melempar ke sembarang tempat, lalu merengkuhnya ke dalam pelukan.

"Kau baik-baik saja."

Kagome mengangguk. Ia memeluk tubuh hangat Sesshoumaru. Diam-diam kagome menyesap bau yang sangat disukainya. Bau kayu-kayuan dan mint. Aroma yang dia rindukan.

Sesshoumaru mengecup puncak kepala gadisnya. "Tidurlah, permataku."

~~

Kagome bangun tiba-tiba. Dadanya bergemuruh. Mimpi apa barusan? Kenapa sajah 'Si Pongah' memasuki mimpiku? Ini tidak benar. Ini tidak mungkin. Apa karena lelah kah? Sekarang pukul tiga subuh dan ia segera ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh.

Kagome akui ia masih kesal, tapi ia pun akui bahwa sosok tegap bermata emas itu kini mulai menghantuinya. Wajah dingin seperti film Rambo Pasar, tapi memiliki sorot mata hangat. Ah, mata emas itu seakan menghipnotisnya.

Ia tahu, CEO nya hanya menatapnya dari kejauhan. Harusnya diri ini senang laki-laki itu akhirnya pergi dengan  sang ayah. Namun, kenapa dia merasa sedih?

TBC.

NAPA TEMANYA SUSAH AMAT YAWLAAAAA!!!!!

You And IWhere stories live. Discover now